39. Rooftop

2.1K 154 5
                                    

"Enjoy with the little things~"-Someone

Please, stay
Part 39

Tiara P.O.V

Mataku tertuju pada seseorang yang berdiri di ambang pintu masuk ke lantai 3 (tepatnya rooftop) rumahku, seseorang dengan kaus oblong berwarna abu-abu dengan garis hitam di sekitaran kerah dan lengannya, dia juga mengenakan topi baseball berwarna hitam yang di pakai secara terbalik. Bahunya dibuat untuk bersandar di kusen pintu, tangan yang satunya dia taruh di pinggangnya dan yang satunya lagi memutar-putar kunci mobilnya, kenapa aku bisa tau kalau itu kunci mobilnya? Karena gantungan kunci mobilnya polos sedangkan kalau gantungan kunci motornya ada logo real madrid nya.

"Hey." Sapa Tama

"Hey." Jawabku spontan

Tama langsung berjalan ke arahku, aku segera menyibak jaket cardigan berwarna biru tosca yang sengaja aku pakai untuk menutupi kaus 'you can see' ku, begitu tadi aku sadar ada bagian yang sedikit terbuka.

"Kamu ko tau aku di sini?" Tanya ku seraya bangkit duduk. Tama hanya tersenyum lalu mendekat ke arahku.

Puk! Tama memakaikan topi hitam yang di ambilnya dari kantong belakang celana jeans nya ke atas kepalaku. Pipiku langsung panas begitu dia melakukannya, how sweet!

"Iya, tadi kata mama kamu, kamu ada di sini terus aku di suruh naik aja gitu." Ujar Tama lalu duduk di sebelahku. Tanganku meraba topi yang ada di atas kepalaku, lalu melepaskan dan menatapnya.

"Hm, gitu." Jawabku singkat

"Ko gitu?" Tanya Tama menoleh ke arahku.

"Gitu gimana?"

"Ko cuek?"

"Eh, enggak ko perasaan." Kataku. Tama hanya mengangkat kedua alisnya acuh.

"Aku mau nanya sama kamu," Ujar Tama, tiba-tiba saja darahku berdesir kenapa nadanya jadi serius begitu.

"Nanya apa?"

"Kamu udah liat kan siapa yang jadi lawan main kamu nanti di drama?" Tanya Tama, tatapan matanya terlihat fokus dan tajam tapi tetap menghangatkan bagiku.

"Enghh--" Aku sedikit berpikir sejenak, sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk bilang padanya siapa yang jadi lawan mainku nanti, aku takut dia malah marah, "i-iya aku udah lihat ko." Jawabku.

"Siapa?"

"Nanti juga kamu tau."

Aku harap Tama tidak menanyakan ini lagi dan segera membahas topik yang lainnya saja. Aku menekan tombol I-Phone ku untuk melihat sekarang sudah jam berapa, ternyata sudah jam 8 malam.

"Kamu ke sini cuma buat nanyain gitu doang?" Tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan, dia menghela napas.

"Enggak sih, sebenernya aku mau ngajak kamu ke tongkrongan aku sama Radit dan yang lainnya," kata Tama, dia mengalihkan pandangannya ke atas menatap langit, "ternyata di sini enak ya, banyak angin." Sambungnya.

"Iya laah makanya aku sering ke sini kalau malem." Sanggahku.

"Awas masuk angin nanti." Tukas Tama, aku terkekeh.

Please, stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang