Chapter 8

50.3K 2.5K 14
                                    

Sekitar pukul 11.00 , pesawat mereka mendarat mulus di Bandara International Minangkabau. Prilly berserta yang lainnya langsung menuju hotel. Di hotel itu juga akan diadakan pernikahan Dica, lebih tepatnya do ballroom hotel. Tadi Mama Resi sudah menelfon Dhila, mengabarkan bahwa mereka telah sampai. Dhila mengatakan bahwa ia sudah menyuruh supirnya untuk menjemput ke bandara. Hotel itu letaknya tidak jauh dari bandara. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk menuju hotel.

Sesampainya di hotel, ternyata sudah banyak saudara yang menyambut kedatangan Mama Resi dan keluarga. Disana juga ada Oma nya Ali dkk atau yang sering di panggil Mami, ada Dica berserta calon suami nya, Bu Dhila pastinya dengan suami yang berdiri disampingnya.

" Ihhh yaampunn!! Cucu cucu Mami udah pada gendong anak ya. Mami kangen deh sama kalian!!" Oma, atau yang sering dipanggil Mami oleh Ali dan lainnya begitu bahagia saat melihat kedatangan keluarganya dari Jakarta.

" Mami, ya ampun Prilly juga kangen!" Prilly menyalami oma nya itu. Daffa sudah terlelap dalam gendongannya.

" Prilly, makin cantik ya kamu. Cicit Oma juga makin ganteng. Ali kemana? Apa dia gak ikut?" Mami menengok ke kanan dan di kiri. Ia tidak menemukan keberadaan Ali.

" Hehe makasih loh,Mi. Ali dateng kok, tapi dia sama Papa nyusul besok. Hari ini masih pada kerja soalnya " jawab Prilly membenarkan gendongan Daffa yang sedikit melorot.

" Oh gituu. Yaudah, sekarang kalian masuk ke kamar. Istirahat gih. " ucap Mami. Prilly dan yang lainnya langsung bergegas menuju kamar masing-masing.

Prilly menuju ke kamar nya. Kamar 106 menjadi kamarnya. Ia langsung memasuki lift dan memencet tombol menuju lantai 5. Sesampainya di kamar, ia langsung meletakkan koper, dan merebahkan Daffa di ranjang. Daffa terlihat sangat lelah.

Prilly bergegas menuju kamar mandi, mengganti pakaian nya dan membasuh wajahnya agar lebih terlihat segar. Setelah itu, ia mencari ponsel nya. Mengirim pesan kepada suaminya itu.

Me : Sayang, aku udah sampe di hotel ya. Aku mau istirahat dulu, badan aku sedikit gak enak, pusing juga kepala aku. Daffa juga udah bobo dari tadi. Semangat kerjanya. Love you

Setelah mengirim pesan untuk suaminya itu, Prilly menjatuhkan tubuhnya di samping Daffa. Rasa nya ia benar-benar lelah, kepala nya juga sedikit pusing.

Tak butuh waktu lama, ponsel Prilly berdering. Ia langsung mengecek ponselnya itu. Balasan dari Ali ternyata.

Love❤: Kamu sakit? Kalo pusing langsung minum obat sayang..Jangan lupa makan dulu tapi. Iya.
love you too

Seketika senyuman terukir indah di bibir Prilly. Hatinya menghangat melihat Ali yang begitu perhatian kepadanya.

Prilly menaruh ponselnya kembali tanpa berniat untuk membalasnya. Mata nya sudah tak bisa di ajak kompromi lagi. Akhirnya ia terlelap dalam waktu sekejap.

******

Suara ketukan pintu kamar diluar, membuat Prilly terbangun. Ia menjerapkan matanya berulang kali berusaha mengumpulkan nyawanya. Kepalanya masih sedikit berdenyut. Ia melirik ke arah samping, ternyata Daffa masih terlelap.

Prilly berjalan menghampiri pintu kamar dengan sedikit malas.

Ceklek....

Seketika mata Prilly membulat melihat siapa yang mengetuk pintunya. Sedangkan orang itu hanya memberikan senyuman manis nya.

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang