Chapter 28

37.1K 1.9K 34
                                    

" Mamiiiii!!! " pekikan itu membuat Prilly dan Ali menoleh seketika. Mereka sedang sarapan pagi hanya berdua saja. Saffa masih terlelap di box baby nya, setelah pagi tadi menangis karena haus.

" Sayangg? Kok udah nyampe rumah aja. Dianter siapaa?? " Prilly langsung menghentikan sarapan paginya. Ia langsung membawa Daffa ke dalam pangkuannya.

" Pulang sama siapa kamu bang? Naik becak sendiri?? " tanya Ali. Prilly melirik Ali dengan tatapan tajamnya.

" Gak lucu. Emang nya si Daffa punya uang buat naik becak? " ucap Prilly kesal.

" Di rekening nya Daffa kan banyak tuh uangnya. Kemarin aku transfer 100juta. " balas Ali sedikit terkekeh.

" O aza ya kan.. " cibir Prilly. Ali hanya memperlihatkan cengiran khasnya.

" Pulang sama siapa bang? Uncle Gio apa Onty Alya?? " tanya Prilly lagi.

" Camaaa... " ucapan Daffa terhenti karena yang lebih menyahut terlebih dahulu.

" Sama Unclee nyaa yang paling ganteng lah!! " sahut nya dengan bangga.

" Eehhh ternyata abang yang nganter Daffa. Sorry ya bang ngerepotin. Niatnya nanti baru mau dijemput, sekalian Ali berangkat ke kantor. " ucap Prilly.

" Santai aja, Prill. " balas Gio.

" Elahh boss makan mulu kerjaannya! " Gio menepuk pelan bahu Ali.

Ali hanya menatap nya datar. " Masalah buat lo, bang? " ucapnya sambil kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

" Yaa enggak sih. Yaudah, gue cuss langsung ke kantor deh ya. Udah mulai siang juga ini. " Gio melirik jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiri nya.

" Gak ikut sarapan bang? " tanya Prilly.

" Gak usah deh. Bentaran lagi gue ada meeting. "

Prilly hanya manggut-manggut.

" Masih pagi elah, bang. Baru jam setengah 8 kelesss.. " sahut Ali.

" Setengah 8 itu udah siang wey. Lagipula gue kan CEO yang on time. " Gio terkekeh. Prilly pun ikut terkekeh.

" Menurut lo gue gak on time? " tanya Ali. Bola mata nya memutar sambil mengerucutkan bibirnya.

" Gue gak ngomong yaa, Hahaha. Udahlah gue cabut dulu! Jangan lupa ke kantor, bro. " Gio kembali menepuk bahu Ali. Namun kali ini tepukannya sedikit lebih keras. Mampu membuat Ali sedikit meringis.

" Tau sakit gak, bang? Bener-bener yaa lo! Nyebelin abisss. Persis sama kayak Kaia. Sumpah demi apapun lo berdua nyebelin! " Ali berbicara dengan mendramatisir.

Gio dan Prilly yang mendengarnya lantas langsung tertawa.

" Lebay! " ucap keduanya bersamaan. Sontak semakin membuat Ali sebal.

" Udah sana berangkat deh bang! Telat tau rasa lo! " ucap Ali.

" Ngusir gue nih?? " Gio melipat kedua  tangannya di dada.

" Bukannya ngusirr abangg gue yang TERHORMAT. Kan tadi lo sendiri yang bilang mau cepet ke kantor. Ada meeting kan lo? " lagi, Gio tertawa melihat tingkah adik ipar nya itu.

" Iyeee iyee gue cabut! Prill, gue cabut yaa. "

Prilly mengangguk. " Iya, bang. Thankyou udah anterin Daffa ya. "

" Sama-sama. Oya, si Saffa mana? Gue gak liat dari tadi. " tanya Gio.

" Masih tidur bang dikamar. Tadi pagi abis minum susu langsung tidur lagi. "

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang