30. Pengkhianat

2.2K 161 18
                                    

"Terkadang orang yang di anggap sebagai sahabat itu malah bisa berbuat seenaknya saja, tidak tau balas budi."-kylee

Please, stay
Part 30

Author P.O.V

Kedua pemuda yang baru beranjak dewasa itu duduk terdiam di atas kursi yang mereka duduki masing-masing di sebuah ruangan, Aldo sedikit meringis sambil memengangi sebelah pipinya yang masih terasa sakit dengan bercak darah kering yang masih menempel di sudut bibirnya. Bu Ganis masih menatap tajam ke arah mereka berdua dengan melipat kedua tangannya dan meletakkan tangan itu bertumpu di bawah dagunya, dia membetulkan letak kaca matanya, wanita berkepala lima itu benar-benar tidak mengerti lagi apa yang sebaiknya dia lakukan untuk membuat para siswa di sekolah ini sadar dan tidak membuat keonaran seperti ini lagi.

"Kalian tau yang kalian lakukan itu salah?" Tanya wanita itu, "Baru saja kalian dan ketiga teman kalian yang nakal itu kena hukum karena tidak ikut upacara bendera sekarang kalian berdua malah berkelahi, apa kalian tidak malu berkelahi di area sekolah hah?" Desis Bu Ganis kemudian.

Tama tidak berkomentar apa-apa dia hanya menatap ke bawah sambil memegangi kepalan tangannya yang sedikit masih perih akibat memukul wajah Aldo bertubi-tubi tadi.

"Dia yang duluan nyerang saya bu." Aldo angkat bicara, Tama langsung menoleh ke arahnya. Dasar pengecut! Batin Tama sambil menatap tajam Aldo.

"Apa itu benar Tama? Kamu yang mulai duluan?" Tanya Bu Ganis. Mata tajam Tama beralih ke arah seorang wanita di depannya.

"Saya ga terima bu, dia ingkar janji." Aku Tama.

"Ingkar janji bagaimana ibu tidak mengerti?" Tanya Bu Ganis bingung. Aldo menggigit bibir bagian dalam nya.

"Dia udah ngerebut cewek yang saya suka bu." Terang Aldo yang sontak langsung membuat iris mata cokelat milik Tama melirik tajam ke arahnya. Oh, jadi benar dugaannya selama ini Aldo masih mencintai Tiara.

Tama mendorong kasar tubuh Aldo, "Ada nya juga lo yang coba-coba nikung gua!" Geram Tama.

"HEI SUDAH HENTIKAN!" Bentak Bu Ganis, "Ibu benar-benar heran dengan kalian berdua, bukan nya kalian berdua itu bersahabat? Kenapa kalian sampai tega-tega nya melukai satu dengan yang lain hanya karna rebutan cewek? Astaga ibu tidak habis pikir anak muda jaman sekarang pikiran nya benar benar cetek." Simpul Bu Ganis sembari menggelengkan kepala nya.

"Dia ini ga pantes disebut teman bu! Mana ada teman yang mencari kesempatan dalam kesempitan seperti dia, dia tau kalau saya dan Tiara sudah dekat dari dulu tapi sekarang dia malah mau nikung saya teman macam apa itu!" Jelas Tama panjang lebar, emosinya mulai naik lagi. Aldo menatap tajam ke arahnya.

"Oh jadi gadis yang kalian suka itu Tiara? Ah sudah lah ini urusan kalian berdua, sekarang kalian harus terima konsekuensi akibat perbuatan kalian sendiri." Bu Ganis bangkit dan mengambil dua lembar surat dari lemari loker nya, lalu menyerahkan nya kepada mereka berdua.

"Ini surat peringatan untuk kalian berdua sekali lagi kalian berbuat yang demikian kalian berdua akan ibu skors. Sekarang kalian boleh keluar." Titah Bu Ganis.

Tama langsung menarik kasar tubuh nya dan keluar dari ruangan itu, Aldo kemudian bergerak menyusul nya. Begitu keluar dari ruang BK Tama mendapati ketiga teman nya menunggu nya di depan ruang BK.

Please, stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang