"Its hurt 'cause its mattered"-TmblrQuotes
Please, stay
Part 42ndTiara P.O.V
"Satria Adi Kusumo?" Pak Tahri melanjutkan absen kelas hari ini.
"Saya pak!" Seru seorang remaja berkacamata yang duduk di bangku paling depan.
"Tama Anggara Putra?" Kata Pak Tahri, matanya melirik ke arah bangku di meja paling belakang, kosong.
"Sakit pak." Jawab Raka kemudian.
"Bohong! Mana surat dokternya?" Tanya Pak Tahri, mana mungkin dia percaya begitu saja kalau anak nakal yang sering bolos sekolah itu benar-benar sakit apalagi teman blangsaknya sendiri yang bilang.
"Gak ada pak." Kata Raka sembari nyengir, Pak Tahri mendengus garang matanya melotot menatap pemuda itu.
"Kamu ini!" Pekik Pak Tahri geram, lalu kembali menatap buku absennya.
Aku menatap sedih ke meja yang biasa di duduki Tama, sudah hampir seminggu ini dia tidak masuk sekolah padahal minggu ini adalah minggu pertama di kelas 12. Aku sendiri sudah mendapat jawaban itu dari Radit kemarin, dia bilang kalau saat ini Tama sedang sakit tapi saat aku tanya dia sakit apa, Radit hanya bilang kalau dia sedang tidak enak badan saja.
Hem, menurutku itu hanya alibinya saja pasti sebenarnya Tama memang sengaja ingin menghindariku makanya dia memilih untuk tidak masuk sekolah bahkan sampai sekarang pun semua pesan maaf yang aku kirimkan lewat line nya tidak satu pun yang di balas, free call line ku tidak di angkat sama sekali. Apa mungkin dia memblock kontak line aku di handphonenya? Masa sih dia setega itu gak mau maafin aku?
"Rin, Tama ke mana ya? Apa dia sengaja ngehindarin gue?" Tanya ku pada Erin.
"Positif thinking aja, mungkin bener kata Radit kemarin kalau Tama lagi sakit." Ujar Erin, aku merengut.
"Hem, eh tapi gue agak heran deh kenapa belakangan ini Radit sama temen-temennya kayak agak melow gitu ya? Gak petakilan kayak biasanya?" Tanyaku pada Erin.
"Ya orang biangnya aja gak masuk, pasti jadi lebih melow lah mereka." Ujar Erin sekenanya.
Benar juga, setiap ada Tama pasti ada saja kelakuan ke empat cowok konyol itu. Mabal pas jam pelajaran, jailin guru sejarah, ngempesin ban mobil Bu Ganis gara-gara mereka di kasih hukuman, bikin pesawat kertas kayak anak SD nyampah-nyampahin kelas sampai anak-anak yang hari itu piket murka terus ngelemparin mereka pakai sapu (kalau itu ulah Radit dan Rayyen) dan banyak lagi ulah mereka yang bikin suasana kelas jadi absurd.
Aku menatap kosong ke arah jendela di sampingku, rasanya sepi kalau Tama tidak ada biasanya dia selalu menemaniku kemanapun, bahkan waktu itu aku mau ke toilet saja dia mau ikut mengantar aku juga sampai depan pintu toilet akibatnya semua anak cewek yang ada di dalam toilet jadi berbisik-bisik sinis ke arahku, ada yang bilang aku manja lah ke kamar mandi aja minta di temenin, pamer lah mentang-mentang punya pacar the most wanted nya sekolah, dan banyak lagi pendapat-pendapat negatif lainnya.
Sedang enak-enaknya aku bengong, tiba-tiba saja Erin menyenggol-nyenggol sikutku. Aku langsung tersadar dari lamunanku.
"TIARA LAVINA WIBOWO!" Seru Pak Tahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, stay
Ficção Adolescente[TAMAT] [REVISI] [RANK 4 IN JUNE 18th] Tiara sudah mencintai Tama sejak awal pertemuannya dengan lelaki itu, semua orang memuja Tama sebagai sosok Badboy yang tampan dengan segala sisi kesempurnaan yang dimilikinya. Bagi keduanya, takdir adalah sat...