"Aku suka berada di air yang tenang, seperti danau yang berada di kaki gunung. Angin dan sepinya suasana membawa kedamaian dalam hati."-S.A
Please, stay
Part 21st
Author P.O.V
Sebuah bus pariwisata telah terparkir di area lapangan sekolah. Seperti yang dibilang Bu Evi minggu kemarin, kelas mereka kebagian untuk tour di minggu ini setelah minggu kemarin kelas X-5 yang duluan tour dan minggu depan gantian dengan kelas X-6.Kelas X-4 berjumlah tiga puluh siswa yang terdiri dari sepuluh siswi dan dua puluh siswa. Jadi paling tidak sebuah bus besar saja sudah cukup untuk menampung bobot sebanyak itu dengan dua orang guru pendamping.
Saat ini Tama dan ke empat temannya sedang berada di depan kantin sekolah. Tiba-tiba mata Tama tertuju pada sebuah mobil sedan berwarna hitam yang plat nomornya terlihat tidak asing baginya. Dan benar saja begitu mobil itu berhenti seorang gadis cantik bertubuh mungil dengan rambut tergerai indah keluar dari pintu mobil sembari membawa tas yang dia sisipkan di antara tumpuan tangannya.
Begitu turun tas yang dibawanya jatuh dari genggamannya, dengan polosnya gadis itu kembali mengambil tasnya. Lalu dari belakang si gadis ada seorang temannya yang juga ingin turun melalui pintu yang sama, begitu turun si gadis cepat-cepat berdiri menggemblok tasnya tanpa sadar orang yang di belakangnya terjungkal ke belakang jok mobil karena terdorong oleh tas ransel yang digembloknya.
Teman gadis tersebut akhirnya bangkit dan dengan segera menempeleng kepala gadis cantik itu dengan gemasnya lalu mereka berdua tertawa. Tama ikut terkekeh sambil menggelengkan kepala begitu melihatnya.
Cantik,
Manis,
Polos,
Konyol.
Begitulah kira-kira penilaian Tama kepada gadis yang kini telah berhasil merebut hatinya itu. Ah, tapi sayangnya dia belum berani mengungkapkan perasaannya pada gadis itu. Tama bergegas bangkit dari tempat duduknya berniat untuk menolong Tiara membawakan barangnya sekalian menyapa Ayah sang gadis."Lah lo mau ke mana, Tam?" tanya Radit begitu melihat temannya itu tiba-tiba pergi begitu saja.
"Gua mau nyamperin Tiara." kata Tama tanpa menoleh.
Radit langsung menoleh ke arah lapangan lalu melihat Tiara dan Erin berada di sana dengan seorang laki-laki. Seketika itu juga dia paham dan langsung kembali melanjutkan obrolannya dengan teman-temannya yang lain.
"Om, apa kabar?" sapa Tama pada Adi sembari menyalami tangan lelaki tersebut.
"Tama? Hai, kabar baik, gimana kabar kamu?" tanya Adi sembari tersenyum. Dia masih mengingat wajah Tama sejak dari pertama kali bertemu.
"Baik juga Om, mana Tiara?" .
"Itu lagi di bagasi ngambil koper bareng Erin." tukas Adi sembari menunjuk ke belakang mobil.
"Oh kalau gitu saya ke sana dulu Om, bantuin Tiara." kata Tama yang dibalas dengan anggukan dari Ayah sang gadis.
Tama dengan segera mendekat ke arah bagasi mobil dan mendapati Tiara sedang berusaha mengangkat koper dari bagasi sedangkan koper Erin telah selesai diambilnya. "sini gua bantuin angkat." tukas Tama sembari mengambil alih koper yang ada ditangan Tiara.
"Loh Tama? Lo ke sini?" tanya Tiara bingung.
"Iya udah gak usah bawel, nih kopernya." tukas Tama lalu memberikan koper milik Tiara. Tiara dengan sigap mengambil koper yang diberikan Tama padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, stay
Teen Fiction[TAMAT] [REVISI] [RANK 4 IN JUNE 18th] Tiara sudah mencintai Tama sejak awal pertemuannya dengan lelaki itu, semua orang memuja Tama sebagai sosok Badboy yang tampan dengan segala sisi kesempurnaan yang dimilikinya. Bagi keduanya, takdir adalah sat...