Chapter 12: Seorang Petugas Medis

79 5 0
                                    

Lucy mendekat ke Dew, " Lupakan soal Dragon, kau mau menceritakan alasanmu kenapa kau mau kami membantumu, Dew?."

Dew terlihat sedih,

"Dua belas tahun yang lalu, saat Ayah kembali dari kota Saga. Ayah membawa tiga buah Stein yang sebelumnya kami tidak ketahui dan bermaksud menggunakannya sendiri." .

"Namun saat Ayah tahu bahwa Stein hanya bisa digunakan untuk satu tubuh saja, Ayah menyembunyikannya dari kami.".

"Kami?." Lucy bingung.

"Iya, Ayahku, Yacob dan aku dulu adalah satu keluarga, meskipun Yacob bukan sedarah denganku. Ayah membawa Yacob ke rumah setelah menemukannya di sebuah kapal yang sedang karam." ucap Dew menjelaskan.

"Jadi, si Badut Merah adalah saudaramu juga, Dew?" tanya Lucy terkejut.

Dew menganggukkan kepalanya.

"Dulu, Yacob adalah orang yang baik dan pemalu. Di selalu menjadi bulan-bulan anak-anak desa karena dia tidak pernah melawan mereka. Meski pun demikian, Yacob sering kali bercerita bahwa dia sangat membenci anak desa karena selalu menjadi korban kenakalan anak desa.".

"Lalu saat Ayah merintis kota Wahana ini, Ayah ternyata kerepotan mengurus semuanya sendirian. Setelah merasa tidak ada efek samping dari Stein, Ayah memberikan Steinnya yang lain kepadaku dan Yacob. Aku dan Yacob pun membantu Ayah. Kemudian setelah berjalan satu tahun, penduduk desa tertarik menjadi bagian dari kota Wahana ini. Dan jadilah kota Wahana sebesar ini.".

"Apa yang terjadi selanjutnya? Kenapa kota ini menjadi seperti ini?" tanya Lucy.

"Yacob ternyata masih menyimpan dendamnya kepada anak-anak desa dan bersumpah akan membalas mereka. Suatu hari Yacob menyerang Ayahku, lebih tepatnya menjebak Ayahku. Lalu mengambil alih kota Wahana ini..".

Dew membuka lengan tangannya, terlihat sebuah lambang bertuliskan huruf y di lengan tangannya.

"Setiap orang yang berada dibawa pimpinan Yacob, diberi tanda ini. Dan beberapa Bajak Laut yang dia tangkap, sebagian dia jadikan anak buahnya, dan sebagian dia masukkan ke penjara ini."

"Aku tidak melihat seorang Bajak Laut pun di dalam penjara ini?." Dragon melirik ke arah Dew.

"Sudah tidak ada, yang terakhir adalah mereka yang kalian lihat di pertunjukan." jawab Dew.

"Apa?!!" Dragon dan Lucy terkejut.

"Yacob berjanji padaku bahwa setiap kali melakukan pertunjukan untuk jebakan itu, dia tidak mengunakan penduduk desa." ujar Dew sedih memperhatikan ruangan penjara.

"Aku takut. Karena mulai sekarang, dia akan mengunakan penduduk desa dalam pertunjukannya nanti." lanjut Dew sambil mengusap air matanya.

"Lalu, apa rencanamu, Dew?" tanya Dragon.

"Aku percaya kalian bisa melawan Yacob." jawab Dew.

Dragon mengerutkan dahinya, " Bagai mana kau yakin?." .

"Ku punya kekuatan yang besar kan, Dragon?" balas Dew.

Wajah Dragon berubah tegang, dia terkejut mendengar ucapan Dew.

"Sudah sudah... Baiklah, Dew. Kami akan membantumu, jadi bisakah kau mengeluarkan kami?" ucap Lucy mendekat ke pintu kurungan.

Dew terlihat senang, " Ya, tentu saja.".

"Memangnya kau punya rencana mengalahkan si Yacob Merah itu?" tanya Dragon ragu.

"Badut Merah!" balas Lucy sambil memukul kepala Dragon.." Kita pikirkan setelah keluar dari sini. Aku juga tidak mau melihat orang-orang tidak berdosa, menjadi korban.".

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang