Chapter 75: Teknik Soul

17 2 3
                                    

Dragon menceritakan semua yang terjadi di pulau itu. Sang kapten Ryuga terlihat mengerti, dia mengangguk beberapa kali.

Ryuga melihat jasad prajurit angkatan laut yang dipenggal kepalanya.

Dia menghela nafas.

"Apa kau tahu pria itu siapa, kapten?" tanya Lucy.

Ryuga mengerutkan dahinya, mencoba menebak orang yang dimaksud Lucy.

"Apa ada tanda khusus pada orang itu, cucu jendral?"

"Apa ya..." ucap Lucy sambil menopang dagu. Lucy melirik Dragon,"Dragon!"

"Ada tanda x di pipinya," ucap Dragon sambil memperhatikan Hawkeye.

Ryuga mendadak menjadi serius,"Seperti dugaanku."

"Kau tahu tentang pria itu, kapt?" tanya Lucy terkejut.

Dragon menoleh ke arah Ryuga sambil mengelus-elus bulu Hawkeye.

Ryuga menganggukkan kepalanya.

Beberapa saat yang lalu di sebuah kapal besar yang mulai berlayar kembali, pria dengan tanda x di pipi menyeret kapak besarnya menuju ke tengah kapal.

"Pimpinan! Ada armada angkatan laut mendekat pulau Kyodai," ucap seorang kru kapal kepada pria itu.

"Aku sarankan kau untuk tidak mendekatinya, Satosi," sahut seorang pria yang duduk di pinggiran kapal sambil memakan buah apel.

Pria bernama Satosi itu menoleh ke pria yang duduk di pinggir kapal.

"Maksudmu Reiju?" tanya Satosi.

"Sparkling Crow," jawab Reiju.

Satosi tersenyum, "Aku yakin bukan hanya itu alasannya, ya kan?"

Reiju mengangkat tangan kanannya seperti menunjuk sesuatu di depannya.

"Red Arm."

"Sial! Bocah-bocah itu kenapa ikutan datang kemari," geram Satosi memukulkan kapaknya ke lantai kapal. "Hubungi pimpinan divisi Kyodai untuk tidak bergerak sampai aku memberi perintah kepadanya lagi."

"Mereka sudah kalah, Satosi. Seseorang juga merebut Stein api yang didapatkannya," Reiju menambahkan.

"Pelakunya?"

"Jangan tanyakan aku, aku di sini hanya menumpang kapal megahmu ini saja hahaha," ucap Reiju sambil tertawa terbahak-bahak.

Satosi menghela nafas.

"Bagaimana dengan perkumpulan para pemburu itu, Reiju?"

"Pemburu bajak laut adalah noda kecil untuk kita, biarkan saja mereka bersenang-senang. Setelah dunia ini kita kuasai, kita tinggal bersihkan noda itu hahaha," jawab Reiju.

Drap! Drap! Drap! Seorang kru kapal Satosi berlari tergesa-gesa ke arah Satosi.

"Pimpinan, ada surat dari markas pusat untukmu," ucap kru kapal itu sambil menyerahkan secarik surat kepada Satosi.

Satosi kemudian membaca isi surat itu, wajahnya semakin cemberut.

"Hei, Satosi. Langit akan runtuh jika kau terus memasang wajah seperti itu," ejek Reiju.

"X memintaku untuk membawakan seorang bocah naga kepadanya,"

"Lalu apa yang membuatmu sedih?"

Satosi tak henti-hentinya menghela nafas. Dia membuang surat yang dibawanya kemudian berjalan menuju ke dalam ruang kapal meninggalkan Reiju yang duduk di pinggiran kapal, "Aku bertemu bocah itu beberapa jam yang lalu, Sialan!"

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang