Berhubung di chapter sebelumnya, yang respon banyak, jadi aku nextt cepeett!! Yayyyyy, seneng gag?? Haha. Yaudah,
H A P P Y - R E A D I N G - S E M U A !!!!
____________________________________
" Karena lo jelekkk.... " serentak Prilly, Baja dan Nadine menoleh. Mereka langsung bangun dari tempatnya masing-masing.
" Loohhh??? Verrel?? " gumam Prilly.
Ya, yang baru saja tiba adalah Verrel. Sahabat karib Ali. Verrel tentu saja tidak sendiri. Ada Natasha dibelakangnya, dengan sang putri dalam gendongannya.
" Haaaaiiii Prill.." sapa Natasha. Lantas Prilly memeluk Natasha. Sudah lama juga ia tidak berjumpa dengan sahabatnya ini.
" Yaampun Natasha! Kemana aja sih lo? " mereka melepas pelukkannya.
" Gak kemana-mana Prill. Anteng aja di Belanda. Haha " kekeh Natasha.
" Haaii Nyonya Syarief! Apa kabar nih? Long time no see ya! " ledek Verrel.
" Iyalah long time no see, orang lo semua pada anteng di luar negeri! Gak inget sama sahabatnya di Indonesia. " omel Prilly lagi.
" Yaelah Prill, jan ngomel-ngomel mulu napa. Cepet tua luh! " sahut Nadine. Semua menjadi terkekeh.
" Bro, apa kabar? Kangen maen PS gue! " Verrel dan Baja berpelukan ala lelaki dewasa.
" Alhamdulillah, baik gue. Gimana lo di Belanda sana? "
" Wessshhh, Belanda aman terkendali bro. " kekeh Verrel lagi. " Lo gimana, perusahaan di Aussie lancar? " tanyanya pula.
" Lancar dong. Kalo kagak lancar, udah di tendang gue sama mertua. Haha. " seloroh Baja dan dihadiahi tawa oleh semuanya.
" Hahaa sian amat sih. " Verrel beralih ke Prilly. " Onta Arab belum balik, Prill? "
" Beluman. Palingan bentaran lagi dateng. Yaudah deh, mending duduk dulu. Gue ke belakang bentar. Nyuruh Bi Irah ngambil minuman buat kalian. " mereka kembali terduduk di sofa, kecuali Prilly.
" Dari tadi napa Prill, udah haus ni tamu. " kata Baja.
" Yeeee tamu kampret emang! "
Prilly langsung berlalu ke dapur. Sesampainya di dapur, ia melihat Bi Irah yang sudah membawa nampan dengan tiga gelas sirup dan beberapa cemilan.
" Bik? "
" Iya Non. Ini bibik mau nganterin minumannya ke depan. "
" Prilly mau ngasih tau, tambah lagi ya Bik buat minumannya. Di luar ada Verrel sama Natasha juga."
" Loh diluar ada Den Verrel sahabat nya Aden Ali yang tinggal di Belanda, Non? " tanya Bik Irah.
" Iya Bik. Mereka baru datang tuh. "
Bi Irah mengangguk faham.
" Yaudah Non, bibik buatin lagi ya. "
" Sip. Makasih ya Bik. Prilly ke depan dulu. " Prilly kembali berlalu ke ruang tamu. Mendudukan tubuhnya di samping Nadine.
" Bang, salim dulu sama Om Verrel nih. " Prilly menyuruh Daffa untuk bersalaman pada Verrel dan Natasha. Daffa yang entah sejak kapan anteng bermain bersama Maxime dan Racquel, pun menoleh. Ia menghampiri sang Mami dengan mainan yang digenggamnya.
" Salim dulu, sayang. Om Verrel sama Tante Natasha. Sahabatnya Papi sama Mami. " Daffa mengangguk patuh. Ia menghampiri Verrel dan Natasha. Mencium tangan mereka secara bergantian.