Chapter 27

38.9K 1.9K 44
                                    

" Huhhhhh, akhirnya sampe jugaa. " Prilly langsung menghepaskan tubuhnya diranjang dan menaruh Saffa disana. Masih tidur ternyata, mugkin kecapekan.

" Aku yang duluan mandi, atau kamu nih?? " tanya Ali sambil berjalan mendekati Prilly.

" Aku dulu yaa. Udah lengket nih. "

" Yaudah jangan lama ya. " ucap Ali sambil mengusap rambut lembut.

" Aku mau berendam, sayang. Jadi kayaknya lama deh. " balas Prilly.

Ali menghembuskan nafasnya. Jika Prilly sudah berendam dikamar mandi pasti akan lama. Sekitar 2 jam kemudian dia baru keluar. " Tapi gak sampe 2 jam juga, sayang. Emangnya kamu ngerendam apa tidur didalam sih?? " tanyanya sebal. Prilly hanya terkekeh. Kemudian ia sedikit berjinjit untuk mengecup pipi Ali.

" Bawel. Jagain anaknya ya, sayang. Aku mandi duluaan! " ucapnya kemudian pergi melenggang ke kamar mandi sambil membawa handuk yang sudah di ambil dari dalam lemari.

Ali masih terdiam. Tangannya masih memegang pipi yang barusan dicium Prilly. Jantungnya berdebar. Haha. Padahal ini bukan yang pertama kali nya.

" Elahhh kenapa gue deg-degan ya? Ini juga bukan pertama kali cium Prilly. Bahkan udah lebih.. hahaha.. untung deh guee.. " gumam Ali sambil meletakkan telapak tangannya di dada.

Ali langsung melepaskan pakaian kantornya. Menggantinya dengan pakaian santai. Ia memutuskan untuk tiduran disamping Saffa. Pasti akan lama jika menunggu Prilly berendam.

Mata nya terus menatap sang anak. Lucu. Menggemaskan. Hidup nya, kini benar-benar lengkap.

Terima kasih untuk kebahagiaan ini Ya Allah. Terima kasih, karena takdir-Mu mampu membawa aku dan Prilly bersatu. Lindungilah selalu keluarga kami. Apapun yang terjadi, aku akan selalu jaga mereka. Batin Ali.

Ali terus memperhatikan Saffa. Tangannya mengelus rambut Saffa dengan lembut. Sampai ia tak sadar, mata nya mulai terpejam. Ali mulai tertidur, namun tangannya ia letakkan diatas perut Saffa.

****

" Sayangg.. aku udahan nih mandinya. Gih sana kamu yang mandi. " Prilly baru keluar dari kamar mandi. Perkiraan Ali benar. 2 jam kemudian sejak tadi, Prilly baru selesai mandi.

Merasa tak ada sautan, Prilly berjalan ke arah ranjang. Senyuman seketika terulas dibibirnya. Ternyata Ali tertidur.

" Pantesan gak nyahut, orang tidur. " ucapnya sembari menggelengkan kepala.

" Alii.... sayangg, bangun yukk. Mandi dulu sanaa!! " Prilly mencoba membangukan Ali, namun tidak menyentuh tubuhnya. Prilly sudah mengambil wudhu. Suara adzan maghrib sebentar lagi akan terdengar.

" Ali.... bangunn ihh.. yaampun kebo banget sih sayang.. " gerutu Prilly saat ia tak berhasil membangunkan Ali. Ahaaaa!!! Prilly mendapatkan sebuah ide. Ia tau bagaimana cara membangunkan Ali tanpa harus menyentuhnya.

" Ali..... Sayangg ayoook bangun.. mandi duluu!!! Udah sore lohhh!! " Prilly membangunkan Ali dengan suara yang cukup keras. Tangan nya pun ikut bertepuk-tepuk membuat suasana yang seharusnya hening, menjadi ramai karena ulahnya. Ada-ada saja si Prilly.

Ali yang merasa terusik oleh suara tepukan tangan langsung mengerjapkan mata nya. Pandangannya masih gelap. Ia masih menyesuaikan pandangannya.

Saat kesadarannya sudah terkumpul, Ali melihat Prilly yang masih berdiri ditepi ranjang.

" Yaaaaayyyy!!! " pekik Prilly sembari terkekeh.

Ali hanya memandangnya bingung. Maklum, kesadarannya belum terkumpul. " Kamu kenapa?? " tanyanya.

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang