Chapter 22

43.8K 1.9K 40
                                    

" Please lo harus berubah, man!! Mulai sekarang, lo harus jaga perasaan Aurel. Bagaimana pun, dia itu cewek lo. Apa pernah dia minta lebih sama lo?? Dia nerima lo apa adanya, walaupun dia tau kalau hati lo bukan buat dia. Satu lagi, gue hargain perasaan yang ada buat Prilly. Gue gak bakal larang lo deket sama Prilly, tapi tetep cuma sebatas teman. Gue yakin, cepet atau lambat lo bakal lupain Prilly. " Ali berusaha menasehati Rassya. Sedangkan Rassya hanya diam saja. Air mata terus turun berjatuhan membasahi wajahnya.

" Tapi gue gak bisa, Li. "

Ali menggeleng mendengar jawaban Rassya. " Lo pasti bisa! Gue yakin. Kunci nya satu, hati lo harus ikhlas. Kalo lo memang cinta sama Prilly, biarin dia bahagia sama gue. Gue akan selalu jaga dia. Kalo pun lo mau bantu jaga dia, bantu sewajarnya. Gue gak akan larang itu, Ssya. Karena gue tau gimana perasaan lo! "

Rassya memandang Ali dengan tatapan yang sulit diartikan. Prilly dan Aurel masih sama-sama terisak.

" Aliii.. " Prilly berjalan ke arah Ali. Ia langsung berhamburan ke pelukan suaminya itu.

Ali pun langsung memeluk Prilly. Mengusap punggung istrinya itu supaya lebih tenang. " Everything Is Fine, sayang. " bisiknya. Prilly semakin mengeratkan pelukkannya. Mencari tempat ternyamannya.

" KAMU LIAT?? KAMU PUNYA MATA KAN?? PRILLY, UDAH BAHAGIA SAMA ALI!!! KAMU GAK PUNYA HAK BUAT NGERUSAK HUBUNGAN MEREKA!! DAN SEKARANG, TERSERAH KAMU! TERSERAH KAMU MAU NGELAKUIN APA!!! KAMU MAU STUCK DISIKAP KAMU KAYA GINI, ATAU KAMU MAU BERUBAH?! AKU UDAH CAPEK NGADEPIN KAMU KAYA GINI!!! " Aurel meluapkan emosinya. Setelah itu, dia berdiri dan ingin beranjak dari kediaman Ali dan Prilly. Namun gerakan itu terhenti, saat ada seseorang menahan pergelangan tangannya.

" Please, jangan tinggalin aku. Aku akan berusaha berubah demi kamu. " ucap Rassya tiba-tiba. Ali dan Prilly bernafas lega. Mereka memandang Rassya dengan senyum bahagianya.

" Kamu mau berubah demi aku? " tanya Aurel memastikan. Air matanya semakin berlomba-lomba untuk keluar. Bukan air mata kesedihannya, tapi air mata bahagia lagi yang keluar. Semua bernafas lega.

" Bantu aku ya. Aku masih butuh kamu. Aku janji, gak akan bikin kamu sakit hati lagi. Cukup ini jadi yang terakhir. " Rassya menggenggam tangan Aurel. Aurel langsung memeluk Rassya erat. Rassya pun membalas pelukkannya tak kalah erat.

" Gue yakin lo bisa!! Dan gue yakin, cinta kalian sejati. " ucap Ali.

Rassya melepaskann pelukannya. Kemudian ia berjalan mendekat ke arah Ali. Ali yang masih memeluk Prilly langsung melepaskannya. Rassya pun memeluk Ali.

" Maafin gue ya, Li. Gue janji, gak akan lagi ngerusak hubungan lo sama Prilly. Maaf banget buat sikap gue selama ini. Lo emang sohib gue banget!! " Ali melepaskan pelukkanya. Menepuk pundak Rassya beberapa kali.

Pelukan ala-ala cowok ya gaes! Jan salfok, wkwk😂. *okeabaikan*

" Gue udah maafin. Santai aja lagi. Lo kan udah gue anggep kayak adek gue sendiri. " balas Ali disertai senyumannya.

" Lo gak marah sama gue kan? " tanya Rassya ragu. Ali pun tertawa renyah.

" Gue gak mungkin marah sama lo. Kecuali kalo lo nampar cewek kaya tadi.. " Rassya terkekeh mendengar penuturan Ali.

Rassya beralih ke Prilly, yang berdiri disamping Ali. " Maafin aku ya, Prill. Ehh ralat gak jadi aku lagi, tapi gue. Hahaha. " Rassya terkekeh. Mau tidak mau, Ali, Prilly dan Aurel pun ikut terkekeh.

" Maafin gue ya, Prill. Maaf buat kesalahan kesalahan gue selama ini. Mau itu yang 5 tahun kebelakang ataupun kesalahan yang sekarang " ucap Rassya. Prilly hanya mengangguk sembari tersenyum. Lega rasanya melihat Rassya yang mau menerima kenyataan.

Little Family  [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang