Chapter 32: Pulau Selanjutnya Torrapu

49 4 0
                                    

Di atas Dragon's Claw, Dragon memperkenalkan Rey kepada Green.

"Green, nama anak ini adalah Rey. Dia akan bersama dengan kita untuk sementara waktu." ucap Dragon kepada Green.

"Namaku Rey." ucap Rey menjulurkan tangannya ke Green.

Green menjabat uluran tangan Rey, " Green!"

"Oke, namamu Green ya, di mana rumahmu Green?" tanya Rey.

"Green!" jawab Green senang.

"Oke oke, maksudku rumahmu, bukan namamu. Ehm... Apa kau punya keluarga, Green?" tanya Rey lagi.

"Green..." jawab Green dengan wajah sedih.

"Kau sudah memberitahuku namamu sebelumnya Green, jadi kau tahukan aku tidak tanya namamu lagi." balas Rey mulai kesal.

Beberapa saat kemudian setelah sesi tanya jawab antara Rey dan Green.

Rey mendekati Dragon, " Entah kenapa setiap kali aku bertanya, Green selalu menjawab dengan menyebut namanya sendiri. Padahal aku sudah menanyakan namanya diawal perkenalanku dengannya tadi."

"Memang itu yang bisa dia ucapkan, bodoh!" balas Dragon sambil menjitak kepala Rey.

"Sakit." keluh Rey memegangi kepalanya yang benjol.

"Aku akan mengangkat jangkar dan mengembangkan layar kapal ini, kau ikutlah Green ke dalam kamar tempatmu beristirahat, Rey." ucap Dragon sembari menuju ke tempat untuk menaikkan jangkar.

"Green, antar Rey ke dalam kamarnya!" teriak Dragon.

Green bergegas menarik tangan Rey dan mengajaknya masuk ke bawah kapal.

"Lihat, dia melakukannya lagi, Dragon. Menyebut namanya sendiri." bisik Rey kepada Dragon sambil berjalan mengikuti Green.

"Kadang aku pikir kau itu pintar Rey, tapi ternyata kau juga jauh lebih bodoh dari yang aku pikirkan." gumam Dragon memegang kepalanya.

Kapal bernama Dragon's Claw itu akhirnya mulai berlayar menuju ke pulau selanjutnya.

Di bawah kapal, tepatnya di kamar tempat Rey beristirahat.

"Kau belum tidur, Rey?" tanya Dragon yang berdiri di pintu kamar.

Rey mengeleng - gelengkan kepalanya, pandangannya tertuju ke atas langit - langit kamar tempatnya beristirahat.

"Kau merindukan keluargamu?" tanya Dragon sekali lagi.

"Iya Dragon. Sudah lama, aku berpisah dengan mereka. Aku tidak pernah mengerti kenapa kami harus mempercayai Jendral kejam itu." jawab Rey dengan nada yang terasa berat.

"Jendral kejam?."

"Dia adalah salah satu tangan kanan ayahku. Dia melakukan kudeta dan memegang alih kerajaan turun menurun nenek moyang kami... Hiks."

"Heh? Sudah - sudah, jangan diteruskan ceritamu Rey. Aku tidak mau kapalku tenggelam karena tangisanmu." ucap Dragon melihat Rey akan menangis.

"Terima kasih ya Dragon, sudah menyelamatkanku... Aku tidak tahu apakah hidupku akan selamanya di dalam bangunan itu." ucap Rey melihat Dragon yang masih berdiri di depan pintu ruangan di bawah kapalnya tersebut.

Dragon tersenyum, menyandarkan tubuhnya di pintu ruangan. Melihat Rey dengan tenang, " Bukan aku yang melakukannya, tapi dirimu sendiri Rey. Selama kau punya niat untuk mengubah hidupmu, selalu ada jalan untuk bisa mewujudkan keinginanmu itu."

"Terima kasih ya Dragon..." ucap Rey lirih yang kemudian memejamkan kedua matanya dan mulai tertidur.

Dragon kembali tersenyum, lalu berjalan pergi dari tempatnya bersandar.

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang