Chapter 37: Bajak Laut Era Lama

56 3 0
                                    

" Kapten divisi 2 Bajak Laut Rubah Api." ucap Raion melanjutkan ucapannya.

"Apa??!" Morgan dan prajurit Angkatan Laut terkejut.

"Sekarang kita tahu, siapa sebenarnya biang keladi di balik para kriminal yang berada di kota Saga beberapa tahun terakhir ini." ucap Raion yakin.

"Laksamana... Bukankah Bajak Laut Rubah Api adalah Bajak Laut yang menyerang benteng Biru? Bukankah bajak laut itu sudah dibubarkan?" tanya Morgan yang masih tidak percaya dengan ucapan Raion.

"Kau benar Kapten, Bajak Laut Rubah Api adalah salah satu Bajak Laut yang menyerang benteng Biru dahulu." jawab Raion.

"Mungkinkah Bajak Laut itu kembali lagi, Laksamana? Bukankah kapten mereka juga sudah diesekusi?." heran Morgan.

"Ya, Kapten Black Fox, salah satu dari 10 Iblis Lautan. Kenyataannya, dia memiliki seorang adik kandung. Dan adiknya lah yang menggantikan posisinya sekarang, memimpin Bajak Laut Legendaris Rubah Api itu." balas Raion yang sudah berdiri di pinggiran jurang.

Morgan terdiam tidak percaya di samping Raion.

"Sepertinya kita terlambat, Dragon sudah menuju ke pulau selanjutnya." ucap Raion memperhatikan laut yang berada di dasar jurang tempatnya berdiri.

"Maaf, tuan! Sepertinya mereka dalam bahaya!" seru Tokyo yang berhasil di keluarkan dari dalam tanah, dan sedang diobati lukanya oleh petugas medis Angkatan Laut.

Raion mendekati Tokyo, lalu berlutut di sampingnya, " Maksudmu?."

"Tuan Jendral dan pangeran... Mereka...."

"Tuan Jendral dan pangeran?." heran Raion memotong ucapan Tokyo kemudian berpandangan dengan Morgan.." Bisa kau jelaskan maksudmu?."

"Oh ya, perkenalkan namaku Tokyo, aku pimpinan pasukan kerajaan Milestone ini. Kami berjuang mati - matian untuk menyelamatkan Raja dan Ratu yang sah untuk kerajaan Milestone, kami masih percaya dengan mereka daripada Raja yang sekarang." .

"Bisa kau jelaskan saja tentang tuan Jendral dan pangerannya saja, Tokyo?" ucap Raion dan Morgan bersamaan dengan wajah datar.

"Oh iya, maaf. Tuan Jendral adalah pemuda yang menyelamatkan pangeran...."

"Apa pemuda yang kau maksud adalah pemuda dengan rambut hitam acak - acakan?." potong Raion dengan wajah serius.

Tokyo yang tidak melanjutkan ucapannya, menganggukkan kepalanya.

Raion dan Morgan kembali berpandangan satu sama lain.

"Hahaha." Raion tiba - tiba tertawa terbahak - bahak, sedangkan Morgan malah menundukkan kepalanya dengan wajah pucat.

"Bagai mana bisa bocah itu menjadi seorang Jendral kerajaan..." ucap Morgan dengan wajahnya yang sedih.

"Hahaha... Kau harus mengakui bahwa bocah itu memang bukan bocah sembarangan, Kapten." ucap Raion yang masih tertawa.

"Baiklah, kita akan mengikutinya lagi. Karena dia dalam bahaya." lanjut Raion berdiri.

"Kau tahu kalau tuan Jendral dan pangeran dalam bahaya, tuan?" tanya Tokyo yang heran." Apa tuan tahu tentang Jendral Fox juga?."

"Tentu saja, aku tahu siapa Fox sebenarnya, aku tahu dia dengan jelas." jawab Raion yang bergegas naik ke atas kudanya.

Di tempat Dragon berada, di atas kapalnya, Dragon's Claw.

"Kau bisa mengobati lukamu sendiri, Dragon?" tanya Rey yang duduk di samping Dragon.

"Ya, aku mendapat sedikit ilmu tentang medis akhir - akhir ini." jawab Dragon membalutkan sebuah perban dilengannya.

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang