Chapter 26: Masa Lalu Oda

44 5 0
                                    

BYUURRRR!!!!!!

Seekor monster laut keluar dari laut sambil membuka mulutnya yang besar, terlihat giginya yang tajam mencoba mengigit kaki Dragon dan menghancurkan pinggiran dermaga.

Dengan cekatan, Dragon menghindari serangan mendadak dari monster laut itu. Dragon sampai melakukan salto ke belakang dibuatnya.

"Mo-monster apa itu?!!" Dragon terkejut melihat monster laut itu bergerak memutar - mutar di dalam laut.

"Itu adalah Bluest, ikan jenis monster yang paling besar di lautan biru ini." ucap Oda yang sudah berdiri di samping Dragon membawa sebuah tombak.

"Tapi aku tidak pernah melihat monster seperti itu di kota Tua."

Oda terkejut, menoleh ke Dragon, " Kau dari sisi timur ya?."

"Ya, bisa dibilang seperti itu, kek." jawab Dragon.

Oda mengangguk - anggukkan kepalanya.

"Apa yang kau lakukan, kakek?."

"Monster itu tidak pernah menampakan wujudnya setelah hari itu, dan sekarang dia berani datang kemari. Aku akan membunuhnya!" ucap Oda melempar tombaknya tepat di punggung Bluest yang masih berputar - putar di dalam laut.

Tombak yang di lempar Oda menancap di salah satu sirip Bluest, dan tidak berpengaruh apa - apa bagi Bluest.

"kau ini sedang melakukan apa sih, kakek?" ucap Dragon melihat serangan Oda ke Bluest.

"Sial! Monster itu masih bisa bertahan!" teriak Oda berlari menuju ke rumahnya lagi dan kembali membawa sebuah tombak dari dalam rumahnya.

"Kemana monster itu?" tanya Oda yang bersiap melempar tombaknya lagi tapi tidak terlihat Bluest di dalam laut.

"Dia sudah kabur, kek." Dragon menaruh kedua tangannya di belakang kepalanya.

"Jika bukan karena monster itu, aku tidak akan berhenti menjadi seorang pembuat kapal." ucap Oda menenteng tombaknya sambil memperhatikan lautan yang mulai gelap.

"Kakek dulu pembuat kapal?."

"Hah!? Kau masih di sini?." kaget Oda.

"Daritadi aku di sini!" teriak Dragon marah.

Oda memperhatikan Dragon, kemudian berjalan menuju ke rumahnya.." Masuklah, akan aku ceritakan semuanya di dalam."

Dragon dan Green mengikuti Oda masuk ke dalam rumah Oda.

Krek! Krek! Krek!

Suara beberapa bilah kayu yang tertiup angin laut, malam itu udara yang dingin seakan menusuk ke dalam kulit.

"Dinginnya...."

"Dekatkan tubuhmu ke perapian ini, Dragon." Oda menambah kayu di depan perapian yang berada di samping tempatnya duduk.

Dragon duduk di lantai dekat perapian, terlihat wajahnya lega karena hawa dingin yang dia rasakan berangsur - angsur menghilang.

Oda memperhatikan Green yang tidur di atas sebuah ranjang yang berada tepat di dekat pintu masuk rumahnya.

"Apa Green juga bisa tidur, kakek?" tanya Dragon yang ikut memperhatikan Green tertidur.

"Haha... Dia hampir sama seperti manusia, bisa melakukan apapun, bisa menunjukkan rasa marah, senang maupun sedih." jawab Oda sembari meminum teh yang dia buat.

"Jadi, apa yang ingin kakek Oda ceritakan tadi?."

Oda memperhatikan Dragon.

"Dahulu, dermaga utara adalah dermaga yang besar. Merupakan dermaga yang menghubungkan kota Saga dengan pulau - pulau terdekat di utara pulau Torihiki ini. Aku di lahirkan di tempat ini, sebagai seorang anak tukang pangkas rambut. Setiap hari, aku selalu melihat tukang pembuat kapal menciptakan satu per satu kapal terbaik mereka. Waktu itu, adalah masa di mana kapal pertama kali ditemukan.."

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang