Chapter 62: Pemburu Naga

42 2 0
                                    

Rosinante ikut terheran dengan apa yang diucapkan Lucy.

Lucy mengeluarkan sebuah gulungan yang sebelumnnya dia ikat dengan sarung katananya, kemudian mengeluarkan isi gulungannya.

"Lihatlah Dragon, gulungan yang kakek berikan ternyata kosong," ucap Lucy sambil menunjukkan gulungan yang ia buka.

Dragon mengambilnya dan mencoba membaca kertas gulungan itu. Dragon juga mencoba menerawangnya lewat sinar matahari.

"Sama saja Dragon, aku sudah mencoba berbagai cara untuk membuktikan jika gulungan itu ada tulisannya... Tapi sia-sia saja," lanjut Lucy dengan wajah murungnya.

Krek!

"Apa yang kau lakukan bodoh!" teriak Lucy sambil memukul kepala Dragon.

Lucy mengambil kembali kertas gulungannya, dan melihat kertasnya sobek sedikit.

"Kau pasti belum mencoba cara itu kan?" ucap Dragon sambil mengelus-elus kepalanya yang benjol.

"Haha... Kalian berdua lucu sekali," ucap Rosinante.

Dragon dan Lucy menoleh ke Rosinante.

"Boleh aku lihat kertas itu?" pinta Rosinante sambil mengulurkan tangannya.

Lucy memberikan kertas gulungan tersebut kepada Rosinante.

Rosinante memeriksanya lalu tersenyum.

"Apa kau menemukan sesuatu, Rosinante?" tanya Lucy penasaran.

"Kertas kosong ini bukan kertas sembarangan," jawab Rosinante.

"Bagaimana kau tahu?"

"Orang yang bisa membaca kertas ini hanya ada tiga orang. Yang pertama Kakek Zeff, kemudian ayahku dan seseorang di sisi barat dunia ini. Ini cara mereka bertiga untuk mengirimkan pesan," Rosinante menggulung kertas itu dan memberikan kembali ke Lucy.

Raut wajah Lucy terlihat mulai senang, dengan hati-hati dia memasukkan kembali kertas tersebut dalam wadah gulungannya.

"Terima kasih, Rosinante. Semangatku kembali lagi, aku pasti mengantarkan gulungan ini ke sisi barat dunia," ucap Lucy senang.

"Sisi barat dunia? Kalian menuju ke sana?" Rosinante tidak percaya.

"Ya begitulah. Kakek yang menyuruh kami," jawab Lucy."Aku yakin orang yang dimaksud kakek adalah yang bisa membaca kertas dalam gulungan ini."

Rosinante menganggukkan kepalanya.

"Dragon, apa itu tongkatmu?" tanya Rosinante kepada Dragon.

"Oh, iya. Ini tongkatku, kata kakek ini adalah tongkat milik ayahku," jawab Dragon sambil menoleh ke arah tongkat yang ia sarungkan di punggungnya.

"Apa kau tahu bagaimana mengunakannya?" tanya Rosinante lagi.

Dragon menggaruk-garuk kepalanya kemudian menoleh ke Lucy.

"Ya, aku biasanya menggunakannya untuk memukul," jawab Dragon polos.

Rosinante menundukkan kepalanya,"Jadi Silva benar-benar tidak memberitahumu apa-apa ya Dragon?"

"Dia hanya memberitahuku bagaimana cara menggunakan kekuatannku. Dan waktu itu, Aku mencoba memukulnya dengan tongkatku, tiba-tiba tongkatnya berhenti. Aku tidak tahu kenapa," ucap Dragon.

"Dan menyala hijau saat Silva memegangnya," tambah Lucy.

Rosinante menggerakkan tangannya ke atas. Tiba-tiba tongkat milik Dragon melayang sendiri dan meluncur ke arah Rosinante.

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang