Empat Belas

53.9K 3.6K 105
                                        

Selamat membaca

***

"YA TUHAN! LEHER GUE" teriakan Keana langsung membangunkan Sahar yang sedang tertidur pulas itu, padahal Keana sedang berada dikamar mandi namun gelombang suara itu seperti speaker DWP oleh Sahar

"Sayang ini kenapa bisa kayak gini" ucap Keana memelas pada Sahar yang masih terbaring diatas kasur. Bukannya menjawab Sahar hanya diam, diam memperhatikan Keana yang hanya memakai tank top putih transparan dan celana pendek itu

"Ih jangan bengong, trus ini aku sekolahnya gimana" Keana cemberut pada Sahar yang sudah duduk ditepi ranjang

"Sini aku liat" ucap Sahar dengan suara serak khas bangun tidur dan Keana langsung melangkahkan kakinya lalu berdiri didepan Sahar

"Gak keliatan kok" ucap Sahar sambil menyerngitkan dahinya

"Ya iya gak keliatan orang mata kamu masih merem melek gitu" ucap Keana cemberut sambil memperhatikan Sahar yang tersenyum tipis akibat perkataannya tadi

Sahar tidak menghiraukan Keana yang sedang kesal didepannya, ia malah menyenderkan kepalanya ke perut datar Keana lalu memejamkan matanya kembali membuat Keana hanya bisa menghela nafas pelan lalu mengusap rambut Sahar dengan lembut

**

Saat ini Sahar sedang duduk dikursi bar dapurnya sambil tersenyum tipis memperhatikan Keana yang sedang membuatkan sarapan namun masih memasang muka cemberut akibat perdebatan kecil mereka tadi

"Gak usah senyum senyum" ujar Keana sambil meletakkan nasi goreng dihadapan Sahar dan Sahar masih setia tersenyum melihat muka cemberut Keana yang sekarang sedang duduk disampingnya

"Kan kemarin kamu sendiri yang minta cium" ucap Sahar tanpa dosa membela diri

"Iya tapi gak disini juga sayang" Keana pasrah sambil menutup leher dengan tangannya, namun didalam hatinya ia sebenarnya juga menikmati permainan Sahar semalam

"Ribut banget lo pagi pagi" Gisel tiba tiba keluar dari kamarnya dengan seragam lengkap dengan novel kesayangannya

"Bodo" jawab Keana cepat dan Gisel hanya menanggapi dengan senyum tipis, ia lalu menuangkan air putih dan saat meneguk minuman Gisel langsung menautkan alis bingung melihat Keana dari ujung matanya

"Leher lo kenapa? Salah bantal?" tanya Gisel melihat Keana yang dari tadi hanya memegang lehernya

"Kasih concealer aja" kata Sahar lalu menyuap nasi gorengnya

"Apanya?" tanya Gisel cepat

"Ih gak bakalan mempan sama concealer, suapin aku" ucap Keana sedikit kesal dan Sahar hanya tersenyum tipis lalu menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulut Keana, mengabaikan pertanyaan Gisel tadi

"Sekarang gue berasa jadi rontokan kulit ayam kfc" ucap Gisel asal lalu mengambil sendok dan menyuap nasi goreng Sahar begitu saja kedalam mulutnya

Tiba tiba ponsel Keana bergetar, mau tidak mau gadis itu melepaskan tangan dari lehernya lalu mengambil ponsel yang ada disaku blazer, membuat Gisel seketika menaikan sebelah alisnya melihat tanda kemerahan yang ada dileher Keana, Gisel langsung melirik Sahar secara terang terangan namun Sahar hanya memasang ekspresi wajah yang sulit diartikan olehnya

"Aku bareng Shanin ya, dia udah dibawah soalnya, kasian dia berangkat sendirian" jelas Keana langusng mengambil tas yang ada disampingnya lalu mencium pipi Sahar, namun dengan cepat tangan Sahar menahan kepala Keana

"Sorry for that" bisik Sahar membuat Keana tersenyum tipis dan mencium pipi itu lagi sekilas

"It's okay baby" bisik Keana lembut lalu berjalan meninggalkan Gisel yang masih menautkan alis bingung melihat mereka berdua

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang