Sider-nya gak nahan BOR!
___________________________________
" Mami, aayookk Mi, ayook! Ita te Papi, Mi!! " baru saja keluar dari kelasnya, Daffa sudah mengajak Mami nya dengan antusias. Prilly hanya menggelengkan kepalanya.
" Sabar abang, yaa ampun! " Prilly menggeleng heran melihat tingkah lucu Daffa.
" Emang mau ngapain sih bang ke kantor Papi? " tanya Kaia yang melihat Daffa begitu antusias bertemu dengan Papi-nya.
Daffa pun menoleh, " Au ain cama Papi, Nty! Au beyii es klim. "
" Ihh orang Papi-nya lagi kerja, mana boleh nemenin abang beli es krim! " Pamela memang sengaja meledek keponakannya yang satu itu.
" Tau nih, Papi nya gak boleh nemenin abang es krim. Mending beli sama Onty Alya, Mami, sama Onty Pamela aja. " Kaia itu meledek Daffa. Sementara yang diledek sudah menekuk wajahnya. Menatap sedih ke arah sang Mami. Prilly hanya terkekeh saja melihatnya.
" Mami.... " rengek Daffa. Mata nya sudah mulai berkaca-kaca.
" Haha udah ah, Onty Alya sama Onty Pamela bercanda doang, bang. Jangan nangis ya? " Daffa mengangguk. " Yaudah yuk, katanya mau ke kantor Papi. " ajak Prilly kemudian.
" Ka, Prilly sama anak-anak pamit ya? " pamitnya. Kaia dan Pamela mengangguk kompak.
" Sip. Take care ya, lo. "
" Hati-hati, Prill! " Prilly mengangguk. Ia menyuruh Daffa untuk pamitan dengan Onty-Onty nya.
" Onty, Apa au te tantol Papi ulu ya! Dadah " Kaia dan Pamela sama-sama terkekeh.
" Hati-hati yaa, gantengnya Onty! Jangan lupa bilang sama Papi, suruh beli es krim yang banyak! Kalo perlu, beli sekalian sama toko nya. Biar kamu bisa makan es krim setiap hari. " kata Kaia. Ia menatap jahil ke arah Daffa. Sementara Daffa yang tidak terlalu paham dengan penuturan Ontynya hanya mengangguk saja.
" Hati-hati yaa jagoan! Bener tuh kata Onty Alya. Jangan lupa bilang ya sama Papi. Nanti kalo Papi Daffa setuju, es krimnya bagi-bagi sama Onty yaa! " Pamela ikut menghasut Daffa. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana ekpresi Ali ketika Daffa berucap seperti itu. Haha. Pasti akan lucu sekali ekpresinya.
" Ote, Nty. "
Prilly yang mendengarnya hanya memutar bola mata nya jengah. Jahil sekali kakak-kakak ipar nya? Bagaimana jika nanti, Daffa akan ngomong seperti itu ke Ali? Bagaimana pula respon Ali nanti? Entahlah.
" Please deh, Ka. Jangan ngomong yang enggak- enggak deh. Nanti si Ali ngamuk loh! " Kaia dan Pamela tertawa geli mendengarnya. Bagi mereka berdua, berhasil menjahili Ali adalah suatu kepuasan.
" Elahhh Prill, sesuai dengan motto kita berdua lah! " kening Prilly menyerit saat mendengar ucapan Kaia. Apa maksudnya?
" Motto? Apan sih ka? Sumpah aku gagal paham. "
" Kita berdua punya motto keleusss! Wah, adek ipar gue ketinggalan berita nih kayaknya! " sahut Pamela sembari terkekeh.
" Tau nih, gak gahoooll banget sih Prill! " timpal Kaia yang juga diiringi dengan kekehannya.
" Yaa abis, kakak berdua aneh banget. Pake ada motto segala. Setau aku, motto itu cuma ada di sekolah-sekolah aja. Lah ini, kalian berdua juga punya motto. " lagi, Kaia dan Pamela tertawa mendengarnya.
" Maka nya dengerin dulu motto kita berdua! "
" Yaudah, apan? "
Eekkhmmm.... ekhmmmm...