Chapter 17

48.1K 2K 20
                                    

" Sayang... Sini atuhh sarapan dulu sama Mami.... Jangan sambil lari-larian gitu... " Daffa tak menggubris ucapan sang Mami. Sarapan pagi ini, Daffa terlihat tidak bisa diam. Ia terus berlari kesana kemari membawa mainannya. Entah kenapa, ia terlihat sangat ceria. Sesekali ia menjahili sang Mami atau sang Papi dengan tingkah polosnya. Ali yang sedang sarapan, hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang putera.

" Daffa sayang, sini dulu. Abis sarapan nanti kita ke rumah Oma Ully... " kali ini Daffa menurut. Ia menghampiri sang Mami sambil membawa mainan pesawat-pesawatannya.

" Au te lumah Oma Uyi, Mi?? " Ali dan Prilly sama - sama terkekeh. Penuturan Daffa belum begitu jelas.

" Oma Ully, sayang. Cadel nya gak ilang-ilang ih... " ucap Prilly sembari menyuapkan kembali sarapan Daffa.

" Om Aja ya, Mi. Apa au iat pombob cama om Aja... " Prilly mengangguk.

" Iya nanti liat spongebob sama Om Raja yaa. Maka nya cepet sini sarapannya... " Daffa mengangguk. Kemudian ia berjalan ke salah satu kursi makan yang kosong, tepat di sebelah Ali. Ia mencoba menaiki kursi itu. Namun nihil , usahanya tak berhasil. Ia kesulitan menaiki kursi itu. Ali tertawa, kemudian ia membantu Daffa menaiki kursi itu.

" Minta tolong kan bisa, boss " ledek Ali sambil menjawil hidung Daffa.

" Au mamam agi, Mi.. " Prilly mengangguk. Ia kembali menyuapkan Daffa.

" Sayang, kamu mau langsung kerumah Mama?? " tanya Ali disela-sela sarapannya. Prilly mengangguk.

" Iya, sayang. "

" Mama jadi ke Ambon? " Prilly mengangguk lagi.

" Iya, tadinya mau berangkat kemarin. Eh tiba-tiba Papa ada urusan di kantor. Jadi baru nanti sore berangkatnya. " Ali mengangguk faham.

" Jam berapa Mama berangkatnya? Kamu ikut nganter ke bandara-nya kan? "

" Sekitar jam 5 sore-an lah pesawatnya take off . Iya, gapapa kan aku ikut?? "

" Gapapa lah sayang. Hati-hati ya kamu.. Nanti kerumah mama aku yang anter ya. " Prilly yang sedang menyuapkan Daffa langsung menoleh ke arah Ali.

" Kerjaan kamu gimana sayang? Kalo kamu gak bisa gapapa. Nanti aku minta anter supir aja. " Ali menggeleng.

" CEO nya tuh aku, jadi kalo telat-telat dikit gapapa lah.. " balasnya dengan bangga. Prilly hanya mencibir mendengar jawaban Ali.

" Ya... Yaa... Terserah kamu sayang" Ali tersenyum penuh kemenangan. Sementara Prilly melanjutkan kegiatannya, menyuapi Daffa dengan telaten.

" Udah Mi... " Prilly mengangguk. Ia mengambil piring kotor yang habis digunakan Ali dan juga Daffa, kemudian berjalan ke arah wastafel untuk menaruh piring kotor itu. Prilly memang sudah sarapan terlebih dahulu saat Ali dan Daffa sedang mandi. Mungkin karena faktor kehamilannya, Prilly tidak dapat menahan rasa laparnya.

" Kamu udah siap kan? Jalan sekarang aja yuk.. Keburu macet nanti jalanannya. " ucap Ali sambil berdiri dari duduknya. Prilly yang sedang mengelap mulut Daffa menggunakan tissue, hanya mengangguk.

" Udah kok. Daffa, mau di gendong Mami apa Papi?? " tanya Prilly. Daffa mengangkat alis-nya sebelah seolah-olah ia sedang berfikir. Ali dan Prilly hanya tertawa melihat tingkah Daffa.

" Apa au ama Papi... " balasnya sambil merentangkan tangan ke arah sang Papi. Ali langsung membawa Daffa kedalam gendongannya. Ia menciumi wajah polos Daffa dengan gemasnya.

Mereka langsung bergegas menuju rumah Bunda Ully. Sebelumnya Prilly sudah memberitahu Bunda Ully bahwa ia akan main ke rumahnya.

****

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang