Kane Brown - Heaven
Happy reading
***
Author POV
Sore itu tepatnya di Arena, dengan masih mengenakan seragam sekolahnya Keana berdiri menatap mobil BMW jadul yang ada didepannya
"Lo yakin nyuruh gue pake mobil buntut ini?" dengan posisi kedua tangan masih berada didalam saku blazer-nya, Keana mengalihkan perhatiannya pada Jihan yang sedang mencepol rambutnya
"Jangan kira gue bakal semudah itu ngasih Nissan GTR buat pemula kayak lo" jawab Jihan santai lalu masuk kedalam mobil begitu saja
Disisi lain, Mike dan Marco yang sebelumnya sudah membereskan sekaligus mengatur Traffic Cone (Kerucut Jalan) terlihat kembali berjalan kearah stand tenda, dimana Dipha masih setia duduk disana,
Bersamaan dengan itu pintu lift kemudian terbuka, memperlihatkan Toyota hitam milik Jeje yang baru saja keluar dari sana, membuat Dipha yang sedari dari tadi duduk disofa langsung mengalihkan perhatiannya pada mobil itu,
Setelah sesaat berpikir, Dipha lalu berdiri dari duduknya dan berjalan kearah mobil itu, Dipha tau dari dulu Jeje sangat mengidolakan Sahar, ia sangat yakin Jeje masih menyimpan benda itu ditempatnya
"Hai, Dip"
"Buka bagasinya" suruh Dipha melewati Jeje begitu saja
Tanpa bertanya apa-apa Jeje yang sedang berdiri disamping mobilnya itu langsung mengangguk menurut,
Saat baru saja membuka bagasi mobil, Dipha langsung mengangkat sudut bibirnya karna menemukan benda yang ia cari, itu adalah helm khusus drifting milik Sahar.
Dimobil BMW sendiri, setelah berada dikursi pengemudi, Keana lalu sedikit melihat-lihat interior mobil itu, dalam sekali lihat siapa saja bisa menilai seberapa jadulnya mobil ini, tidak ada yang menarik, terlihat hanya beberapa perubahan yang sengaja diganti yang mungkin untuk keperluan drifting itu sendiri
"Buruan ke tengah, kita langsung belajar bikin 'donut' " perintah Jihan sambil membuka bungkus permen karetnya, sedangkan Keana langsung menghidupkan mesin mobil
"Donut apaan?"
Namun sebelum menjawab, Jihan begitupun Keana serempak mengalihkan perhatian mereka saat Dipha dengan santai berjalan melintas didepan mobil,
Sedangkan Dipha sendiri langsung membuka pintu pengemudi, dan tanpa berkata apa-apa Dipha lalu memasangkan helm yang ia bawa tadi dengan hati-hati kepada Keana
"Biar aman, semangat ya" ucap Dipha setelah sedikit merapikan rambut Keana agar tidak menghalangi matanya
Setelah selesai dengan pekerjaan kecilnya, Dipha hanya mengangguk puas lalu pergi begitu saja, seperti baru saja tidak melakukan kesalahan apapun, meninggalkan Keana yang sudah termangu dengan perlakuan Dipha barusan,
Begitupun Jihan yang tadinya melongo sekarang hanya bisa mendecih melihat punggung itu
"Menjijikkan" gerutu Jihan sambil memasang seatbelt-nya dengan kesal
Ditengah-tengah aktivitasnya memasang seatbelt, pandangan mata Jihan tidak sengaja tertuju pada Keana yang masih temangu itu
"Heh cabe! Wajah lo kok jadi merah gitu?!"
"H-Ha? Masa sih?" Keana langsung tersadar dari lamunannya dan cepat-cepat menurunkan kaca helmnya
Disisi lain, Jeje yang masih berada disamping mobilnya itu hanya bisa tertawa melihat kelakuan Dipha barusan, namun dibalik itu semua Jeje baru saja memahami apa maksud Dipha memasangkan helm itu pada Keana