Chapter 84: Bar di kota Claw

30 1 0
                                    

Suara burung elang laut terdengar ramai, Lucy mendekati Dragon yang tersangkut di pinggir kapal karena tertidur.

“Bangun Dragon! Kau bisa jatuh jika tidur di pinggiran kapal seperti ini,” Lucy menggoyang-goyang tubuh Dragon.

Dragon berusaha membuka matanya, melihat Lucy yang berdiri di depannya.

“Oh, kau Lucy... Apa semua baik-baik saja?” tanya Dragon.

“Ya, sepertinya orang bernama Shark itu sudah tidak berkeliaran di laut sekitar sini,” jawab Lucy.

Dragon menghela nafas, “Baguslah...”

Tepat saat Dragon menurunkan kakinya, tiba-tiba dia tercebur di laut karena dia menurunkan kakinya yang berada di sisi luar kapal.

Lucy hanya memasang muka datar melihat Dragon jatuh ke laut,

”Huff... Bangunlah Dragon.”

Beberapa saat kemudian.

“Lumina!” teriak Dragon kesal.

“Hahaha,” Lumina tertawa sambil berusaha menghindar kejaran Dragon.

Lucy memperhatikan Dragon dan Lumina.

“Kalian sudah selesai belum? Kita sarapan dulu." Lucy tampak kesal.

Dragon berhenti dan menoleh ke Lucy,”Kenapa kau biarkan Lumina menggunakan handukku, Lucy?”

“Memangnya kenapa?” tanya Lucy.

“Lihat! Handukku hancur!” seru Dragon memperlihatkan handuknya yang sobek tidak karuan.

Lucy menopang dagu sambil memasang wajah acuh,”Aku sudah bilang padamu untuk mengganti handuk jelekmu itu. Bukankah sekarang kau punya alasan untuk membeli yang baru?”

“Handuk ini adalah handuk kesayanganku! Ini adalah handuk yang aku dapatkan saat menang lomba makan ketimun!” seru Dragon tidak terima.

Tiba-tiba Lumina memanjat tubuh Dragon dan langsung mengigit leher Dragon dari belakang. Karena kaget, Dragon jatuh tertelungkup. Terdengar dia marah-marah, namun tidak terlalu jelas karena wajahnya yang menempel di lantai kapal.

“Ya, kalau kau ingin dapat handuk dari lomba aneh itu, kembali ke benteng biru lagi saja sana,” balas Lucy.

”Cepatlah! makanan kalian dingin nanti. Pulau Hantaa juga sudah kelihatan di depan kita.”

Dragon kemudian berusaha berdiri, dia memperhatikan pulau kecil di depan kapalnya.

Lumina melepas gigitannya kemudian mengusap mulutnya dan tersenyum senang.

Dragon menoleh ke Lumina, mengulurkan tangannya.

“Sini Lumina.”

Lumina mengapai uluran tangan Dragon, kemudian mereka berdua naik ke lantai atas menuju ruang makan.

“Kau akan segera bertemu dengan orang tuamu, jadi berusahalah untuk tidak nakal Lumina,” pesan Dragon.

“Iyaaa,” jawab Lumina tersenyum sambil mempererat genggaman tangannya.

Sementara itu di jantung pulau Hantaa kota Claw, di sebuah bar yang ramai. Seorang pria dengan topi koboi berjalan masuk ke dalam bar, lalu duduk di salah satu meja kosong di dalam bar.

“Pagi Ed, aku pesan seperti biasanya,”pesan pria itu sambil meletakkan topi koboinya di atas meja. Dia melihat seorang pelayan bar yang sedang sibuk membuatkan minuman.

“Pagi Seven, kau kelihatan lebih muda sekarang. Apa kau menggunakan Stein awet muda ya? Benarkan?” balas Edison nama pelayan bar itu.

Seven hanya tersenyum.

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang