Chapter 52: Cahaya dalam Kegelapan

39 2 0
                                    

Rey akhirnya masuk ke dalam istana kerajaan, Key ternyata menyadarinya.

"Suzuki! Aku serahkan Rey kepadamu!" seru Key melihat Suzuki menghajar pasukan kerajaan sambil berusaha masuk ke dalam istana.

Mendengar teriakan Key, Suzuki tiba-tiba salah tingkah. Hampir saja dia terkena serangan salah satu pasukan kerajaan.

"Eh!" Key terkejut melihat Suzuki hampir terkena serangan.

"Perhatikan musuhmu bocah," ucap Ocaris yang mulai mengeluarkan kekuatannya.

Asap hitam mulai mengepul di sekitar Ocaris. Terlihat senyum jahatnya sebelum akhirnya asap hitam membuatnya menghilang.

Key tidak bisa melihat apa-apa, dia berusaha menemukan Ocaris dengan mendengar suara yang ada. Namun keadaan disekitarnya terlalu bising sehingga Key tidak bisa mengandalkan indra pendengarannya.

Bruuaak!!!!

Key terlempar setelah Ocaris memukul perutnya.

"Sial!" ucap Key sambil berusaha berdiri.

"Ada apa bocah? Apa kau menyesal memilihku?" tanya Ocaris yang sekilas muncul di depan Key.

Dalam kegelapan yang terjadi karena asap hitam dari Ocaris, tubuh Key mulai gemetaran.

Dia beberapa kali bermaksud melesatkan anak panahnya, tapi bayangan Ocaris tiba-tiba muncul dan menghilang.

Buughh!!

Sekali lagi Ocaris berhasil menghajar Key dan membuatnya jatuh tersungkur kembali.

Key kehilangan busur panahnya.

Dengan keadaan hampir seperti buta, Key merangkak mencoba meraih busur panahnya.

"Apa kau mencari benda ini?" terdengar suara Ocaris.

Key berdiri dan mulai memukul ke segala arah.

"Kau tidak akan pernah bisa memukulku bocah, bahkan untuk bisa menyentuhku, kau tidak akan pernah bisa," suara Ocaris terdengar samar-samar dengan suara baku hantam Dragon dkk.

Setiap kali berdiri, Ocaris menghajar Key.

Key tengkurap, berusaha berdiri lagi. Salah satu tangannya diinjak oleh Ocaris.

"Kasihan sekali kau bocah. Sebagai seorang pangeran, kau terlalu menyedihkan," ejek Ocaris sambil menekan injakan kakinya.

Arghh!!!!

Key meronta kesakitan.

"Hahaha!" Ocaris semakin tertawa puas dan memperkeras injakan kakinya.

Key yang mulai kehilangan kesadaran, tiba-tiba berada di sebuah padang rumput yang luas.

Key memperhatikan disekitarnya yang kosong, tak ada satu orangpun yang terlihat di padang rumput tersebut.

Dia memperhatikan dirinya sendiri tanpa bekas luka sedikitpun.

Key mulai berfikir keras, dia berfikir mungkin ini adalah akhirat.

Tapi terdengar suara yang lirih dan mulai mengeras dan menggema di padang rumput itu.

"Key.... Kemarilah nak,"

Key terkejut, mencari sumber suara yang didengarnya.

"I-ibu? Kau kah itu?" tanya Key terbata-bata dan masih mencari sumber suara yang didengarnya.

"Hihihi... kau salah Key."

Key terkejut kembali.

"Siapa kau?! Tunjukkan dirimu!" seru Key dengan wajah pucat.

"Kau tidak akan pernah bisa menemukanku Key."

"Maksudmu? Siapa kau sebenarnya?!" teriak Key bingung.

"Bagaimana kau bisa menemukanku jika kau tidak dapat mengontrol emosimu Key."

Mendengar suara tersebut, Key terdiam.

Dia mencoba fokus pada satu arah, kemudian memejamkan kedua matanya.

"Kau..."

"Hihihi... Kau benar nak. Aku adalah apa yang ada di dalam dirimu. Aku terdiam ditempat ini selama ini dan menunggu kau menyadarinya."

Key yang mulai tenang, terlihat tersenyum.

"Tapi sepertinya aku terlambat, aku sudah kalah... " ucap Key kehilangan semangatnya.

"Benarkah? Semudah itukah kau kalah Key?"

Key mendadak membuka kedua matanya.

