Chapter 10: Dew

96 7 0
                                    


Serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Lucy tidak menjadi masalah berarti untuk Danzu, begitupula serangan Danzu yang lemah, sama sekali tidak mengenai Lucy sedikitpun.

"Woi, kalian berdua! Serius lah!!" teriak Dragon yang duduk menyaksikan pertarungan Lucy dan Danzu.

"Kami bukan tontonan, bodoh!!" teriak Lucy dan Danzu bersama.

Dragon menyipitkan matanya sambil menggaruk-garuk pipinya dengan jari.

"Baiklah." ucap Dragon melanjutkan mengunyah ketimun yang dimakannya.

"Sial, gerakannya terlalu cepat, seranganku sama sekali tidak bisa mengenainya." dalam hati Danzu sambil menatap tajam ke arah Lucy.

"Seranganku sama sekali tidak mempan untuk tubuhnya, bisa jadi lama kalau begini ceritanya." dalam hati Lucy yang juga menatap tajam ke arah Danzu.

"Ah...." Lucy teringat sesuatu. Dia kemudian berdiri, mengambil kuda-kuda dengan mengarahkan salah satu pedangnya ke arah Danzu.

Lucy teringat waktu dia dan Zeff berlatih pedang,

"Berapa pedang yang mau kau patahkan hanya untuk memindah batu besar ini, Lucy!" teriak Zeff melihat Lucy mematahkan pedangnya lagi.

"Salahnya siapa, menyuruhku memindahkan batu besar banget gini pakai pedang, huh!" balas Lucy sewot.

"Sifatmu benar-benar mirip dengan ibumu, lihat Kakekmu ini!" ucap Zeff sambil memasang kuda-kuda di depan batu besar.

"Teknik satu pedang!"

"SHOOTING SWORD!!"

Tercipta aura pedang mengenai batu besar itu kemudian mendorongnya begitu jauh dari tempat Lucy dan Zeff berlatih.

Lucy melongo melihat batu besar itu bisa dipindahkan.

Kembali ke tempat Lucy sekarang.

"Baiklah! Aku akui kalau aku tidak akan bisa melukaimu Danzu, tapi kau bilang sendiri bahwa kekuatan Stein akan hilang jika pengguna Stein masuk ke dalam laut, bukan?"

"?" Danzu bingung.

"Karena kau sudah memberitahukan kami informasi yang sangat penting, kami tidak akan menyerahkanmu ke Angkatan Laut. Tapi ingat baik-baik, Danzu."

"Jika suatu saat lagi kita bertemu. Kau harus tahu bahwa aku adalah pendekar pedang dengan teknik dua pedang!" teriak Lucy.

"DOUBLE SHOOTING SWORD!!!"

Keluar dua aura pedang yang menyilang mengenai pedang Danzu dan menghancurkan pedang itu, kemudian aura pedang mengenai tubuh Danzu dan melontarkannya jauh ke atas langit.

"SIALAN KALIAN!!" teriak Danzu yang terlempar ke langit.

"Hahahaha!!! Hebat sekali!" seru Dragon kegirangan melihat Danzu terlempar dan menghilang.

"Apa itu teknik yang Kakek ajarkan kepadamu Lucy?." .

"Yap, aku menambahkannya sendiri." ucap Lucy senang sambil menyarungkan kedua pedangnya.

"Dragon... Aku lelah, Aku istirahat dulu ya." lanjut Lucy sembari berjalan sempoyongan menuju kabin kapal.." Sepertinya kita akan bertemu dengan orang-orang yang jauh lebih kuat dari kita." .

Dragon terlihat serius mendengarkan Lucy berbicara.

Lucy berdiri di pintu kabin kapal.." Huff... Aku harus yakin. Kita pasti bisa sampai ke sisi barat dunia.."

Dragon hanya tersenyum lebar sambil melihat Lucy masuk ke dalam kabin kapal, kemudian dia mulai membereskan kapalnya yang berantakan.

Pagi harinya di atas kapal milik Dragon.

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang