Selamat membaca
***
Author POV
"Ngapain lo senyum senyum" tanya Shanin mengerutkan dahinya saat Keana sudah duduk disebelahnya. Setelah kejadian didepan toilet tadi Keana tidak bisa berhenti mengulum senyum yang terus terukir diwajahnya.
"Gak papa" jawabnya yang masih tersenyum, Vino dan Shanin saling pandang bingung. Keana memasang earphone dikedua telinganya memutar lagu Aanysa ft Snakeships - Burn Break Crash yang ada diponselnya, ia bergumam kecil dan tersenyum tipis mengikuti irama lagu tersebut. Ia masih membayangkan bagaimana tangan hangat Sahar menggenggam tangannya, membayangkan saat Sahar bangun tidur tadi mata hazel itu seperti berbicara padanya.
"Woe" ucap Vino yang berada tepat didepan wajah Keana membuat gadis itu terkejut dan refleks menampar pipi kanan Vino sedikit agak keras.
"Aww" teriak Vino sambil mengelus pipinya sedangkan Shanin bergedik ngeri melihat pipi Vino yang langsung memerah
"Eh sorry sorry gue gak sengaja" ucap Keana merasa bersalah "Lagian ngapain muka jelek lo tiba tiba ada didepan gue" sambungnya lagi sambil memajukan bibirnya
"Ya abis dari tadi gue manggil lo nya diem aja" ucap Vino yang masih mengelus pipinya
"Gue pake earphone keles, ngomong apa tadi?" ucapnya sambil melepas earphonenya
"Tadi Raka nyariin lo" jawab Vino sambil menempelkan gelas lemon tea Shanin ke pipinya
"Ha? Siapa Raka?" ucap Keana menautkan alisnya bingung "Oh iya dia, kenapa dia?" sambung Keana saat sudah mengingat bahwa Raka yang disebutkan Vino tadi sekarang sudah resmi menjadi pacarnya.
"Iya pas lo masih diatas, dia kesini nyamperin gue dia nanyain lo dimana, trus gue jawab aja lo udah pulang duluan kucingnya mau lahiran" ucap Shanin sambil merebut gelas lemon teanya ditangan Vino, sedangkan Keana hanya mengangguk mengerti
"Trus tadi dia minta id line lo, ya gue kasih aja" sambungnya lagi yang masih menarik gelasnya dari tangan Vino karna cowok itu tidak mau melepaskannya. Keana tidak memperdulikan pemandangan yang ada disampingnya, ia memasang sebelah earphonenya dan memutar lagu kembali.
"Dek yuk pulang" teriak Vikar yang sudah berada didepan pintu kantin bersama Gisel, Keana melirik kebelakang begitupun Shanin dan Vino
"Lo duluan aja, tas lo udah gue taro diloker kok tadi" ucap Shanin dan hanya dibalas anggukan oleh Keana
"Gue cabut ya" ucap Keana sembari berdiri dan berjalan begitu saja menuju lobby meninggalkan Vikar dan Gisel yang masih melihatnya dari belakang. Bukan tanpa alasan Keana bersikap dingin, entah kenapa saat melihat Gisel moodnya langsung berubah buruk. Sangat buruk.
**
Keana merebahkan tubuhnya dikasur dan mengambil ponsel yang berada disampingnya, tidak lagi menyapa meja belajar itu karna besok adalah hari minggu. Keana membuka ponselnya yang sudah dipenuhi notifikasi, hanya saja gadis itu selalu mengabaikannya. Ia membuka aplikasi Line dan seketika mengekerutkan dahinya saat melihat nama seseorang yang ada dilayar ponselnya
Raka Putra Handoko : Test
Raka Putra Handoko : Keana
Raka Putra Handoko : Yukira
Raka Putra Handoko : Mahendra
Keana Yukira Mahendra : Ya?
Raka Putra Handoko : Eh dibales ^^ tadi langsung pulang? Kok gak bilang aku?