"Hihihi... Sudah saatnya Key."

Key masih terdiam, dia bingung dengan apa yang terjadi padanya.

Lalu Key memejamkan matanya sekali lagi, menarik nafasnya panjang-panjang. Key menghembuskannya secara perlahan.

"Aku masih punya kesempatan? Ya kan?" tanya Key.

"Tunjukkan nak."

Key tersenyum.

Ocaris yang melihat Key tergeletak tak berdaya, terlihat bingung melihat senyum di wajah Key.

"Apa-apa ini, kau tersenyum dalam kekalahanmu bocah? Benar-benar rendah!" seru Ocaris menyiapkan pukulannya ke arah Key.

"Mati kau bocah!!!"

Bruaaak!!!!!!

"Terima kasih sudah menjaga busur panahku, seharusnya kau menghancurkannya sejak awal,"ucap Key yang tiba-tiba berdiri di belakang Ocaris.

Ocaris terkejut setelah mengetahui jika dia hanya menghantam tanah di depannya.

"Bagaimana bisa?!"

Key berlari di dalam kepulan asap hitam milik Ocaris.

Ocaris yang mengendalikan asap tersebut, dengan cepat menemukan posisi Key yang masih di dalam kepulan asap hitam.

"Hahaha, kau masih berlagak bisa mengalahkanku bocah," ucap Ocaris berlari menuju ke arah Key.

Blaaasst!!!

Satu anak panah milik Key menancap di bahu Ocaris menembus jubah hitam yang digunakannya.

"Bagaimana bisa?!!!" Ocaris terkejut bukan kepalang.

Key tersenyum.

Blassst!!!

Satu anak panah milik Key mengenai tudung milik Ocaris, sehingga wajah Ocaris terlihat.

"Ternyata kau punya wajah yang jelek juga, manusia asap? Dan Stein di dahi kepala?" ucap Key sambil menyiapkan satu anak panahnya lagi.

Wajah Ocaris berubah pucat.

"Bagaimana kau bisa tahu? Ba-bagaimana kau bisa melihat di dalam asap hitamku ini?" Ocaris mulai ketakutan.

"Haruskah aku menjawabnya?" balas Key.

Ocaris terkejut melihat kedua mata Key.

"Mata elang?!!! Kau bukan manusia biasa!"

"Ya, kau sekarang tahu jawabannya," balas Key sambil melesatkan anak panahnya ke arah Ocaris.

Ocaris berhasil menghindarinya, namun Key sudah berdiri tepat di depan Ocaris.

"rasakan ini!" teriak Key sembari menendang Ocaris.

Bruuuaaak!!

Ocaris terlempar hingga keluar dari dalam asap hitam yang dibuatnya.

Red Rabbit dkk terkejut mendapati Ocaris keluar dari asap hitamnya.

"Hei Ocaris, kau bercanda kan?" tanya Riki yang menghindari serangan dari Green.

"Gree!!!" teriak Green yang langsung melesatkan pukulannya saat Riki lengah.

"Sial! Bocah itu..."

AIMING SHOOTT!!!!

Lesatan anak panah Key meluncur seperti sebuah jet ke arah kepala Ocaris, tepat di Stein yang tertanam di dahi Ocaris.

Blaaarrr!!!!

Stein yang berusaha melindungi dirinya sendiri, membuat Ocaris terpental hingga menghantam istana kerajaan.

"Waah!! Keren Key!" seru Dragon melihat Key yang sedikit demi sedikit mulai terlihat setelah asap hitam yang menyelimutinya menghilang.

"Ekh!!! Apa yang terjadi denganmu?!" heran Dragon.

"Ini adalah diriku yang asli Dragon, aku adalah keturunan ras elang. Dan aku senang, ternyata masih ada keturunan ras lainnya yang masih bertahan di tanah para manusia ini," ucap Key sembari tersenyum sambil menatap Dragon dengan mata elangnya.

"Apa mata itu bisa menerawang Key?" tanya Lucy sambil menyipitkan matanya.

"Ya, jika kau mau. Aku akan mencobanya," balas Key.

"Awas jika kau berani mencobanya!!!" teriak Lucy marah.

"Hehe... Aku akan mengikuti Rey dan Suzuki, aku serahkan yang di sini pada kalian!" seru Key yang mulai berlari menuju ke istana.

"Ya, serahkan pada kami!" jawab Dragon, Lucy dan Saitama bersamaan.

"Green!!" jawab Green juga.  

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang