Sepuluh

60.3K 3.9K 96
                                    

Selamat membaca

***

Keana POV

"Dek turun buruan udah jam 7" teriak Vikar dari bawah namun masih bisa ku dengar suara beratnya dari atas sini, aku melangkah menuruni anak tangga dan melihatnya masih sarapan dimeja makan

"Ngapain lo nungguin gue"

"Emang lo gak sekolah?"

"Sekolah" jawabku datar sambil menaburkan bubuk green tea pada rotiku

"Ah iya Eyang udah beliin lo mobil ya, tapi tetep kalau malem lo harus sama gue" aku hanya menjawab dengan anggukan

"Dek

"Hm" aku melirik kearahnya dan terlihat dia seperti ingin mengucapkan sesuatu

"Gak jadi" ucapnya cepat membuatku seketika memutar mata malas

**

Aku memarkirkan mobilku dan langsung berjalan menaiki anak tangga dan seperti biasa Shanin sudah menungguku dilobby sekolah

"Wih baru tuh" ucapnya menyenggol lenganku saat aku sudah disampingnya

"Eyang udah ngebolehin lo bawa mobil?"

"Menurut lo" jawabku asal sambil membawanya masuk koridor lobby

"Liat deh tas Shanin lucu banget" "Udah gak single lagi mereka" "Demi apa lo" "Hah Shanin juga" "Yah udah gak ada harapan lagi" "Shanin sama siapa emang" seperti biasa terdengar bisik bisik olehku saat kami berjalan ke kelas dan aku yakin Shanin juga mendengarnya

"Apaan tuh tadi" ucapku sambil membuka bungkus permen

"Hehe nanti gue ceritain" jawabnya tersenyum dan aku hanya mengangguk pelan

***

Saat ini sedang pelajaran Fisika dan aku tidak memperhatikan Pak Danu yang sedang menjelaskan materi, pikiranku melayang membayangkan kejadian kemarin malam dan itu berhasil membuat darahku berdesir seketika

Wangi tubuh Sahar masihku ingat dengan jelas, mata hazel yang bergerak menelusuri mataku, nafas mintnya yang menghembus pelan diwajahku dan... bibir itu. Aku tersenyum tipis membayangkan itu semua. Dan tiba tiba seseorang menyenggol tanganku membuatku seketika kembali ke bumi

"Apa" ucapku datar

"Udah bel pea, lo ngelamunin apaan sih, yuk kantin" Shanin menarik tanganku dan aku hanya mengikutinya tanpa perlawanan, baru saja melangkah keluar kelas tiba tiba Raka sudah berdiri didepan pintu kelasku

"Buat kamu" Raka tersenyum sambil memberikan segelas green tea smoothie

"Makasih" ucapku membalas senyumannya dan langsung menyeruput es itu karna memang saat ini aku sedang haus

"Buat gue mana" ucap Shanin tidak terima

"Lo mah minta aja ke Vino" goda Raka sambil menaikan alisnya membuatku langsung menatap Shanin dan dia hanya mengulum senyum, tanpa dijelaskan aku juga sudah mengerti maksudnya

"Yaudah kalau gitu aku pergi dulu ya" Raka mengusap rambutku

"Uuu tayang" ucap Shanin seperti mengejek dan aku langsung berjalan meninggalkannya dibelakang

**

Aku menyuap bakmiku dan sesekali mengangguk saat Shanin menjelaskan bagaimana Vino menyatakan cinta padanya, ya mereka sekarang sudah resmi berpacaran. I wasn't surprised at all, I knew it already.

"Trus dia bawain coklat sama bunga segede apan tau kerumah gue, aaa sosweet banget ih" ucapnya berbunga bunga dan tiba tiba orang yang dibicarakan langsung duduk disampingnya membuat Shanin langsung menunduk malu. Ha? Mana wajah kasmaran tadi

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang