Chapter 64: Ras Elang

36 1 0
                                    

Kerajaan Milestone sedang bersuka cita hingga terdengar kabar bahwa Raja Rosan berencana untuk tidak naik tahta lagi. Tentu saja berita itu membuat seluruh rakyat Milestone terkejut. Berbondong-bondong mereka mendatangi Istana Kerajaan.

"Ku mohon tenanglah kalian, aku yakin Raja punya rencana sendiri tentang keputusannya tersebut!" ucap Tokyo mencoba menenangkan rakyat Milestone yang ricuh di depan istana.

Dragon dan Lucy memperhatikan jutaan rakyat Milestone memadati halaman depan Istana, terlihat beberapa orang menangis, berteriak-teriak, dan membawa spanduk agar raja naik tahta lagi.

"Dragon!" sapa Rey yang berjalan mendekati Dragon dan Lucy.

"Ada apa dengan mereka?"

Rey tersenyum, "Rakyat kecewa ayah tidak naik tahta lagi."

"Sepertinya Raja sangat disayang oleh rakyatnya," ucap Lucy.

"Setelah apa yang terjadi, semua orang pasti sangat menyesal karena selama ini telah menyalahkan raja atas apa yang telah terjadi," balas Rey.

"Ku mohon semu..."

"Rakyatku," ucap Raja Rosan memotong Tokyo yang berusaha memenangkan rakyat Milestone.

"Rakyatku... Besok pagi, akan aku umumkan semua," lanjut Raja Rosan.

"Tapi Raja, apa benar Raja tidak akan naik tahta lagi?" tanya salah satu rakyat Milestone.

Raja Rosan tersenyum, "Ya, berita itu benar adanya. Sebelum kalian menanyakan lebih jauh alasannya. Aku harap informasiku tentang besok pagi akan lebih menenangkan kalian."

Semua rakyat yang berkumpul di depan istana kerajaan terdiam, mereka mulai berjalan kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Mereka... "

"Ya, mereka tidak dapat membantah perintah raja kesayangan mereka," sahut Raion yang memotong ucapan Dragon.

"Sejak kapan kau ada disini, paman!" Dragon sontak terkejut sambil menoleh ke arah Raion yang berdiri di belakangnya.

Raion menggaruk-garuk kepalanya lalu menoleh ke Saitama.

"Baru tiba beberapa saat yang lalu," ucap Saitama.

"Kapten!!!!" teriak Rey sembari melompat ke arah Saitama.

Saitama mengendong Rey.

"Apa kalian akan makan malam di kerajaan lagi?" tanya Rey.

"Ya, tentu saja. Raja mengundang kami," jawab Raion.

Raion, Saitama dan Rey kemudian bergegas menuju ke dalam istana.

Dragon dan Lucy berjalan mengikuti mereka, tapi Lucy berhenti sejenak.

Dragon menoleh, "Kau kenapa lagi Lucy?"

"Aku melihat mata Kapten Saitama berkaca-kaca saat melihatmu," jawab Lucy.

Dragon mengerutkan dahinya.

"Dia terlihat sangat bahagia," lanjut Lucy.

Dragon menoleh ke arah Saitama yang berjalan di samping Raion sambil menggendong Rey.

Dragon tersenyum,"Dia sangat mengagumi Dragon yang dikenalnya, aku percaya dia masih mengaguminya."

"Ya, karena kau juga adalah putranya," sahut Lucy mulai berjalan."Eh? Kau kenapa Dragon?"

Dragon mendongak.

Lucy melihat apa yang dilihat Dragon.

Di atas istana, Key duduk memandang ke arah lautan.

Beberapa saat kemudian.

"Kau tidak kedinginan duduk di atas istana seperti ini?" tanya Dragon tiba-tiba duduk disamping Key.

Key tersenyum, "Kau melihatku dari bawah ya?"

Dragon hanya tersenyum.

Key menggelengkan kepalanya,"Aku biasa duduk disini. Ketika kembali dari mencuri, aku selalu duduk di sini juga. Melihat hamparan lautan disana."

Lucy menggandeng Rey, berdiri di belakang Key dan Dragon yang duduk. Tidak lama kemudian, Lucy mengajak Rey masuk ke dalam istana lagi.

"Dragon," panggil Key.

"?"

"Bagaimana rasanya mengarungi lautan?" tanya Key.

Dragon tersenyum, "Sangat menyenangkan. Menemukan hal baru dan petualangan baru."

"Apa kau tidak merasa sedih dengan kekuatan yang kau miliki?" tanya Key lagi.

"Hah? Sedih? Kau bicara apa sih," heran Dragon sambil mengupil.

"Kita berbeda dengan mereka. Apa itu tidak membuatmu sedih?"

Dragon terdiam sesaat,"Kau tahu Key. Hal yang membuatmu sedih karena kau menanggap dirimu sendiri berbeda dengan yang lainnya. Selama kau berpikiran seperti itu, kau akan terbelenggu oleh pikiranmu itu."

Key terkejut.

"Aku tidak tahu siapa aku sebenarnya, tapi aku tidak mempermasalahkannya. Aku berpikir bahwa apa yang aku miliki adalah sebuah anugerah untukku. Selama aku bisa melakukan yang terbaik dalam hidupku, aku akan terus melakukannya. Dan terus bahagia dengannya," ujar Dragon.

Key terlihat sumringah, wajahnya yang semula kusut berubah ceria.

"Kau benar Dragon. Selama ini, aku selalu berpikir kalau aku berbeda dengan yang lainnya. Aku merasa apa yang aku miliki ini adalah sebuah masalah untukku."

"Apa kau ingin mengarungi lautan juga Key?" tanya Dragon.

"Ya, aku bermimpi menjadi seorang pemanah terbaik di dunia," jawab Key.

"Ah, bagus itu. Kenapa kau tidak ikut denganku saja?"

Key terkejut sambil menoleh ke Dragon. Mulutnya bergerak tanpa mengeluarkan suara.

Key menundukkan kepalanya.

"Aku tidak bisa Dragon."

"Heh? Kenapa tidak bisa?" tanya Dragon penasaran.

Key terdiam, dia kembali memandang ke arah lautan sambil tersenyum senang.

Dragon yang bingung kemudian tersenyum juga.

"Kau sudah tahu, kau dari ras apa Dragon?" tanya Key.

"Naga,"

"Ekh!!?" Key terkejut. "Kau tidak bercanda kan, Dragon?"

"Tidak, Rosinante yang memberitahuku," jawab Dragon.

Key mengerutkan dahinya, dia mengaruk-garuk kepalanya.

"Rosinante?"

"Bajak laut rambut merah."

"Argh!!! Pria dengan rambut merah yang waktu itu?!!" Key terkejut.

"Ya, Lucy sudah memberitahuku, dia datang saat aku tidak bisa mengendalikan kekuatanku," ucap Dragon.

"Jadi dia memang orang baik," ucap Key sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ya, dia juga adalah kakakku."

"APA!!!!" Key makin terkejut.

"Ja-jadi seperti itu ras naga..."

"Kau tahu tentang ras naga, Key?" tanya Dragon.

Key menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu Dragon. Rambut menyala, tubuh mengeluarkan asap dan api, dan lagi mata kalian berubah warna. Aku yakin, rasmu adalah ras terkuat."

"Bagaimana dengan ras elang Key?"

"Rasku? Ya, kekuatan yang aku miliki adalah kemampuan melihat sesuatu dengan sangat tajam. Setiap kali mataku berubah menjadi mata elang, aku dapat melihat benda meski jauhnya bermil-mil. Namun kekuatan ini membutuhkan soul yang lumayan banyak..."

"Soul?"

"Ya, semua orang menamakan kekuatan tenaga dalam dengan nama soul," jawab Key," itu lah perbedaan kita dengan bangsa manusia."

"Bangsa manusia? Heh?!!!"  

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang