Happy reading
***
Author POV
Throwback for the same day
"Oh iya, nanti pulang sekolah kita gak latihan dulu ya, gue mau pergi soalnya, bilangin ke yang lain juga" ucap Gisel tiba tiba membuat Keana menghentikan langkahnya
"Um okay"
"Tapi kalau kalian masih mau latihan, yaudah latihan aja distudio, tanpa gue sih yang pasti" lanjutnya membuat Keana tampak berpikir sebentar
"Gak usah deh, gak ada lo gak rame sayang, bhay" ucap Keana asal dan kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Gisel dan Sahar yang kembali tersenyum tipis melihatnya
Seperginya Keana kebawah, detik itu juga Sahar dan Gisel langsung menatap mata satu sama lain
"Dia tau Jeje dari mana?" tanya Sahar to the point
"Oke jadi gini, intinya Keana Shanin Jeje sama temennya satu lagi yang namanya Rere itu temen sekelas dan sekarang mereka lagi gabung digroup dance gue buat acara sekolah besok" jelas Gisel mengerti akan pertanyaan Sahar
"Trus kenapa kemarin dia ke Arena?" tanya Sahar lagi membuat Gisel langsung menghembuskan nafas beratnya lalu berjalan menuju kulkas
"Kemarin dia gak bawa mobil, Vikar ada pertandingan basket di Felix yang buat gue otomatis juga kesana, Shanin juga gak bawa mobil karna paginya dijemput Vino dan sore itu abis latihan dance dia gak tau mau pulang sama siapa karna kemarin lo juga gak sekolah, lo pasti tau kan dia gak terbiasa naik transportasi umum? Vikar pernah ngomong sama kita" tanya Gisel sembari meneguk minuman kalengnya dan Sahar hanya mengangguk pelan
"Dia gak punya pilihan lain, karna sore itu cuma tinggal Jeje harapan satu satunya, ya yang lo tau Jeje kan tiap hari ke Arena gara gara bisnisnya, mungkin pas pulang latihan kemarin mereka ke Arena dulu abis itu baru nganter pacar lo" jelas Gisel lagi yang sudah kembali duduk dibean bag sedangkan Sahar yang mendengar itu langsung mengangguk mengerti
"Trus nanti mau kemana? Aku pulang pake mobil yang mana?" tanya Sahar yang sudah duduk selonjoran disofa
"Gue mau ke Arena, sama Vikar kok, nanti bawa mobil gue aja"
"Ngapain?"
"Lo masih inget gak dilintasan DR (DangeRous) ada tikungan tanpa dinding pembatas diujungnya?" Gisel berbalik bertanya membuat Sahar kembali mengangguk
"Gue mau nutup itu" sambungnya lagi dan Sahar hanya manggut manggut tidak peduli
"Lo mau ikut?" pancing Gisel membuat Sahar dengan cepat menggelengkan kepala menolak tawaran itu, melihat respon Sahar barusan membuat Gisel sedikit menghembuskan nafas beratnya
"Ini semua salah gue ya Sa?"
"Bukan salah siapa siapa, masa lalu gak usah diungkit lagi" jawab Sahar santai sembari merebahkan kembali tubuhnya disofa meninggalkan Gisel yang masih bermain dengan pikirannya
**
Setelah menyelesaikan pelajaran terakhirnya, Sahar langsung berjalan menuju ruang guru tanpa ada Gisel disampingnya karna sebelumnya gadis itu sudah pergi ke Arena bersama Vikar, jarak kelasnya dengan ruang guru tidaklah jauh sehingga Sahar tidak perlu repot repot membalas sapaan junior atau adik kelas yang baru pertama kali melihatnya, hanya ada beberapa teman seangkatan yang selalu menyapanya termasuk Raka
"Kemana Sa?" Raka mengikuti Sahar dari samping
"Mau ke ruang guru bentar"
"Ngapain?"