Chapter 37

32.1K 1.8K 42
                                    

Buat chapter khusus sesi Q&A yukk?? Yang mau tanya2, langsung koment dibawah ya!! Kalian boleh tanya apapun. Ali, Prilly, Abang Daffa, Baby Saffa, atau siapapun lah. Termasuk penulisnyaa juga boleh, wkwk. Pertanyaan kalian akan dijawab di chapter selanjutnya! See yaa gaes! *gakmaksasih*

Happy reading!

___________________________________

" Lahh, tadi kata nya ada yang nyariin lo bang? Terus kenapa sekarang ada nya si Ka Prilly? " suara Raja di ambang pintu langsung membuat Ali dan Prilly berhenti berdebat. Kedua nya serentak menoleh. Begitupun dengan Daffa. Mata Daffa terlihat berbinar. Ia langsung turun dari pangkuan Ali, dan berlari menghampiri Raja.

" Om Ajaaaaaa!!! " pekiknya. Raja langsung membawa Daffa ke dalam gendongannya.

" Haii jagoan, Om. Kok ada disini sih? "

" Au beyi es klim, Om. " lagi-lagi jawaban Daffa membuat orang yang mendengarnya tertawa. Tak terkecuali Rega.

" Kalo mau beli es krim kenapa ke kantor Papi, bang? " tanya Raja lagi.

" Coalna tata Onty Alya cama Onty Pamela, talo au beyii es klim, halus cama Papi. Bial bica beli toko na cekalian! Dadi, Apa bica akan es klim tiap hali! " Raja dan Rega terkikik geli mendengarnya. Polos sekali tingkah Daffa.

" Haha.. Wah, bener tuh Daff, kata Onty-nya. Kalo beli es krim harus ajak Papi kamu. Biar bisa beli tokonya, terus Daffa bisa makan es krim setiap hari! " Rega ikut menghasut Daffa. Semua terkikik geli mendengarnya. Terkecuali, Ali. Catat ya, sekarang dia lagi memasang wajah datarnya! Kenapa hari ini, orang-orang disekitar nya sangat menyebalkan?

" Terus aja terus, hasut anak gue. Lama-lama bangkrut gue, kalo dia beneran minta beli toko es krim! " dumel Ali kemudian.

Rega tertawa lagi. " Heelloww, ya kali seorang Aliando Syarief yang kata nya kaya raya, bakalan bangkrut cuma gara-gara beliin toko es krim buat anaknya! " katanya sambil berjalan menghampiri Ali dan Prilly yang terduduk di sofa. Diikuti pula dengan Raja.

" Tau lo, bang! Pelit amat sama anak sendiri. " timpal Raja pula. Kali ini, keduanya serempak menjahili Ali.

" Mending lo berdua diem deh, ya. Pusing gue dengernya. " Ali memijit pelipis yang dirasa pening.

" Aduhh udah deh udah. Jangan pada ngejahilin Ali terus yaa. Kasian tuh dia, udah frustasi banget kayaknya. Haha " kekeh Prilly.

" Hahaha yaudah lah. Bro, gue pamit ya. Mau balik ke kantor, abis itu mau lunch bareng istri. " pamit Rega akhirnya.

" Sana, sana dah! Dari tadi kek lu pamitnya! " kata Ali.

" Dih, ngusir gue lo? Yang lo lakuin ke gue itu J A H A T, Li. "

Ali memutar bola mata nya jengah. " Bodoamat. "

" Yaudah lah gue cabut dulu! Ja, gue balik yaa. " Raja dan Rega pun saling bertos ria.

" Take care ya, bang! " Rega mengangguk. Kemudian ia beralih ke Prilly.

" Prill, gue cabut ya! " pamitnya.

" Iyaaa. Take care ya. Salam buat istrinya! "

" Siap. Nanti gue salamin, pasti. " Rega beralih ke Daffa yang anteng duduk di pangkuan Raja.

" Haii ganteng! Om Rega pamit pulang dulu yaa? " Rega mengangkat tangannya. Mengajak Daffa untuk berhigh five. Daffa mengangguk sembari tersenyum. Ia mengangkat tangannya, kemudian berhigh five dengan Rega.

" Li, gue cabut! Tuh muka jan ditekuk mulu. Udah jelek, nambah jelek lo! " setelah mengucapkan itu, Rega langsung berlari pergi. Ia tak mau kena omelan Ali.

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang