Baru kali ini sehabis acara akhir tahun salah satu saluran TV, mereka membuat after party untuk para staff dan artisnya. Tujuannya tentu saja untuk membayar semua kerja keras mereka semua karena acara ini berjalan dengan lancar dan sukses.
Dan juga untuk mempererat hubungan antar artis.
Park Jimin kembali ke tempat duduk asalnya setelah mengambil dessert dan jus jeruk. Membernya mengobrol dengan seru sambil diiringi dengan tawa. Piring-piring di meja mereka sudah kosong dan keadaan mejanya agak berantakan karena remah-remah makanan. Tipikal lelaki.
Jimin meletakkan piring berisikan kue kecil diatas meja, mengambilnya satu dan mendengarkan topik yang sedang di bicarakan oleh member lain.
"Demi Tuhan, aku ingin tertawa saat melihat Taehyung melakukan kesalahan tadi! Mukanya benar-benar menunjukkan keadaannya." Seokjin berucap dengan girang. Tertawa sambil bertepuk tangan, khasnya. Mereka semua ikut tertawa karena mengingat kesalahan Taehyung dan juga karena mendengar Seokjin tertawa.
"Hyung, hentikan! Ah, aku malu," Taehyung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Fokus. Jangan memperhatikan perempuan terus." Hoseok nimbrung.
"T-tidak. Kata siapa?" Elak Taehyung. Dia menggaruk kepalanya dengan gugup, lagi-lagi membuat para member tertawa. Mereka suka ekspresi dan kelakuan Taehyung saat lelaki itu menahan malu. Padahal, Taehyung selalu bertingkah aneh dan semaunya saat di depan kamera.
"Mic check.." suara seseorang terdengar dan membuat para tamu menoleh ke sudut ruangan yang terdapat panggung kecil disana. Mereka yang diatas panggung bersiap dengan peralatan masing-masing.
"Untuk menghibur, kami akan membawakan lagu dan menemani acara kalian." Orang tadi kembali berbicara dan kini mendapat tepuk tangan yang meriah dari tamu yang datang.
Jackson, si member GOT7 berseru cukup keras dan setelah itu bertepuk tangan dengan heboh. Member GOT7 bahkan menarik tangan Jackson agar lelaki itu kembali duduk dan menjaga imej mereka agar tidak terkesan memalukan.
Selagi band memberikan hiburan, Jimin mengerarkan pandangannya ke segala arah. Dia membulatkan matanya begitu sadar meja disamping kanannya diisi oleh grup perempuan yang sangat terkenal itu. Siapa lagi kalau bukan Red Velvet?
"Taehyung-ah, kau sadar disamping kita Red Velvet?" Jimin menyikut Taehyung dan mendekatkan badannya ke telinga Taehyung yang duduk disampingnya, lalu berbisik.
"Ya, tentu." Jawab Taehyung sambil mengangguk. Taehyung tersenyum senang dengan tatapannya fokus ke band yang sedang membawakan salah satu lagu Coldplay dan membuat suasana di tempat ini semakin asik. Siapa yang tidak suka Coldplay, sih?
"Kenapa kau tidak bilang?" Bisik Jimin lagi. Well, tidak berbisik. Dia berbicara di telinga Taehyung namun berteriak. Suara dari band yang tampil sangat keras dan harus saling berteriak jika ingin mengobrol.
"Untuk apa? Lagipula, aku kira kau sudah sadar!" Balas Taehyung. Jimin mendengus, tidak menjawab ucapan Taehyung. Dia mengalihkan tatapannya ke meja sebelah, dimana disitu ada Red Velvet.
Pandangannya jatuh kepada cewek bermata kucing yang sedang menepuk-nepuk kedua tangannya mengikuti irama lagu, terlihat lucu di matanya. Walaupun si cewek lebih tua satu tahun darinya, Jimin seakan tidak peduli.
***
Setelah menghibur para tamu selama kurang lebih satu jam, anggota band beristirahat, masih diatas panggung. Sang vokalis lagi-lagi mencairkan suasana dengan mengajak ngobrol para tamu. Bahkan dia membacakan lembaran kertas kecil yang diberikan para pelayan.
Kertas kecil yang berisikan request-an lagu dari para tamu tadi.
"Oh! You must be kidding!" Sang vokalis tertawa setelah membaca isi kertas kecil tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/94491939-288-k762745.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journal [p.j.m & k.s.g]
Fanfiction[SLOW UPDATE] Kumpulan cerita Jimin x Seulgi.