"When life knocks you down, Roll over and smell the roses."-tmblr
Please, stay
Part 36th(Mulmed : Tiara Lavina)
Author P.O.V
BYUR!!
Gadis itu menarik rahangnya ke bawah, matanya terpejam begitu air yang sepertinya sengaja di tumpahkan oleh seseorang ke atas kepalanya mengalir perlahan membasahi rambutnya, sebagian seragam putihnya kini basah di bagian atas dan lepek tersiram air. Perlahan dia mengusap wajahnya yang basah karena air, lalu perlahan dia bangkit berdiri dan melempar sikat kamar mandi yang tadi digunakannya untuk menyikat lantai toilet ke bawah lantai, kemudian dia membalikkan tubuhnya 180 derajat untuk melihat siapa orang yang berani-beraninya membuat pakaiannya basah kuyub seperti ini.
"Hahaha-" Tawa seseorang yang menumpahkan seember gayung ke atas kepala Tiara tadi seketika meledak.
"Rasain lo! Makanya jadi cewek jangan sok ke cantikan. Ya gak girls?" Kata Tasya kepada kedua temannya itu.
"Iya hahaha. Uwww kasian yaa di suruh guru BK nyikatin toilet padahal kan dia anak kesayangannya guru BK, lagi sih gaya-gayaan pake segala bolos bolosan sampe ke Singapura, biasanya juga mainnya di Tanah abang hahaha--" ledek Zahra, temannya Tasya.
"Iya , iya ihhhh ewhhhh liat deh tangannya banyak bakterinya gitu ihh---" Timpal Lea sembari melirik ke arah tangan Tiara.
Tiara mengepalkan tangannya geram begitu tau kalau ini semua ulah dari Tasya dan teman-temannya itu, dia tak habis pikir kenapa sekarang Tasya jadi dendam padanya hanya karena dia berhasil menjadikan Tama sebagai pacarnya. Memangnya salah ya kalau Tama memilih dia sebagai pasangannya? Toh Tamanya saja tidak repot, kenapa malah jadi mereka yang repot.
Tiara menyeka keringat yang sudah bercampur dengan air di dahinya, sebetulnya tadi Tama sudah menyuruhnya untuk kembali ke kelas, Tama sudah menyuruh OB yang memang bekerja di sana supaya menggantikan posisi mereka berdua yang terkena hukuman dari Bu Ganis untuk membersihkan toilet, mana mungkin seorang cowok seperti Tama bersedia untuk membersihkan toilet di sekolah ini dan juga membiarkan kekasihnya itu ikut menanggung hukuman yang sebenarnya adalah kesalahan dari dirinya sendiri, tapi Tiara tetap ngeyel dia mau tetap menjalankan hukumannya karena dia pikir ini memang sudah menjadi tanggung jawab atas kesalahan yang di buatnya, jadi tanpa sepengetahuan Tama begitu jam istirahat berbunyi Tiara diam-diam ke toilet untuk melancarkan aksinya.
Wajah Tiara memerah menahan marah, dia ingin sekali menjambak rambut Tasya dan kedua temannya itu sebagai balasan atas perlakuan mereka terhadapnya, namun kemudian dia menghela napas panjang, dia harus tetap bersabar dengan ketiga orang ini.
"Udah puas kan? Permisi." Tiara tersenyum samar lalu berjalan keluar dari toilet menuju ke kelasnya.
Tiara tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang yang tidak sengaja berpapasan dengannya di perjalanannya menuju ke kelas, mungkin mereka pikir kalau Tiara habis kecemplung di bak kamar mandi sekolah karena rambut dan juga seragamnya benar-benar basah kuyub. Ah, Tiara tidak peduli dengan tatapan mereka, yang terpenting baginya kini adalah supaya dia bisa cepat sampai ke kelas.
"Tiaraaa lo kenapaaa???" Teriak Erin begitu melihat Tiara masuk ke dalam kelas.
"Tiara lo abis mandi ujan yaa?" Tanya Anggi menimpali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Please, stay
Teen Fiction[TAMAT] [REVISI] [RANK 4 IN JUNE 18th] Tiara sudah mencintai Tama sejak awal pertemuannya dengan lelaki itu, semua orang memuja Tama sebagai sosok Badboy yang tampan dengan segala sisi kesempurnaan yang dimilikinya. Bagi keduanya, takdir adalah sat...