YUNGBLUD, Halsey - 11 minutes ft. Travis Barker
Happy Reading
***
Author POV
"Mulai sekarang anggap kita gak pernah kenal, pergilah dan nikmati kehidupan baru lo" Ganes menepuk-nepuk pipi Edo sesaat lalu melangkahkan kakinya begitu saja menuju tangga
Tidak kurang 2 menit Ganes menghilang dari pandangannya, Edo yang masih termenung itu tiba-tiba tersadar dan berlari secepatnya menuju kearah tangga
Dibawahnya, Ganes tetap berjalan menuruni anak tangga walaupun ia sebenarnya mendengar langkah sepatu itu
"Kak" "Kakak" "Tolong berhenti" panggil Edo namun tidak digubris oleh Ganes
"Onee-san" "Chotto matte kudasai (tolong tunggu sebentar)" dengan tergesa gesa Edo terus menuruni anak tangga hingga akhirnya dia berhasil melewati Ganes
Sekarang mereka sudah berada diantara tangga yang mengarah ke atas dan ke gudang wine
Sedangkan Ganes terpaksa menghentikan langkah kakinya karna saat ini Edo sedang menghalangi jalannya
Tanpa menghapus air matanya, Edo yang tengah berdiri sambil terengah-engah itu langsung bersujud dihadapan Ganes, tidak berlutut namun ia benar-benar bersujud pada Ganes yang berdiri pada 3 anak tangga diatasnya
"Biarkan saya bertanggung jawab dan menanggung semua resikonya, tolong biarkan saja saya yang membereskan semuanya"
Tanpa melihat kebawah, Ganes hanya diam namun ia bisa mendengar beberapa kali tarikan ingus dibawah sana
Edo menangis bukan tanpa alasan, Edo benar-benar merasa dilema dengan perintah Ganes, tidak bisa dipungkiri bahwa Edo memang sangat menyukai kehidupannya saat ini, ia memiliki teman-teman yang sangat peduli padanya dan juga seorang gadis yang selalu ada disisinya
Namun diluar dari itu semua kesetiaannya pada Ganes sangatlah besar dari apapun juga, bagaimanapun juga Edo tidak akan pernah bertemu dengan teman-temannya apa lagi seorang Jessica Wardana jika bukan karna seorang Ganesa Felix, mungkin saat ini Edo sudah kembali menjadi seorang gelandangan diluar sana
"Gak ada satupun orang yang tau kalau kita saling mengenal, putuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan gue, hidup lo bakal aman dan lo gak akan kehilangan siapa-siapa"
Ucapan Ganes tadi kembali terngiang diotaknya, kalimat itu seperti kebebasan oleh Edo, tidak ada lagi yang perlu ia takuti, ia bisa hidup dengan tenang dan menjalani kesehariannya sebagai Edoardo Jovan yang dikenal oleh orang-orang selama ini
Namun disisi lain Edo juga tidak ingin terus-terusan hidup dalam kebohongan, Edo merasa manusia pengkhianat seperti dirinya sangat tidak pantas berteman dengan mereka semua yang sudah sangat baik kepadanya,
Edo benar-benar merasa seperti orang pecundang karna tidak bisa memutuskan dengan tegas atas pilihan yang diberikan oleh Ganes saat ini.
Beberapa saat kemudian, Ganes lalu menghela nafasnya sambil mendudukkan pantatnya diatas salah satu anak tangga sambil menjulurkan kakinya santai karna melihat Edo yang belum juga bangkit dari posisinya
Edo yang merasakan pergerakan itu lalu mengangkat badannya hingga duduk berlutut dibawah Ganes
"Selama 21 tahun gue hidup, cuma Karin satu-satunya teman yang gue miliki" ucap Ganes seperti ingin memulai cerita sambil merogoh kantong jacketnya
Edo yang melihat Ganes baru saja mengeluarkan kotak rokok itu langsung berdiri dan dengan cekatan ia langsung memetikkan cricket miliknya saat Ganes baru saja menjepit sebatang rokok diantara bibirnya