Tiga

65K 4.3K 36
                                    

Happy reading

***

Keana POV

Aku berjalan menuju kelas sendirian, earphone yang hanya kulingkarkan di leher, melangkah sambil memainkan tangkai permen chupa chupsku

Setiap jengkal setiap langkah banyak orang menyapaku kadang juga hanya mendengar bisik bisik yang disertai namaku di dalamnya

Ah iya sebelumnya perkenalkan namaku Keana Yukira Mahendra anak kedua dari dua bersaudara, mempunyai kakak laki-laki bernama Vikar Khalfani Mahendra sekaligus menjadi orangtuaku semenjak 2 tahun yang lalu

Bukan.. Orangtuaku tidak meninggal, mereka hanya bercerai dan keduanya memilih hidup dengan pasangan masing masing

Mamaku tinggal dengan suami barunya di London sedangkan Papa tinggal dibumi belahan lainnya California, di sana ia tinggal dengan istrinya yang sekarang sedang hamil 2 bulan

Sebelum bercerai mereka memperebutkan hak asuh kami, Vikar yang saat itu masih kelas 3 smp bersikeras menolak ajakan mereka sedangkan aku hanya bisa menangis pasrah

Papa sempat membujukku dan aku menyetujuinya namun dengan cepat Vikar mengambil hatiku lagi

"Adek mau ninggalin abang disini sendirian?"

Itulah kata-katanya yang berhasil membuatku tersentuh dan masihku ingat sampai saat ini

Orangtuaku tidak berhasil mengambil hak asuh kami karna dibantu Eyang yang mengatakan akan mengasuh kami selama tinggal disini

Eyangku salah satu pengusaha sukses di Indonesia, sehingga orangtuaku tidak berani melawannya

Beliau adalah kakekku namun aku memanggilnya dengan sebutan Eyang Jun

Eyang Jun memiliki salah satu perusahaan rokok terbesar di negeri ini, beliau juga merambat ke bisnis sawit, aku tidak pernah mengunjungi ataupun melihat secara langsung berapa hektar luas tanah sawit yang dimiliki Eyang di pulau sumatera, tidak pernah tertarik lebih tepatnya. Hanya Vikar yang selalu mengiyakan jika diajak Eyang kesana.

Jadi, jika aku mengatakan kekayaan Eyang Jun itu tidak akan ada habisnya, jadi pahamilah sendiri.

Sekarang walaupun sudah berpisah, aku dan Vikar masih memiliki komunikasi yang baik dengan kedua orangtuaku.

Dan disinilah aku yang baru menjadi siswi SMA semenjak 2 bulan lalu, bersekolah di SMA Saralle, elite dan berkelas, dua kata itu cukup untuk mengungkapkan betapa megah dan nyamannya sekolah ini.

Masih belum terbayang? Sekolah yang bergaya romawi kuno tapi masih memiliki aksen modern yang membuatnya terlihat elegan, beberapa bangunan 4-5 lantai yang saling terhubung dan memiliki lift tentu saja

Kantin yang selalu jadi tempat favoriteku disini, dilobby juga didirikan beberapa pilar besar bagi siapa saja melihatnya akan berdecak kagum

Dan ruangan aneh yang baru saja aku datangi, ruangan yang seperti kamar atau markas (?) karna letaknya yang tidak wajar, disembunyikan diatas kantin huh?

Aku jadi teringat gadis yang bernama Sahar tadi, siapa dia sebenarnya? Aku akan mengintrogasi Vikar sesudah ini.

Koridor dimana saat aku berjalan ini cukup luas jadi tidak akan ada kejadian seseorang menyenggol tanganku, menjatuhkan permen chupa chupsku, meminta maaf, memperkenalkan dirinya lalu mencintaiku begitu saja

**

"Hai Ken" tiba-tiba cowok bertubuh tinggi menghampiriku, dia tersenyum, bagi sebagian cewek mungkin senyumannya sangatlah manis, namun tidak untukku, aku hanya menatapnya tanpa berkata apa apa

"Gue Raka, gue yang nitip jam tangan buat lo ke Vino kemarin"

Dia masih memasang senyuman

"Oh" jawabku singkat sambil memainkan tangkai permen chupa chups kesayanganku lagi, lalu berjalan meninggalkannya dibelakang sendirian

"Kok gak dipake? Jamnya jelek ya?"

ck, dia mengikutiku dari belakang, aku memasang earphoneku sambil terus berjalan

"Ken" dia menyentuh pundakku, aku langsung menepisnya kasar, aku paling tidak suka disentuh oleh orang lain

"Kalau lo mau dibilang romantis, jadilah cowok romantis dengan segala kemampuan yang lo punya, bukan lewat bantuan orang lain" kataku datar namun masih menatap tajam kearahnya, dia hanya diam

"Gue bakal hargain pemberian seseorang sekecil apapun itu kalau saja itu dilakukan secara terang terangan didepan gue, bukan sok misterius kayak lo"

Aku kembali berjalan pergi meninggalkannya

"Ken"

Oh tuhan ini baru 5 langkah aku berjalan, aku membalikkan badanku ternyata dia sudah memegang bunga kecil yang aku tebak dipetiknya ditaman kecil disamping koridor

"Buat lo" lagi-lagi ia tersenyum, aku mengambil bunga itu dan membalas senyumannya, untuk sekejap.

Seketika ada siulan dan teriakan dari beberapa murid yang aku tebak sedang berdiri memperhatikan kami, ck mereka gak belajar apa

Aku langsung membalikan badan dan melangkah meninggalkannya sendirian dan kali ini dia tidak lagi yang menggangguku

**

Aku sudah berada dipintu kelas, aku juga sudah membuang bunga pemberian Raka tadi ditempat sampah semoga saja dia tidak melihatnya

Aku memasuki kelas dimana ada Shanin yang sedang dikerumuni teman sekelasku, disekolah ini satu kelas hanya berisi 20 orang saja tapi sampai sekarang hanya Shanin dan Rere yang aku kenal, itupun Rere adalah ketua kelas disini

"Kemana aja lo" teriak Shanin saat melihatku memasuki kelas yang membuat murid yang berada diantaranya tadi juga melihatku, mereka langsung kembali ketempat duduk masing masing, entahlah padahal aku tidak mengusir mereka bukan?

"Ntar anterin gue pulang, tapi nanti kita jalan dulu oke?" ucapku yang sudah duduk disampingnya, dia hanya membalas dengan anggukan dan sibuk dengan video koreanya itu. Kurang Kerjaan.

***

Heaven (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang