Selamat membaca
***
Author POV
"Bang lo bisa diem bentar gak sih, plis" bentak Keana pada Vikar yang sedang nonton pertandingan basket NBA diruangan TV, mereka sedang duduk disofa berbentuk setengah lingkaran berwarna putih
"Dih gak ada yang nyuruh lo bikin tugas disini keles, sana balik kamar lo" jawab Vikar sambil mengayunkan tangannya ke arah Keana namun masih fokus pada TV didepannya
"Ish nanggung ini bentar lagi selesai, gue mau ngobrol sama lo tapi sebelum itu jangan berisik oke" jelas Keana dan Vikar hanya mengangkat jempolnya mengerti
"R sama dengan akar A2 ditambah B2 ditambah 2ABcos sudut 90 derajat berarti R sama dengan A20 ditambah B15 ditambah dua dikali 15 dikali..."
"Yasss lay up!! Wooo!!!" Teriak Vikar setengah meloncat karna melihat pemain kesayangannya Stephen Curry melakukan tembakan lay up
"VIKAAR!!" teriak Keana tidak kalah keras karna Vikar lagi lagi mengganggu konsentrasi belajarnya
Membuat Vikar seketika diam, lalu kembali duduk dengan anggun dikursinya sambil menahan rasa senang karna tembakan idolanya tadi
Vikar tau diganggu saat belajar adalah salah satu hal yang dibenci adiknya
15 menit kemudian Keana menutup dan membereskan bukunya, ia berdiri dan melangkah menuju dapur
"Kemana? Katanya mau ngobrol" tanya Vikar yang sedang ngemil keripik kentangnya, sebelumnya tadi ia memutuskan mengisi mulutnya dengan makanan agar tetap diam
"Mau bikin green tea dulu, lo mau?" tanya Keana menaikan sebelah alisnya
"Ogah, air putih aja" jawab Vikar yang langsung membuat Keana terkekeh pelan
Keana tau abangnya sangat tidak menyukai green tea apapun bentuknya, sangat berbanding terbalik dengannya
**
"Jadi adek aku mau ngobrol tentang apa nih" tanya Vikar membuat Keana memutar matanya malas, saat ini Keana sudah kembali dengan kedua minuman ditangannya
"Ngomong lo biasa aja geli gue dengernya" jawab Keana sambil mendudukan pantatnya disebelah kanan Vikar, sedangkan Vikar hanya tertawa melihat ekspresi jijik Keana
"Bang lo kok bisa kenal sama cewek yang tadi siang disekolahan? Cewek yang diruangan diatas kantin itu loh" tanya Keana to the point
"Siapa? Sahar maksud lo?" tanya Vikar memastikan dan dibalas anggukan oleh Keana
"Tumben banget nanyain orang lain, biasanya juga gak peduli ini" goda Vikar yang langsung dibalas pelototan oleh Keana
"Hm oke oke gue mulai darimana ya, uhm dulu pas kelas 10 gue sekelas sama dia dan gue langsung suka sama kepribadiannya yang humble, walaupun pinter dia juga gak pernah ngeremehin kemampuan orang lain, gue sempet nembak dia dulu tapi ditolak, pokoknya seumur hidup Sahar itu satu satunya cewek yang bisa nolak gue" ujar Vikar merapikan jambulnya kebelakang
"Hah?! Lo ditolak bang? Abang gue yang ganteng ini ditolak? Kok bisa?!" tanya Keana terbawa suasana
"Sa ae kutil kambing, gue gak bisa ngasih tau lo alasannya yang jelas dari situ gue jadi deket sama dia, pas ditolak itu gue bilang "Kalau gak jadi pacar sahabatan aja boleh kan" trus dia ngangguk setuju, apalagi pas orangtuanya meninggal..dimasa masa sulit itu cuma gue sama Vino yang selalu ada disampingnya" jawab Vikar sambil meneguk minuman didepannya