Chapter 11

50.5K 2.3K 9
                                    

Cahaya matahari mulai keluar dari tempat persembunyiannya. Waktu menunjukkan pukul 07.00 pagi. Sehabis sholat subuh tadi, Ali kembali terlelap. Sedangkan Prilly bergegas mandi dan membuat sarapan. Setelah selesai  membuatkan sarapan, Prilly kembali ke kamar, berniat untuk membangunkan Ali.

Sesampainya di kamar, ternyata Ali masih bergulung di bawah selimut. Wajah damai nya sangat terlihat jika ia masih terlelap. Prilly berjalan ke tepi ranjang.

" Sayangg... Bangun yuk! Udah siang lohh. Nanti kamu terlambat" Prilly berucap lembut tepat di telinga Ali. Ali menggeliat kecil mendengar suara Prilly. Tak lama, ia menjerapkan mata nya. Masih mencoba mengumpulkan kesadarannya. Setelah kesadarannya sudah terkumpul, ia langsung duduk, menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

" Pagiii sayang... " sapa Ali di sertai dengan senyuman manisnya.

" Pagiii.... " Prilly menampilkan senyum manisnya. Tangannya terulur membenarkan rambut Ali yang terlihat masih acak-acakan.

" Kamu udah mandi ya? "

" Udah dong. Kenapa emang? "

" Gapapa. Pantes makin cantik!"

Blush!!!

Pipi chubby Prilly seketika terlihat ada semburat pink. Ia menahan senyumnya saat mendengar ucapan Ali.

" Gombal! " ucap Prilly sambil mencubit pelan perut Ali. Bukannya mengaduh, Ali malah terkekeh. Menjahili Prilly adalah salah satu favoritenya sejak mereka backstreet dulu.

" Papi...... Mami.... " suara Daffa dari ujung pintu membuat Ali dan Prilly menoleh seketika. Kemudian Prilly berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu untuk jagoan kecilnya itu.

Ceklekk....

" Sayang... Pinter ya udah bangun sendiri.... " ucap Prilly sambil membawa Daffa ke dalam gendongannya. Prilly menutup pintunya kembali dan berjalan mendekati Ali yang masih terduduk diatas ranjang.

" Mandi sama Papi atau sama Mami? " tanya Ali pada Daffa yang kini duduk dipangkuannya.

" Cama Papi "

" Yaudah, yuk!! " Ali berdiri dari duduknya, dan langsung menggendong Daffa.

" Sana gih mandi! Nihh handuk nya... " ucap Prilly sambil memberikan handuk untuk Daffa dan Ali.

Ali dan Daffa langsung bergegas menuju kamar mandi. Sementara Prilly merapihkan tempat tidur berserta selimut dan bantal guling. Setelah itu ia berjalan ke arah meja rias. Memoles wajah nya sedikit dengan make up yang tidak terlalu tebal. Jadwalnya hari ini hanya menghadiri salah satu talk show. Semenjak menikah, Prilly mengurangi jadwal karier nya.

Tak lama, Ali dan Daffa keluar dari kamar mandi. Mereka langsung menggunakan pakaian yang sudah di sediakan oleh Prilly. Prilly tersenyum melihat kedua pangeran nya itu sudah terlihat sangat tampan. 

" Papi.... Endong... " rengek Daffa kepada Ali. Prilly mencegahnya, sebab Ali sudah harus ke kantor.

" Loh, kok minta gendong sama Papi si sayang?? Papi mau berangkat loh! Sama Mami ajaa yukkk!! " ucap Prilly sambil ingin menggendong Daffa. Daffa menolaknya.

" Mau sama Papi.... " rengek Daffa lagi. Terlihat Daffa sudah nangis. Prilly tetap menggendong Daffa, walaupun Daffa meronta-ronta.

" Sama Mami aja ya, sayang. Nanti kita jalan-jalan lagi. Papi mau kerja lohh... " bujuk Prilly. Daffa tetap kekeh dengan keinginannya. Ia ingin ikut dengan sang Papi.

" Jagoan kok nangis? Ya udah yuk, ikut Papi ke kantor " sahut Ali sambil menyeka air mata Daffa yang berada dalam gendongan Prilly. Lalu ia membawa jagoan kecilnya itu kedalam gendongannya.

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang