"Deep conversation with the right person is priceless."-Pski
Please, stay
Part 29thAuthor P.O.V
"Heyy jangan lari kalian!!! Cepat turun upacara!" Bu Ganis, guru BP berteriak-teriak ke arah lima orang cowok nakal yang selalu bolos saat upacara bendera, mereka langsung berlari turun dari loteng lantai 5 begitu Bu Ganis tiba-tiba sudah ada di belakang mereka.
Bu Ganis sudah tau betul kelakuan anak-anak nakal itu, setiap upacara bendera mereka pasti bersembunyi di loteng lantai 5 sambil merokok, kadang bersembunyi di luar jendela kelasnya padahal itu sangat berbahaya kalau sampai mereka terpeleset dan jatuh ke bawah. Hanya demi tidak ikut upacara Tama dan kawan-kawannya rela melakukan itu semua.
"Hos--hos- awas kalian." Bu Ganis memegangi dadanya akibat kelelahan mengejar lima cowok yang susah di suruh upacara itu.
****
Keringat ke lima remaja cowok itu mulai berkucuran. Harusnya tadi mereka ikut upacara saja kalau tau begini akhirnya. Bu Ganis yang galaknya nauzubilah itu berhasil menyusul mereka ke belakang sekolah, mereka bersembunyi di balik semak-semak lewat pintu belakang, sekarang mereka harus menerima konsekuensi nya. Setelah upacara bendera selesai mereka di jemur di lapangan selama 2 jam pelajaran berlangsung.
"Hahahaa sukurin lo pada bandel banget sih--" Tawa seorang remaja cowok kelas XI bernama, Andikha begitu melihat ke lima cowok itu kini tengah berdiri panas-panasan di lapangan menghadap ke arah bendera begitu jam istirahat berbunyi.
"Heh kambing diem lo!" Bentak Rayyen. Andikha cekikikan dan langsung berlalu menuju ke arah kantin bersama teman-teman nya.
"Gila ini udah ke 2 kali nya Bu Ganis mergokin kita. Kayaknya kita harus cari tempat persembunyian baru dah." Gumam Raka. Dasar. Bukannya kapok udah beberapa kali di hukum karena bolos upacara malah masih nekat nyari tempat buat 'mabal' upacara lagi.
Tiara dan ketiga kawannya berniat untuk ke kantin. Tentu saja mereka bertemu dengan ke lima cowok nakal itu di lapangan. Mata Tiara tertuju pada seorang cowok dengan rambut gondrong berantakan, tidak memakai atribut sekolah sama sekali, baju di keluarkan, dan 2 kancing baju atasnya sengaja tidak dikancingkan sehingga kaus oblong berwarna hitam polos itu nampak terlihat, siapa lagi kalau bukan Tama.
"Yahahaha pusss tah!! Rasain lo Rak!" Erin meledek Raka.
"Woy kutil kuda! Awas lo di kelas." Tukas Raka geram sembari menunjuk ke arah Erin. Erin menjulurkan lidahnya.
"Ssstt-- udah ayo ah kayak anak kecil aja lo." Ajak Tiara sembari menarik tangan Erin menjauh dari situ. Sekilas dia melirik ke arah Tama, cowok itu tersenyum begitu gadis itu menoleh. Namun Tiara tidak menghiraukannya.
Tiara dan ketiga kawannya saat ini sedang menikmati menu makanan favorit mereka masing-masing yang kini ada di depan meja panjang di kantin sekolah. Mata hitam pekat milik gadis itu mengerliling begitu melihat ke lima cowok nakal itu telah selesai dari hukuman nya.
"Mereka itu gak ada kapok nya ya, udah berapa kali kena hukuman ga jera juga." Desis Erin.
"Untung ganteng loh," sambung Anggi yang sama sekali gak ada hubungannya dengan topik bahasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, stay
Teen Fiction[TAMAT] [REVISI] [RANK 4 IN JUNE 18th] Tiara sudah mencintai Tama sejak awal pertemuannya dengan lelaki itu, semua orang memuja Tama sebagai sosok Badboy yang tampan dengan segala sisi kesempurnaan yang dimilikinya. Bagi keduanya, takdir adalah sat...