Grey - I Miss You ft. Bahari
Happy reading
***
Author POV
Setelah puas menertawai Jihan, dengan langkah gontai Keana dan Jeje kembali berjalan menuju tangga
"Dia belom jadian juga sama Nadia?" tanya Keana melangkahkan kakinya menaiki anak tangga sembari menghapus air matanya akibat tertawa tadi
"Dih mana gue tau" jawab Jeje masih terkekeh, mereka memilih berdiri dilantai 2 dimana bisa dengan jelas melihat ruangan yang ada didepannya
Jeje menumpu dagu diatas kedua lengannya yang sudah dilipat diatas besi pembatas, sedangkan Keana berdiri disebelah Jeje dengan melipat kedua tangannya didada
"Di Arena Sahar emang yang paling jago, tapi kalau di OSC mereka selalu imbang" ucap Jeje yang masih memperhatikan Jihan Sahar dan Gisel yang sedang memeriksa senjata mereka
"Lo liat deh pistol yang lagi diotak atik sama Sahar" pinta Jeje dengan dagu yang masih tertahan, Keana mengangguk dan memperhatikan benda itu
"Itu namanya Desert Eagle, jagoan dari segala pistol, dan yang jelas itu bukan jenis pistol buat para pemula" Keana hanya termenung mendengar penjelasan dari Jeje "Bukan buat pemula? Berarti..?"
"Trus yang dipegang Jihan sama Gisel itu namanya Glock 18 dan H&K .45 ACP, mereka sama, bedanya punya Gisel bisa dipasangin Silincer (peredam suara), sedangkan punya Jihan engga" Jeje menegakkan kepala, mengeluarkan ponsel beserta earphonenya saat melihat ketiga gadis itu sudah bersiap siap diposisinya
"Pistol mereka Semi-Automatic, sekalinya nembak bisa sampe puluhan kali, dan gue yakin baru 3 kali tembakan lo udah gak tahan sama suaranya" ucap Jeje sambil memberikan ponsel dan earphonenya pada Keana, Keana langsung memasangkan dikedua telinganya dengan senang hati
"Paham banget ya lo sama yang beginian, kimia lo apa kabar" sindir Keana membuat Jeje hanya bisa terkekeh geli
Sesaat mereka berdua sama sama diam karna saat ini sedang memperhatikan ketiga gadis itu yang sudah siap diposisinya
"Kalian belom pernah liat Yoona SNSD megang pistol kan? Perhatikan ini baik baik murid muridku" Jihan tersenyum angkuh pada Sahar dan Gisel membuat kedua gadis itu sama sama mengangkat sebelah alisnya menatap Jihan
Walaupun coklat choki choki yang masih menggantung dimulutnya, dengan kaki kiri yang sedikit dimajukan dan kedua tangan yang sudah menjulur kedepan, dengan fokus Jihan membidik target sasarannya, sesaat kemudian Jihan langsung menarik pelatuk pistolnya dimana bunyi keras itu langsung menggema dan memekakkan telinga
"Aha, I told you" Jihan tersenyum puas melihat peluru yang sudah menembus tepat pada titik merah dibagian lengan sasarannya, Sahar dan Gisel langsung mencibir sambil manggut manggut melihatnya
"Not bad" ucap Sahar seperti memuji
Jihan langsung tersenyum miring dan kembali menggigit plastik choki-chokinya sambil melihat Sahar yang baru saja mengokang senjatanya,
Tidak seperti Jihan tadi, entah kekuatan apa yang dimiliki oleh Sahar, karna setelah berhasil mengokanh senjatanya, secepatnya gadis itu langsung menembakkan senjatanya hingga 3 tanpa henti hanya dengan sebelah tangannya
Ajaibnya sekarang terlihat ditarget sasaran milik Sahar, ketiga peluru itu hanya berjarak beberapa cm saja seperti hampir menembak disatu lubang yang sama.
"Sombong sekali" cibir Jihan menggelengkan kepala melihat kepiawaian Sahar memainkan senjatanya
"Dasar tukang pamer" ejek Gisel dan langsung mengokang kedua pistolnya secara bergantian,