Selamat membaca
***
Author POV
Keana memasuki perkarangan rumah yang mana lampu taman sudah dihidupkan dan menerangi sebagian halaman rumahnya, Keana memarkirkan mobil dan langsung berjalan gontai menuju teras
Sebelumnya, setelah selesai nonton pertandingan basket disekolah, Keana dan Shanin pergi ke salah satu mall hanya untuk menemani Shanin membeli perlengkapan make upnya, namun ada sesuatu yang menjanggal dipikiran Keana saat berada disana
Flashback on
"Bagusan warna ini apa ini Ken" tanya Shanin menunjukan dua kylie lipstick yang sedang dipegangnya
"Warm Peach" jawab Keana datar
"Ih tapi Brick Red juga bagus" ucap Shanin tidak terima
"Serah lo" jawab Keana frustasi
Sudah setengah jam mereka ditoko kosmetik ternama itu namun sampai sekarang Shanin belum juga membeli satupun barang yang membuat Keana menyerah dengan sifat sahabatnya itu, Keana berjalan dan kembali duduk disofa meninggalkan Shanin yang masih bingung dengan warna lipstick yang akan dibelinya tadi
Keana mengambil ponsel dari saku bajunya dan langsung membuka kontak, ingin sekali dia menekan tombol hijau itu namun diurungi lagi, karna ia ingat dengan kata Gisel tadi siang
"Jangan hubungin dia sebelum dia ngubungin lo duluan" dan itu sukses membuat Keana menghembuskan nafas beratnya
Perhatian Keana beralih pada aplikasi line, ia hanya melihat kontak Sahar tanpa foto, sudah berapa kali ia mengetik namun dihapus kembali, ada rasa canggung dalam dirinya entah kenapa itu, canggung karna takut mengganggu Sahar atau canggung karna hal lain
Tiba tiba terdengar suara berisik dari meja kasir membuat Keana mau tidak mau menguping pembiacaraan itu
"Yah masa dibalikin lagi, saya udah capek tau mba milihnya, atau taro disini dulu aja nanti saya balik lagi gimana?" ucap perempuan itu memohon namun cewek yang berada dibelakang meja kasir itu hanya menolaknya dengan sopan
"Emang Euro gak laku ya? Perasaan saya laku deh" ucapnya tidak terima namun lagi lagi ditolak dengan sopan oleh kasir tadi
Mendengar itu Keana langsung mengalihkan tatapannya pada meja kasir, ia melihat seorang cewek memunggunginya, rambut ombrenya yang bergelombang digerai begitu saja, memakai sweater merah maroon yang kebesaran ditubuhnya dipadukan legging hitam dan sepatu Dr. martens berwarna senada
Tiba tiba perempuan tadi berjalan gontai keluar dari toko membuat Keana langsung menautkan alisnya. Dia kepo.
"Mba, tadi ada apa yah?" ucap Keana pada cewek kasir itu
"Eh itu mba, dia tadi belanja pake Euro katanya gak bawa rupiah, cuma aturan baru disini gak boleh pake Euro" ucapnya santun dan Keana hanya mengangguk mengerti
"Belanjaan dia tadi mana? Bayar pake ini aja" ucap Keana menyodorkan platinum cardnya
Keana keluar dari toko, ia setengah berlari dan berharap masih menemukan perempuan tadi
Keana berhenti sambil mengedarkan pandangannya, dan saat matanya menuju kearah kiri nampak dengan jelas cewek tadi masih berjalan menuju eskalator, tanpa pikir panjang Keana langsung berlari mengejarnya.
Entah kenapa Keana mau saja melakukan semua ini, ia sendiri tidak tau alasannya. Keana hanya ingin.
"Permisi" ucap Keana sedikit menepuk pundak cewek tadi dan seketika dia berbalik menatap Keana, sedangkan Keana sedikit terkejut dan dibuat terdiam beberapa saat karna melihat wajah gadis itu yang seperti tidak asing lagi baginya, tapi siapa?