Imagine Dragons - Bad Liar
Happy Reading
***
Author POV
Jihan baru saja menceritakan apa yang terjadi di bandara tadi pada Keana membuat Dipha, Gisel, Vikar, Edo, Vino dan Joshua langsung mengalihkan perhatian masing-masing karna tidak berani menatap langsung gadis yang ada diseberang mereka
"Kalau lo mau marah, ini adalah saat yang tepat" ucap Jihan menatap Keana namun mulutnya masih sibuk mengunyah permen karet, hanya Jihan yang terlihat tidak takut dengan tatapan 4 gadis yang ada didepannya saat ini
"Ya jelaslah Keana bakal marah, selama ini kalian semua itu sengaja kan bohongin dia" potong Shanin cepat seperti tidak takut dengan sosok Jihan, Jihan yang tadinya menatap Keana langsung melirik Shanin yang berdiri disamping Keana "Apaan dah si berbi"
Disisi lain, Joshua dan Vino yang sedang berdiri dibelakang sofa itu langsung menyerngit ketakukan sambil serempak menggelengkan kepalanya melihat Shanin seperti memberi kode agar tidak perlu menjawab ucapan Jihan tadi, dan Shanin yang mengerti kode itu hanya memutar matanya malas
"Heh kita bohong itu juga ada maksudnya, emangnya lo tau apa yang bakal terjadi kalau seandainya tadi Sean sempat ketemu sama dia?" balas Jihan tidak kalah sewot sambil menunjuk Keana membuat Shanin langsung terdiam diposisinya
"Hah? Gak tau kan lu? Iya, mungkin sekarang dia yang bakal diseret sama Sean, bukan Sahar. Dan kalau sempat temen lo itu yang dibawa Sean, lo mau ngadu ke siapa? Dia?" Jihan menunjuk Vikar
"Cih, Eyangnya aja mungkin gak bakal berkutik"
"Jihan, udah!" bentak Gisel karna sudah tidak tahan lagi dengan sikap sahabatnya itu
Sedangkan Jihan hanya melirik Gisel dari ujung matanya, seperti melihat tanda-tanda akan berdebat lagi dengan Gisel membuat Jihan langsung menghela nafas kasarnya sambil berdiri dari duduknya, Jihan benar-benar sedang tidak ingin cekcok dengan seorang Gisel saat ini
"Seharusnya sekarang lo bersyukur kita udah nyelamatin hidup temen lo itu" sambung Jihan lagi lalu melangkahkan kakinya begitu saja berjalan menuju dapur, memang hanya makananlah satu-satunya yang bisa membungkan mulutnya
Seperginya Jihan, Vikar yang mendengar perkataan Jihan itu hanya bisa menundukkan kepalanya, semua yang dikatakan Jihan itu benar adanya, Vikar memang tidak bisa berbuat apa-apa untuk menjaga Keana jika saja Keana yang berada diposisi Sahar saat ini
"Kalau emang dari awal Sahar gak bisa menjalin hubungan dengan Keana, kenapa gak dari awal juga Sahar jujur sama Keana, Gis? Mungkin jika Sahar bilang sama Keana dari awal tentang apa masalahnya dengan Sean, pasti mereka bisa cari jalan keluarnya berdua kan? Kalau udah kayak gini, liat dia sekarang" sekarang giliran Rere yang angkat suara
"Selama ini kalian tau soal itu, tapi kalian sengaja sembunyiin dari Keana. Dan saat Sean tiba-tiba aja datang, kalian bukannya langsung ngejelasin tapi malah ketar-ketir dan mengoper dia kesana kesini tanpa memperdulikan perasaan dia, kebingungan dia" sambung Rere sambil melihat satu-persatu manusia yang ada didepannya.
Saat ini Rere sudah mengerti tentang permasalahan Keana saat ini karna diceritakan oleh Jeje dan Shanin saat berada dikamar Gisel tadi
"Dan disaat Sahar udah pergi gak tau entah kemana, kalian baru berani bilang ke dia sekarang, buat apa? Sekedar informasi aja, gitu?" walaupun Rere memakai tutur kata yang baik, namun mereka semua yang ada disana bisa mengerti kemarahan yang disampaikan oleh gadis itu
Ini adalah pertama kalinya Rere bertemu dengan Dipha, Jihan, Edo dan Joshua karna saat di acara birthday party Shanin di Hotel Avalon kemarin Rere memang tidak sempat bertemu dengan mereka. Jujur saja Rere sempat terpaku saat pertama kali melihat wajah cool Dipha tadi, otaknya langsung berimajinasi dan berpikir jika saja dirinya seorang lesbian, mungkin Dipha adalah tipe idealnya. Sebagai wanita normal, Rere mengakui jika gadis itu memang memiliki daya tarik tersendiri
