Tiga Puluh Tujuh

38.8K 2.4K 253
                                    

Maggie Lindemann - Pretty Girl

Happy reading

***

Author POV

"Nah gitu pokoknya, ngerti kan Je?" tanya Keana setelah menjelaskan seluruh rencananya pada Jeje membuat Jeje langsung mengangguk lucu mendengar ide brilliant Keana barusan

Saat kedua gadis itu masih sibuk berbincang dengan posisi masih terlentang diatas meja billiard menghadap langit langit, tiba tiba perhatian keduanya beralih pada Sahar dan Gisel yang baru saja menunjukkan dirinya dari arah tangga

"Hai kakak quw" dengan nada dibuat buat manja Jeje menyapa Sahar yang sedang berjalan kearah mereka

"Hai ade ku" Sahar terkekeh membalas banyolan Jeje dan berdiri didepan Keana yang sekarang sudah menunjukkan wajah manyunnya

"Jeje ikud qaqa Gizel cinih" Gisel yang gerah karna mendengar kata-kata menjijikkan itu langsung menyindir membuat keduanya langsung terkekeh geli

"Oteweh qaqaa" Jeje yang mengerti keadaan langsung berdiri dari posisinya dan berjalan menuju arah tangga, meninggalkan Sahar dan Keana berduaan didalam sana

Seperginya Gisel dan Jeje, Sahar yang masih berdiri didepan Keana itu sedikit menarik tubuh gadisnya secara perlahan kebawah, Sahar membuka kedua paha Keana bermaksud memberi ruang untuknya dan langsung membungkukkan badannya sembari menyelipkan helaian rambutnya kebelakang telinga

Keana yang hanya bisa pasrah langsung melingkarkan sebelah tangannya dileher Sahar sembari memejamkan matanya saat Sahar kembali menyatukan bibir mereka, Sahar membasahi bibir atas dan bawah itu secara bergantian, tidak ada nafsu didalam ciumannya, hanya menyalurkan perasaan sayang pada gadisnya itu

Hanya sesaat Sahar lalu melepaskan ciumannya secara perlahan dan menjauhkan sedikit wajahnya, memperhatikan wajah Keana dari dekat sembari mengelus pipi itu lembut dengan ibu jarinya

"Kenapa sayang?" tanya Sahar lembut karna melihat raut wajah gadisnya yang seperti memelas, kesakitan dan manyun secara bersamaan

"Sakit" jawab Keana cemberut membuat Sahar sedikit menautkan alisnya

"Apanya?" Keana tidak menjawab namun melirik dadanya secara bergantian membuat Sahar yang mengerti kode itu langsung menunjukkan wajah bersalahnya

"Perih banget ya?" Keana mengangguk pelan

"Perih sih tapi nagih.." bisik Keana mengulum senyum membuat Sahar yang tidak bisa lagi menahan senyumnya kembali menggigit gemas bibir bawah itu secara kasar membuat Keana langsung mengerang kesakitan

"LIMA MENIT LAGI KALAU BELUM TURUN JUGA GUE TINGGAL YA" teriak Gisel tiba tiba dari bawah sana membuat keduanya langsung terkekeh geli

**

"Bener lo gak mau mampir dulu?" tanya Keana lagi saat Gisel baru saja memarkirkan mobil didepan gerbang besar rumahnya

"Vikar pulangnya masih nanti malem, kalau gue mampir sampe jam 8, trus pacar lo nanti disana mau makan apa?" jawab Gisel membuat Keana hanya bisa mengangguk cemberut karna mengingat Sahar memang tidak pulang dengan mereka karna tadi gadisnya mempunyai urusan mendadak entah apa itu

"Yaudah deh hati hati pulangnya, dadah Giselku muah" ucap Keana yang langsung turun dari mobil meninggalkan Gisel yang hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah adik iparnya itu

Keana melambaikan tangannya sekilas saat mobil Gisel baru saja menjauh dan hilang dari peredarannya, Keana langsung meregangkan otot tangannya keatas sambil berjalan masuk kedalam halaman luas rumahnya "Berendam enak nih kayaknya"

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang