Happy reading
***
Author POV
Sahar merebahkan badannya disamping Keana, menopang kepala dengan satu tangannya dan tangan kirinya sibuk mengelus pipi Keana yang masih terpejam itu, memandangi wajah malaikat itu dari dekat sudah menjadi candunya saat ini. Beberapa saat dalam posisi itu tiba tiba gadis itu terbangun dari tidurnya, Keana mengerjabkan matanya beberapa kali dan langsung melihat Sahar yang sudah tersenyum tipis melihatnya
"Hai" ucap Sahar sedikit berbisik sambil sedikit membelai rambut Keana
Keana tidak menjawab ucapan Sahar, ia hanya membalas senyuman itu dan memperhatikan setiap jengkal wajah Sahar, sesaat mereka memandang satu sama lain dalam diam, Keana mengikuti pergerakan mata hazel itu yang bergerak menelusuri setiap jengkal wajahnya, begitupun Sahar yang tidak mau melepaskan pandangannya dari wajah Keana, hanya mereka berdua yang tau arti pesan yang disampaikan dalam tatapan mata itu
Beberapa menit saling pandang tanpa satu katapun yang keluar dari bibir mereka masing masing akhirnya Sahar mendekatkan wajahnya, Keana memejamkan matanya kembali saat merasakan hembusan nafas Sahar mengenai wajahnya, sesaat Sahar hanya menempelkan bibirnya pada Keana, namun beberapa detik kemudian bibir itu memaksa untuk masuk, Keana yang mengerti itu langsung membuka sedikit bibirnya, mendapat celah Sahar langsung mengulum bibir atas dan bawah itu bergantian, Keana dapat merasakan Sahar bermain dengan perasaannya, Keana dapat merasakan itu karna sentuhan bibir Sahar yang begitu lembut padanya dan tanpa pikir panjang Keana juga membalas ciuman tulus itu lewat bibirnya
Merasakan sama sama kehabisan nafas akhirnya Sahar melepaskan ciuman itu dan sedikit menjauhkan wajahnya, ia tersenyum tipis saat merasakan tangan Keana mengelus pipinya, Keana membalas senyuman itu dan seketika raut wajah Keana berubah menjadi bingung melihat sesuatu yang menggantung dileher gadis itu
"Sayang"
"Hm?"
"Kamu sejak kapan pake kalung?"
"Kamu juga punya" jawab Sahar sambil melihat leher Keana membuat gadis itu semakin manutkan alis bingung dan langsung memegang lehernya dan benar saja ada sesuatu yang sudah melingkar disana
Sahar langsung menegakkan tubuhnya disusul Keana yang sudah duduk dari posisi tidurnya lalu menarik sedikit kalung itu, Keana semakin menautkan alis bingung karna tidak dapat melihatnya dengan jelas, ia lalu membuka kaitan kalung itu sedangkan Sahar masih tersenyum tipis memperhatikannya
Seketika Keana menutup mulut dengan satu tangannya, tidak percaya akan mendapatkan kalung yang berkilauan seperti itu
"Sa ini..?" Keana masih memandang Sahar tidak percaya sedangkan Sahar hanya tersenyum tipis menatapnya
"Tapi ini kan diamond Sa" ucap Keana melihat beberapa berlian kecil sudah melingkari benda kecil berbentuk matahari itu
"Terus?"
"Ish ini kan mahal sayang" jawab Keana sedikit kesal mendengar jawaban santai dari Sahar
"Kasian ya kalungnya" ucap Sahar sengaja mengalihkan pembicaraan
"Ha?"
"Masih kalah jauh cantik dari yang make" goda Sahar membuat pipi Keana seketika berubah warna
"Oh udah jago gombal ya sekarang" Keana mengulum senyum kearah Sahar sedangkan Sahar hanya terkekeh geli
"Suka?" tanya Sahar dan Keana langsung mengangguk semangat
"Anggap aja pengganti kalung kamu yang ilang" sebelumnya Vikar pernah menceritakan padanya betapa uring uringannya Keana saat menghilangkan kalung pemberian ibunya