we were together

1.5K 189 32
                                    

Seulgi baru saja keluar dari minimarket dekat asramanya ketika seorang gadis dengan topi dan masker hitam menabrak bahunya cukup keras, membuat Seulgi nyaris kehilangan keseimbangannya.

Gadis itu kemudian berlari kencang setelah menabraknya tanpa mengucapkan apapun. Lagi-lagi Seulgi mendapatkan perlakuan seperti ini. Perlakuan kurang menyenangkan dari fans kekasihnya itu. Kekasihnya si Park Jimin member Bangtan Boys.

Hubungan mereka memang belum diketahui publik, tapi media mulai membuat artikel tentang hubungan mereka. Dan setelah artikel-artikel itu muncul, Seulgi mendapat teror dari para fans Jimin.

Jimin tentu saja tidak tahu. Seulgi tidak pernah memberitahunya. Alasannya karena Seulgi tidak ingin Jimin khawatir dengan keadaannya ketika Jimin sendiri sedang sibuk dengan persiapan konsernya itu. Seulgi tidak ingin fans Jimin merasakan perubahan mood Jimin hanya karena dirinya.

Seulgi keluar dari lift dan berjalan dengan lesu ke dormnya. Namun satu kotak berbungkus cokelat tergeletak begitu saja di depan pintunya. Entah itu paket milik Yerim atau kotak ini salah alamat, tapi Seulgi tetap mengambilnya dan membawanya masuk ke dalam tanpa ada rasa curiga.

Di dalam, Yerim dan Joohyun sedang menonton televisi dan Seungwan memainkan ponselnya di antara mereka berdua. Sooyoung tentu saja masih berada di lokasi syuting.

"Apa itu?" Tanya Joohyun ketika melihat kotak di tangan Seulgi.

"Paket untuk Yerim? Entah, aku juga tidak tahu." Jawab Seulgi. Dia meletakkan kotak tersebut di atas meja di hadapan Joohyun.

"Aku tidak memesan apa pun. Kalau pun ada paket, pasti akan membunyikan bel, kan?" Kata Yerim. Seulgi mengangguk pelan dan duduk di samping Joohyun.

"Cemilan titipanku?" Tanya Seungwan. Seulgi tersadar dan langsung menyerahkan kantung belanjaannya kepada Seungwan.

"Coba buka." Suruh Joohyun. Dengan pelan Seulgi mengambil dan membuka kotak tersebut. Hanya Joohyun yang memperhatikan gerakan Seulgi. Yerim sibuk dengan tontonannya dan Seungwan sedang membuka bungkusan cemilannya.

"Ah!" Seulgi berteriak kencang begitu melihat isi dari kotak tersebut. Kencang sekali sampai dia juga menangis. Joohyun juga sama kagetnya, namun dia segera memeluk Seulgi dengan erat dan menyembunyikan wajah Seulgi di pelukannya.

"Ya Tuhan!" Seungwan terkesiap begitu melihat benda yang dilempar oleh Seulgi.

"Ada suratnya.." Yerim berdiri dan menghampiri kertas dengan bercak merah di pinggiran kertas tersebut.

"Boleh aku bacakan?" Tanya Yerim meminta izin. Joohyun dan Seungwan serempak mengangguk dan Seulgi masih menangis di pelukan Joohyun.

"Untuk Kang Seulgi, jalang yang merebut lelaki kami. Kau hanya menjual dirimu dan menggoda Jimin, kan? Kasihan sekali Jimin kami harus dikotori oleh perempuan jalang seperti mu. Jimin kami tidak pantas mendapatkan gadis buruk sepertimu yang hanya akan memanfaatkannya dan merusak citranya. Kau tidak lebih dari para jalang di tempat prostitusi. Kau pantas mati seperti boneka yang telah kau terima itu. Mati kau, Kang Seulgi. Jauhi lelaki kami!" Yerim bahkan membacanya dengan tangisannya yang sudah pecah. Suaranya semakin tidak jelas mendekati akhir dari suratnya. Yerim sedih sekali mengetahui Seulgi harus melewati masa-masa buruk karena kencan dengan seseorang.

"Kenapa harus aku? Kenapa idol perempuan selalu salah di mata penggemar? Apa aku terlihat begitu murahan hanya karena tuntutan pekerjaan?" Rentetan pertanyaan keluar dari mulut Seulgi. Dia merasa tidak adil dengan semua yang telah dia dapat.

Dan kiriman boneka barbie dengan cutter yang tetancap di bagian dada dengan bercak-bercak merah di sekitar boneka tersebut adalah yang terparah dari segalanya. Di saat seperti ini lah Seulgi sangat membutuhkan Jimin, namun semua ini terjadi karena Jimin pula.

The Journal [p.j.m & k.s.g]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang