Chapter 03: Dragon & Lucy

229 9 0
                                    

" Apa apaan ini." ucap Dragon sembari mengusap air yang menetes di wajahnya.

Setelah mengusap air, Dragon melihat seseorang berdiri di atasnya, wajahnya menyeringai sambil mengepalkan tangannya.

Mata Dragon membesar dan,

"BUUKK!!! BUUKKK!!"

Lucy yang basah kuyup menghajar Dragon habis habisan.

"Hentikan Lucy!" seru Zeff khawatir.

"Meninggalkanku di atas kapal patroli, ini adalah hukuman untukmu!!!" ucap Lucy sambil memukul Dragon.

17 tahun yang lalu,

"Oeek... Oeekk!!"

"Siapa lagi itu Zeff?" tanya seorang perawat tua yang mendapati Zeff membawa seorang bayi.

"Cucuku." jawab Zeff singkat.

Perawat itu sedikit ragu, " Memangnya anakmu ada berapa?."

"Satu." jawab Zeff lagi.

"Anakmu punya anak kembar?."

"Tidak."

Si perawat tua semakin bingung, " Baiklah, jadi anak itu siapamu Zeff?."

"Cucuku."

PLAAAKK!!!

Si perawat tua memukul kepala Zeff.

"Jangan membuatku bingung Zeff!"

"Kau semakin tua semakin gampang marah, Detta.." keluh Zeff sambil mengusap-usap kepalanya yang benjol.

Perawat tua itu bernama Bernidetta, Kepala Perawat di kesatuan Angkatan Laut.

"Kau tahu, mengurus Lucy saja aku sudah kwalahan, apalagi kau tambah satu lagi." keluh Bernidetta sambil mengambil sebuah box bayi.." Masukkan dia di sini."

"Ya, walaupun kau pemarah, kau juga penyayang kan Detta." ucap Zeff memuji Bernidetta.

"Kau terlalu tua untuk menggombal, Zeff." balasnya.

"Hahaha." Zeff tertawa.

12 tahun yang lalu,

"DRAGOOON!!! LUUUUCYY!!! KEMARI KALIAN!!!" teriak Bernidetta marah dari dalam Pos Perawatan Angkatan Laut.

"Hahaha... Cepat lari Lucy." ucap Dragon sambil berlari menuju hutan di belakang Markas Angkatan Laut.

"Hei Dragon, kau tahu, Kakek melarang kita masuk ke hutan." ucap Lucy mengingatkan sambil berlari mengikuti Dragon.

"Tenang saja, aku sudah biasa masuk ke dalam hutan kalau si Nenek tua itu marah, apalagi aku juga bosan dengan Nenek tua itu, kerjaannya marah mulu." balas Dragon kesal.

Dragon dan Lucy cukup jauh masuk ke dalam hutan, sambil akhirnya mereka menemukan sebuah perkampungan.

"Kau sebenarnya tahu arah tidak sih? Ini kan perkampungan sebelah utara Markas Angkatan Laut." ucap Lucy begitu melihat perkampungan di depannya.

"Padahal aku sudah memberi tanda sampai di tempat persembunyianku, tapi kenapa bisa salah jalan ya." gumam Dragon bingung.

"Kalau begitu kita...."

"Tunggu Lucy! Lihat!" potong Dragon sambil menunjuk sesuatu di depannya.

Lucy kaget, " BAJAK LAUT!!!"

"Jangan berteriak, bodoh!" bisik Dragon sambil menutup mulut Lucy.

Beberapa kru Bajak Laut mendengar teriakan Lucy dan berjalan ke tempat Dragon dan Lucy berada.

"Gawat, mereka menuju kemari." bisik Dragon menyadarinya.

"AAAKH!!"

Salah seorang kru Bajak Laut berteriak kesakitan. Membuat kru lainnya menuju ke tempatnya, tak terkecuali kru yang menuju tempat Dragon dan Lucy berada.

"Huff... Syukurlah mereka tidak jadi kemari." ucap Dragon menghela napas.


Lucy sendiri bersembunyi dan berusaha menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Hei, kau kenapa Lucy?" tanya Dragon melihat tingkah Lucy.

"Hmfh Hmffhm." jawab Lucy dengan mulut yang dia tutup dengan tangannya.

"Kau itu bodoh atau kurang pintar sih, Lucy." gumam Dragon memperhatikan tingkah Lucy.

"Hah!!?." Dragon terkejut.

"Kau kenapa Dragon?." bisik Lucy melihat Dragon terkejut. Karena penasaran, Lucy mengintip ke arah perkampungan lagi dan dia ikut terkejut.

"Ini dia bocah yang membuat teman kita kesakitan, Kapten!" ucap seorang kru Bajak Laut sambil melempar seorang anak kecil di depan Kaptennya berdiri.

"Kau pikir kau siapa bocah? Berani melawan Bajak Laut Lembah Kematian." ucap Danzu, Kapten Bajak Laut Lembah Kematian, harga buronan 100.000 gold, sambil mengelus-elus kumisnya, " Berikan aku pedang..."

Salah satu kru memberikan sebuah pedang kepada Danzu.

"Dengan pedang ini, akanku ampuni kesalahanmu yahahaha." ucapnya sembari mengayunkan pedang.

"PLAAKK!!"

Sebuah batu mengenai kepala Danzu.

"SAKIITTT!! KEPALAKU!!!" Danzu berguling-guling sambil memegangi kepalanya yang berdarah.

"Beraninya lawan anak kecil!" teriak Dragon keluar dari tempatnya bersembunyi.

"Dasar bocah!" teriak kru Bajak Laut yang kemudian berlari ke arah Dragon.

Dragon dan Lucy berusaha melarikan diri, namun akhirnya tertangkap juga.

Dragon, Lucy dan bocah yang sebelumnya ditangkap, di ikat dan di tempatnya di tengah-tengah perkampungan. Tak terlihat satu pun orang di perkampungan itu.

"Beraninya kau membuatku terluka!" teriak Danzu sambil menghajar Dragon.

"Ugh!!..." Dragon mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Ku mohon, jangan sakiti kami!" pinta Lucy melihat keadaan Dragon.

"Kau pikir kami siapa bocah? Kami adalah Bajak Laut, Iblis yang menguasai Lautan." ucapnya menatap Lucy yang ketakutan.

"Sudahlah, aku sudah mulai bosan dengan kalian, akanku bunuh kalian sekarang juga!" lanjut Danzu sambil mengangkat pedangnya.

"HOREEE!!!

"YIHAAA!!!"

Teriakan kru Bajak Laut senang.

"Kakek!!! Tolong kami!!! Kakek!!" Lucy menangis sambil meronta-ronta.

"Berteriaklah sesuka hatimu, bocah! Tidak ada yang akan menolongmu saat ini... Hahaha." ucap Danzu sambil mengayunkan pedangnya ke arah Dragon.

"TIDAAAKK!!!" teriak Lucy histeris.


Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang