Enam Puluh

17.6K 1.7K 371
                                    

Kodaline - Wherever You Are

Happy reading

****

Author POV

Shanin hanya berdiri memunggungi kaca besar studio dance, kedua tangannya berlipat didada sambil memandang Jeje yang ada didepannya,

Setelah berdebat panjang yang berakhir dengan bentakan dari Jeje membuat keduanya seketika serentak terdiam,

Sesaat kemudian Shanin hanya menghela nafasnya sembari menurunkan lipatan tangannya, tanpa pikir panjang ia mendekat dan memeluk Jeje begitu saja

"Sorry" tanpa adanya isakan air matanya jatuh begitu saja

"Kita bakal tunggu waktu yang tepat tapi bukan sekarang, iya gue ngerti" Shanin mengusap pelan kepala Jeje bermaksud untuk menenangkan gadis itu

Shanin juga merasa bersalah karna terlalu memaksa dan menekan Jeje setiap harinya untuk membuka hubungan mereka kepada semua orang, padahal jika dihitung-hitung ini baru 10 hari dari saat mereka menyatakan perasaan masing-masing saat diruangan musik, Shanin sadar dan mengutuk dirinya sendiri yang masih kekanakan ini

Tau akan tempat mereka saat ini Shanin lalu melepaskan pelukannya, tanpa berkata apa-apa ia hanya menghapus air mata Jeje dan merapikan poni panjang gadis itu yang sedikit berantakan, sedangkan Jeje sendiri hanya bisa terdiam tanpa ekspresi,

Namun sebenarnya Shanin bisa melihat dari ujung matanya kalau Jeje sesekali mencuri-curi pandang kearah jari tangannya

"Yuk makan" ajak Shanin lalu dijawab anggukan oleh Jeje

Namun sial bagi mereka karna saat baru saja ingin melangkahkan kakinya, pintu studio tiba-tiba terbuka sekaligus mendengarkan suara-suara tawa yang cukup keras dari arah sana

"Hahahaha gue gak nyangka bisa-bisanya dia kepleset dikolam renang..." seorang laki-laki yang selalu memakai headband bercanda dengan teman laki-laki yang ada dibelakangnya

"Loh, ada orang ya" ucapnya begitu memutar kepalanya kedepan

Shanin dan Jeje yang tadinya terlihat gugup langsung melengkungkan senyum mereka saat laki-laki itu menyapa diikuti temannya yang dibelakang tadi,

Pintu studio yang hampir tertutup sempurna itu tiba-tiba kembali terbuka memperlihatkan sosok Gisel dan diikuti 2 orang teman perempuannya, membuat jantung Shanin dan Jeje kembali berdetak tidak karuan

"Kenapa disini?" Gisel menautkan sedikit alisnya sembari berjalan kearah sudut ruangan

"Ngg- itu.."

"Barusan Shanin minta ajarin beberapa bagian koreo yang sedikit lo ubah kemarin" Jawab Jeje cepat saat Shanin bingung ingin menjawab apa

Gisel yang sudah berdiri disudut ruangan sambil melipat lengan kemejanya itu hanya mengangguk mengerti

Melihat sudah tidak ada lagi urusan mereka diruangan itu membuat Shanin dan Jeje langsung berpamitan kepada 5 seniornya itu dan cepat-cepat meninggalkan ruangan tersebut

Seperginya Shanin dan Jeje, Gisel yang tadinya masih menggulung lengan bajunya itu langsung menghentikan aktivitasnya dan sedikit termenung memandangi pintu itu

**

Kantin terlihat ramai seperti biasanya, namun ada yang berbeda dari meja milik Keana yang saat ini sudah dipenuhi minuman dan makanan dengan rasa green tea ataupun matcha,

Keana, Shanin, Jeje, Rere begitupun Nadia yang sedang duduk didepan meja itu hanya bisa terdiam melihat makanan dan minuman itu diletakkan satu persatu oleh siswa yang berbeda ke hadapan mereka

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang