Chapter 38: Jalan Rahasia

49 4 0
                                    

" Apa dia juga salah satu prajurit kerajaan, Rey?." tanya Dragon yang sudah berdiri di dekat Rey dan Suzuki.

"Siapa dia, pangeran?!" Suzuki kembali memasang kuda - kuda, bersiap menyerang Dragon.

"Dia, Jendralku, Suzuki."

"Hah?." Suzuki terkejut.

"Ya, dia adalah Jendralku, selama aku menjabat sebagai Raja sementara Kerajaan ini." lanjut Rey memperkenalkan Dragon.

"Ya, paling tidak, sebutan Jendral membuatku sedikit jauh dari masalah baru." gumam Dragon melihat Suzuki kembali menyarungkan pedang kecilnya.

"Maafkan aku, Tuan Jendral." ucap Suzuki sambil membungkuk di depan Dragon.

"Sudah sudah, apa semua prajurit kerajaan punya sifat yang sama? Suka minta maaf terus." .

"Maksudmu, tuan Jendral?."

"Ya, seperti Tokyo."

"Tuan Jendral sudah bertemu dengan ayahku?!! Bagai mana dia?!!" teriak Suzuki antusias memotong ucapan Dragon.

Dragon yang menutup kedua telinganya, menatap datar ke arah Suzuki.

"Pantesan sama, ternyata satu keturunan." gumam Dragon.

"Mereka tidak apa - apa, sebentar lagi, mereka akan sampai di sini." ucap Dragon meyakinkan.

"Syukurlah, tuan Jendral." ucap Suzuki lega.

"Suzuki, apa kau tidak bertemu dengan kakak Key?." tanya Rey yang memerhatikan kapal kerajaan Milsetone milik Key.

"Sebenarnya, aku mengikuti pangeran Key. Tapi ditengah jalan, aku melihat bahwa Raja dan Ratu juga berada di sini."

"Ayah dan Ibu?!!" Rey terkejut menatap tajam ke arah Suzuki.

Dengan wajah penuh keringat, Suzuki mencoba menjelaskan maksud ucapannya, " Sesaat pangeran Key kembali dan membawa tawanannya, aku bermaksud menemuinya. Tapi di sisi lain tempatku bersembunyi, ada seseorang yang juga mengawasi pangeran Key. Saat orang itu mulai meninggalkan tempatnya, aku mencoba mengikutinya. Hingga sampai dijantung pulau, danau air terjun. Saat aku akan mendekat lagi, beberapa orang misterius lainnya muncul. Dan aku memilih kembali ke dermaga ini lagi." .

"Lalu?." tanya Rey dan Dragon bersamaan.

"Aku kehilangan pangeran Key" ucap Suzuki dengan wajah merona.

"Geeezz." Rey dan Dragon menatap Suzuki dengan wajah datar.

Dragon dan Rey duduk di sebuah batang kayu yang tergeletak di dekat mereka berdiri. Dengan wajah serius, Rey menatap Dragon.

"Apa yang akan kau lakukan, Dragon?." .

Dragon dengan santai membalas tatapan Rey, " Ya, kita selidiki pulau ini dulu. Baru kita menuju ke kerajaan. Aku yakin Lucy baik - baik saja bersama kakakmu Key." .

"Siapa itu Lucy?." tanya Suzuki penasaran.

"Pacar baru Key kayanya." celoteh Dragon.

"Tidak bisa!" teriak Suzuki dengan wajah menyeramkan, mencoba menyerang Dragon.

"Eh? Aku hanya bercanda, Lucy itu adalah saudaraku." ucap Dragon sambil tersenyum nyengir.

"Benarkah?." tanya Suzuki, masih dengan wajah menyeramkan.

"Benar kok. Lucy adalah alasan Dragon datang ke kerajaan kita, Suzuki." sahut Rey menjelaskan.

"Baguslah kalau begitu." ucap Suzuki kembali menyarungkan pedang kecilnya yang sempat dia keluarkan.

Dragon Si Pemburu Bajak Laut [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang