"Bagus!" teriak si pengemis yang juga sudah menggerakkan pedang, menangkis dari kiri dengan ujung pedang digetarkan.
"Cringgg......!!"
Pedang yang bertemu di udara itu mengeluarkan bunyi nyaring, terutama sekali pedang perak di tangan Siok Lan, sehingga menimbulkan nyeri pada telinga, Siok Lan terkejut karena ada getaran yang kuat menyelinap dari pedangnya memasuki lengan, membuat lengannya tergetar dan kesemutan.
Jelas bahwa hal ini membuktikan betapa kuat tenaga sinkang pihak lawannya. Namun ia tidak gentar dan mempercepat gerakannya, tahu-tahu tubuhnya sudah menyambar lagi, pedangnya membabat kaki disusul tendangan kaki kiri ke arah lambung lawan
"Aiihhh......!" Pengemis itu berseru kaget. Begitu cepatnya gerakan nona muda itu sehingga sukar diikuti pandangan mata. Tahu-tahu ujung pedang gadis itu sudah dekat dengan kaki. Cepat ia meloncat ke atas dan ketika kaki Siok Lan menyambar lambung dengan tendangan kuat, ia membacok ke arah kaki gadis itu dari atas.
Siok Lan maklum akan bahayanya hal ini cepat ia menarik kembali kaki kirinya dan kembali pedangnya membabat dengan bacokan ke arah leher begitu tubuh lawan sudah turun kembali.
Hal ini dapat pula dielakkan oleh si pengemis yang berjongkok dan berbareng dari bawah menusukkan pedangnya ke arah perut Siok Lan. Dara perkasa ini cepat menekuk siku menangkis tutukan lawan dengan pedang.
Kembali kedua pedang beradu menimbulkan suara nyaring. Selanjutnya dalam waktu singkat dua orang itu telah terlibat dalam pertandingan yang seru dan mati-matian. Dua batang pedang itu lenyap bentuknya, berubah menjadi dua gulung sinar pedang. Akan tetapi biarpun kedua pedang itu sama-sama menjadi sinar putih pedang perak di tangan Siok Lan lebih cemerlang sinarnya, merupakan gulungan sinar perak yang memanjang dan lincah menyambar ke sana sini sehingga gulungan sinar lawan terkurung, terdesak dan terhimpit.
Yu Lee yang berdiri menonton, setelah pertandingan lewat tigapuluh jurus, maklum bahwa ilmu pedang Siok Lan jauh lebih menang dalam hal variasi dan gerak tipu, terutama sekali menang dalam kecepatan. Hal ini tak dapat ditutup oleh kemenangan pengemis itu dalam kekuatan sinkang dan ia tahu bahwa kalau dilanjutkan, tidak sampai sepuluh jurus lagi kakek pengemis itu tentu akan menjadi korban gin-kiam yang berada di tangan nona ganas itu. Ia bingung dan hendak mencari akal untuk mencegah hal ini. Tiba-tiba ia terkejut.
Kakek itu dengan tangan kirinya telah mengeluarkan mangkok bubur dari saku bajunya.
Saat itu Siok Lan sedang menerjang dengan pedangnya ke tubuh bagian bawah si pengemis yang sudah terdesak. Pengemis itu hendak mengadu jiwa karena ia sama sekali tidak mengelak, sebaliknya membarengi dengan tutukan pula ke dada Siok Lan dan tangan kirinya yang memegang mangkok retak dihantamkan ke arah pelipis gadis itu! Gerakan pengemis itu jelas merupakan gerakan orang nekad yang hendak mengadu jiwa tidak memperdulikan sambaran pedang Siok Lan ke arah lambungnya itu.
Pedang gadis itu pasti akan memasuki lambungnya, akan tetapi kedua serangannya pun, salah satu dan agaknya mangkok itu, akan mengenai sasarannya pula.
Melihat ini, Yu Lee yang sudah memegang beberapa butir kerikil cepat mengayunkan tangan. Sebuah kerikil mengenai pergelangan tangan Siok Lan yang memegang pedang, dan dua buah kerikil mengenai kedua pergelangan tangan pengemis itu!
Siok Lan berseru kaget, pedangnya menyeleweng dan cuma berhasil melukai paha si pengemis. Sambaran kerikil ke arah kedua pergelangan tangan pengemis itu mengandung tenaga lebih kuat dan...... pedang serta mangkok pengemis itu terlepas dari pegangan, mangkoknya pecah-pecah dan pedangnya jatuh ke tanah.
Siok Lan yang kaget sudah lompat mundur memegangi pedangnya, tangannya masih kesemutan karena sambaran kerikil tadi. Ia terheran-heran dan terkejut, sama sekali tidak tahu bahwa yang membuat tangannya lumpuh adalah sebutir kerikil yang dilemparkan A-liok, menyangka bahwa si pengemis itulah yang melakukan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Cengeng
Fiksi UmumPendekar yang di juluki Pendekar Cengeng selalu mengacau di Thian-an-bun yang di bantu oleh pendekar wanita Dewi Suling. Bagaimanakah pendekar tersebut mendapat julukan Pendekar Cengeng dan siapakah nama aslinya penasaran bisa di baca dalam Kisah Pe...