Chapter 33: S.U.P.

40 5 0
                                    

Dragon's Claw akhirnya berlabuh di dekat pulau Torrapu. Dragon dan Rey mulai turun dari atas kapal.

"Green, kau tidak ikut?" tanya Rey yang menyadari Green hanya melihat Dragon dan Rey yang sudah menginjakkan kakinya di atas pulau.

"Green." ucap Green sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Biarkan saja dia, Rey. Biar Green menjaga Dragon's Claw." ucap Dragon bergegas berjalan ke dalam pulau itu.

"Dragon's Claw?."

"Ya, nama kapalku." balas Dragon.

Rey berlari agar lebih dekat dengan Dragon, mereka berdua mulai berjalan masuk ke dalam pulau yang penuh dengan pepohonan yang sangat lebat itu.

"Dragon, berhati - hatilah. Pulau ini banyak jebakan, dulu...."

"GYAAAHH!!" teriak Rey melihat kepala Dragon penuh dengan jarum.

"Kenapa kau tidak bilang daritadi." ucap Dragon menarik satu persatu jarum yang tiba - tiba menancap di kepalanya.

"Gyaaaa!! Kakimu Dragon!!!" teriak Rey lagi melihat kaki Dragon terkena jebakan berbentuk rahang.

"Sial! Sakit sekali." keluh Dragon sambil membuka jebakan yang mengenai kakinya.

"Siapa di sana!!!" terdengar suara yang berada tidak jauh dari tempat Dragon dan Rey berada.

Dragon dan Rey berlari mencari sumber teriakan itu.

"Siapa di sana!!! Jika kalian prajurit Milestone, tolong kami!!!"

"Dragon! Mereka pasukan kerajaanku!" seru Rey mengikuti Dragon.

Tepat di depan sebuah batu besar, suara teriakan itu semakin terdengar jelas.

"Kalian siapa???!!" teriak Rey di depan batu besar itu.

"Kau kah itu, pangeran?!"

"Iya, aku Rey." balas Rey.

"Pangeran!!!! Selamatkan kami!!!"

Dragon menutup telinganya karena teriakan orang yang memanggil Rey semakin keras.

"Diam kalian!!! Menjauhlah dari batu besar ini, atau kalian akan terkena pecahannya nanti!" teriak Dragon yang berdiri tepat di depan batu besar."

"Siapa kau!!! Apa kau menyandera pangeran?! Jika kau menyakitinya, aku akan membunuhmu!!!"

"Orang - orang ini, benar - benar menjengkelkan." gumam Dragon menahan kesal sambil meletakkan kedua telapak tangannya di batu besar yang berada di depannya, terlihat salah satu alis mata Dragon bergerak naik turun.

"Rey, mundurlah." pinta Dragon.

"Ah, ya..." ucap Rey berlari menjauh dari Dragon.

Mata Dragon berubah menjadi biru, kedua tangannya mengeluarkan asap berwarna biru pekat yang lama kelamaan berubah menjadi api yang berwarna biru. Sambil mencengkramkan jari - jarinya ke batu besar, Dragon mengeluarkan kekuatannya.

"BLUE SHOCK!!!"

Tiba - tiba terjadi gempa yang sangat cepat dan tepat di jari jemari Dragon yang menancap di batu besar itu, muncul retakan yang semakin besar, besar dan membuat batu besar itu hancur berkeping-keping. Beberapa pohon yang berada di sekitar Dragon berdiri tiba - tiba terlempar hingga membuat beberapa meter di sekitar Dragon bersih tanpa pepohonan maupun bebatuan.

"Uhuk! Uhuk!" Beberapa pasukan kerajaan Milestone yang berada di dalam goa yang sebelumnya tertutup batu besar berjalan keluar satu per satu. Beberapa di antaranya, ada yang kepalanya mengeluarkan darah, ada juga beberapa serpihan batu masih menancap di kepalanya dan banyak di antaranya yang kepalanya benjol.

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang