Chapter 28: Medal

53 5 0
                                    

Seorang laki - laki melompat dari sebuah kereta kuda, berlari menuju ke arah Oda. Laki- laki itu kemudian memeluk Oda sambil menangis.

"Ayah! Aku kembali!" teriaknya sambil memeluk Oda dengan eratnya.

Oda yang masih bingung tidak bisa berkata apa - apa.

Dragon yang melihatnya, tersenyum dan memegang kepala Green.

"Pasti sangat menyenangkan bisa bertemu dengan keluarga kita ya, Green."

"Green?" ucap Green menoleh ke Dragon dengan nada tanya.

Laki - laki itu akhirnya melepas pelukannya, dengan wajah penuh air mata, laki - laki itu langsung bersujud di depan Oda.

"Maafkan anakmu ini ayah! Aku adalah anak yang tidak berbakti kepadamu!"

Oda yang masih bingung berusaha mengangkat tubuh laki - laki itu.

"Kau... Tak perlu melakukan ini."

"Tidak ayah! Aku akan tetap bersujud jika kau tidak mengampuni dosa - dosa anakmu ini!" teriak laki - laki itu yang tetap kukuh bersujud di depan Oda.

"Kau kah itu Yamada? Anakku?."

Laki - laki bernama Yamada itu mendongak melihat ke arah Oda.." ya, aku adalah Yamada, ayah. Anakmu."

Oda berlutut di depan Yamada kemudian memeluknya dan mulai menangis.

"Aku tidak pernah menyangka, bisa melupakanmu nak. Maafkan ayahmu ini..." ucap Oda sedih.

Yamada yang mulai menangis lagi, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Ayah, kau adalah sosok terbaik yang pernah aku miliki, aku tidak akan pernah melupakanmu. Sampai kapan pun aku akan tetap mencarimu meski kau lupa denganku, ayah."

"Ya, ya, ya... Ayah percaya padamu, nak. Maafkan ayah yang telah melupakanmu." Oda mempererat pelukannya kepada anaknya itu, air matanya terus mengalir di pipinya.

"Pa... Pa...."

Oda dan Yamada melihat ke arah suara yang terdengar.

"Siapa mereka, Yamada?" tanya Oda melihat seorang wanita mengendong seorang bayi mendekat ketempat mereka.

Oda dan Yamada berdiri. Setelah wanita itu dekat, Yamada memperkenalkan wanita itu dengan bayi yang digendongnya.

"Mereka adalah istri dan anakku, ayah."

Yamada mengangkat putranya dan memberikannya kepada Oda.

"Eh?."

"Dia adalah cucumu, ayah." ucap Yamada yang kemudian merangkul tangan istrinya.

Oda melihat cucunya yang tersenyum senang kepadanya. Air mata Oda terlihat keluar dari matanya lagi.

"Aku tidak pernah menyangka akan melihatmu, cucuku." ucap Oda sambil memeluk cucunya.

Di sisi Dragon dan Green, mereka tersenyum senang melihat momen bahagia si Oda.

"Ya, sepertinya kakek Oda tidak akan sendirian lagi, Green." ucap Dragon yang tersenyum.

"Kakek!" teriak Dragon memanggil Oda.

Oda memperhatikan Dragon yang berdiri di atas kapal memanggilnya.

"Kami akan mulai berlayar, terima kasih untuk kapalnya." lanjut Dragon tersenyum lebar.

Oda tersenyum kepada Dragon, " Ya, berhati - hatilah Dragon."

Ketika Dragon akan mulai mengembangkan layarnya, Oda memanggilnya kembali.

"Dra-dragon!"

Dragon kembali melihat ke Oda, " Ada apa kek?."

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang