"Segala sesuatu yang bersifat 'baru' nyatanya memang sering memancing rasa penasaran seseorang." -Anon-Please, stay
Part 3rd
Tiara P.O.V
Aku dan Erin hari ini berangkat lebih pagi, tujuannya adalah agar setelah menemukan ruang kelas kami, kami dapat duduk di kursi yang nyaman. Dengan berseragam putih abu-abu sekarang kami jadi merasa sedikit berbeda, sedikit dewasa mungkin haha.
Setelah sampai di sekolah, kami langsung naik ke lantai 4 dan mencari-cari nama kami pada selembaran kertas yang ada di setiap pintu kelas naik-turun tangga sampai kaki pegal-pegal namun tak kunjung menemukan nama kami. Dan akhirnya kami menemukannya pada ruangan dengan papan nama kelas X-4. Fiuhh untung kelas kami gak dipisah.
Ketika kami memasuki kelas, hanya ada kami berdua dengan satu orang cowok memakai masker yang duduk di paling pojok belakang kelas.
Aku dan Erin langsung memilih tempat duduk di pojok depan kelas sebelah kanan dari papan tulis dekat jendela.
"Ih gue pojok dong Ra!" pinta Erin padaku.
"Ga ah gue yang di pojok biasanya juga gua duduk di pojok." ujarku sembari meletakkan tas ku di atas meja. Erin hanya bersungut-sungut.Beberapa saat kemudian, tepatnya 10 menit setelah kami masuk datang segerombolan anak laki-laki termasuk Aldo dan langsung duduk di tempat kursi paling belakang dekat cowok bermasker tadi. Hah? ko mereka tampangnya serem-serem banget. Kayaknya kelas ini akan jadi kelas paling 'Brandal' deh. batinku,
Pada waktu yang sama, Anggi dan Keren (teman satu gugus) tiba-tiba muncul dan berteriak kegirangan saat melihat Aku dan Erin.
"Aaaaa Tiara Erin, kita sekelasss!!" seru Keren sembari memukul pundakku. Aw!!
"Yeeeyy seru pasti."timpal Erin.
"Kalian duduk di belakang kita aja." ujarku. Mereka pun setuju, dan meletakkan tas mereka di belakang kami.
Tiba-tiba seorang cewek masuk ke dalam kelas menggunakan Headphone di kepalanya, FARAH. What! Gue sekelas sama Farah? Aduh males banget sumpah.
Dia memilih tempat duduk di depan persis di samping tempat dudukku dan Erin, dia melirik sekilas ke arah ku dan teman-temanku. Setelah meletakkan tasnya dia mengeluarkan Tab dari tasnya tanpa sepatah katapun keluar atau pun sekedar basa-basi pada kami
"Yah sekelas sama dia Rin." bisikku pelan.
"Usir aja usir hahaha." ujar Erin bercanda.
"Yakeleus-____-"
TENGGGGGG!!!
Sepertinya bel masuk berbunyi, tepat pukul tujuh pagi. Nampaknya semua siswa di kelas ini sudah masuk semua. Tapi masih ada beberapa bangku kosong di belakang kelas.
Beberapa saat kemudian Bu Evi masuk ke kelas kami.
"Selamat pagi anak-anak!" seru Bu Evi.
"Pagi buuu!" seru kami serempak.
"Anak-anak ibu mau memberitahukan kepada kalian kalau ibu akan menjadi wali kelas kalian selama kelas 10 ini, dan ibu tidak mau kalau ada yang buat onar atau hal-hal yang tidak di inginkan di kelas ini, terutama sama anak-anak cowok ini biasanya yang nakal" kata Bu Evi.
"Siapa yang bersedia menjadi anggota organisasi kelas tunjuk tangan?" timpalnya Bu Evi lagi.
Krik..krik.. Tidak ada satupun siswa yang mengacungkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, stay
ספרות נוער[TAMAT] [REVISI] [RANK 4 IN JUNE 18th] Tiara sudah mencintai Tama sejak awal pertemuannya dengan lelaki itu, semua orang memuja Tama sebagai sosok Badboy yang tampan dengan segala sisi kesempurnaan yang dimilikinya. Bagi keduanya, takdir adalah sat...