" i'm not a princess, i don't need saving. I'm a queen, i got this shit handdle~"-Qoutes of Princess
Please, stay
Part 38thAuthor P.O.V
Saat bel istirahat berbunyi, Tiara dan ketiga kawannya segera melangkahkan kakinya ke kantin sekolah begitu cacing-cacing di perut mereka sudah mulai kuruyukan. Mereka duduk di kursi biasa tempat mereka biasa duduk, Tiara duduk di samping Erin sedangkan Keren di samping Anggi. Di seberang dapat Tiara lihat Tama dan ketiga kawannya sedang makan di kedai Teh Pipit.
"Eh lo tau gak sih kalo si Angel kelas sebelah jadian sama kak Pian, kakak kelas yang kece itu?" Erin mulai bergosip.
"Masa sih? Bukannya mereka musuhan ya sering banget gue liat mereka berantem?" Tanya Keren.
"Iya kemarin pas Kak Pian baru selesai main basket aja mereka cekcok di lapangan drama queen banget emang tuh si Angel." Timpal Anggi.
"Ih tapi mereka beneran jadian tau gue tadi pagi liat mereka berduaan di lobby sekolah." Ujar Erin meyakinkan mereka.
"Ya udah terus?? Lo pengen juga ikut nimbrung sama mereka?" Tanya Keren sambil terkekeh.
"Ya enggak sih, gue cuma heran aja orang-orang yang katanya benci taunya malah bisa sampe jadian gitu." Sungut Erin.
"Iya nanti juga lo bakalan kayak gitu sama Raka hahaha--" Seru Keren terkekeh.
"Dihhhh bisa gak sih kalian ga ngecengin gua sama dia terus? Kalo gua sama dia itu udah beda urusannya, gua gak mau dapet cowok tengil kayak gitu ewwhh mendingan gue jadian sama mang Sapri penjaga kantin--" Ujar Erin sembari menjulurkan lidahnya.
"Bener loh yaaaa???" Tantang Keren.
"Ehh gak deh mitamit." Ucap Erin sembari mengetuk-ketukan jarinya ke meja lalu berpindah ke perutnya, entah apa maksudnya.
"Ehem--"
Mata mereka kini tertuju ke arah seorang cowok berperawakan tinggi yang berdiri di sebelah meja mereka, "Gua mau ngobrol sebentar sama Tiara." Kata Tama datar seperti biasa.
Tiara hanya menundukkan kepalanya sedangkan ketiga temannya buru-buru bangkit dari bangku yang mereka duduki. Tama langsung duduk di bangku sebelah Tiara.
"Silahkan duduk tuan Tama yang ganteng tapi jangan lama-lama yaa makanan gue masih banyak tuh," umpat Erin sembari mendongak ke mangkuk putih berisi mie ayam miliknya yang ada di meja di depan Tama.
Tama melayangkan tatapan tajamnya ke arah Erin, Erin langsung bergidik ngeri begitu Tama menatapnya seolah-olah berkata 'udah sana cepet pergi, cerewet!' Tanpa menunggu aba-aba lagi Erin langsung menggandeng tangan kedua teman mereka meninggalkan Tiara dan Tama berdua.
"Ra," Tama menatap wajah cantik gadis yang ada di sebelahnya.
"Hm?"
"Sekali lagi aku minta maaf soal kemarin malam," gumam Tama, Tiara menengguk minuman es jeruk yang ada di depannya.
"Sebenarnya, kemarin malam itu, aku ngelihat Mama aku di restoran itu." Jujur Tama langsung to the point, Tiara dengan cepat memalingkan wajahnya ikut menatap lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, stay
Подростковая литература[TAMAT] [REVISI] [RANK 4 IN JUNE 18th] Tiara sudah mencintai Tama sejak awal pertemuannya dengan lelaki itu, semua orang memuja Tama sebagai sosok Badboy yang tampan dengan segala sisi kesempurnaan yang dimilikinya. Bagi keduanya, takdir adalah sat...