13. He's a Bad boy, but he does it so well

3K 234 25
                                    


"Funny thing is when you start feeling happy alone, everyone is trying to be with you"- Mr.X

-Please, stay
Part 13th

(Mulmed : Tama Anggara Putra)
*****

Author P.O.V

Semejak kejadian kemarin, saat Tiara bertemu dengan Tama dan juga cewek yang saat itu bersama dengannya, dia jadi sering melamunkan hal itu. Dia sungguh sangat penasaran tentang siapa sebenarnya cewek yang kemarin bersama dengan Tama. Apa mungkin itu pacarnya? Kalau begitu, kenapa selama ini Tama seperti berusaha untuk mendekatinya? Mengajaknya jalan? Atau sekedar berbincang ringan setiap kali ada waktu untuk mereka berdua? Tiara sempat berpikir, kalau Tama hanya ingin mempermainkan perasaannya saja, dia tidak sungguh-sungguh menaruh hati pada Tiara.

Tapi Tiara menepis jauh pikiran negatif itu, biar senakal apapun Tama, di mata Tiara dia adalah orang yang baik, tidak mungkin dia sampai hati mempermainkan perasaan seorang perempuan kan?

Tiara menghembuskan napasnya kasar, matanya menatap kosong ke arah papan tulis di mana Pak Santoso ㅡguru geografiㅡ tengah menuliskan materi demi materi pelajaran yang saat ini dia ajarkan. Entah seberapa kali Tiara berusaha untuk menghilangkan pikiran itu dan menggantikannya dengan pikiran positif, tetap saja ada keraguan di baliknya, Tiara masih ragu dengan perasaan Tama terhadapnya.

Mungkin, salah satu alasannya adalah karena Tama tak kunjung menyatakan perasaanya secara langsung, padahal sudah lumayan lama Tama seperti dekat dengannya. Apa mungkin Tama hanya ingin berteman? Tidak lebih dari itu? Entahlah, hanya Tuhan yang bisa menjawabnya.

****

Tiara P.O.V

KREK!!! Pintu kelas terbuka, mata semua penjuru kelas menoleh ke arah seorang cowok yang baru datang dengan hanya menyelempangkan salah satu pegangan tasnya di bahu kirinya. Dengan tampang tanpa dosa, cowok itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas, tidak mempedulikan mata seluruh orang di kelas kini tengah menatapnya.

"ALDO!! MASIH BELUM KAPOK DATANG TERLAMBAT DI PELAJARAN SAYA?" Pak Tahri, sang guru killer membentak cowok yang sekarang tengah berdiri di depan pintu.

Untuk kesekian kalinya pemuda itu datang terlambat masuk kelas, namun herannya selalu pada saat pelajaran Pak Tahri dia terlambat. Hukuman demi hukuman telah diterimanya namun tidak juga membuatnya jera.

"SEKARANG BAPAK MAU KAMU JALAN JONGKOK DARI UJUNG LORONG SAMPAI KE UJUNG LORONG YANG SATUNYA SEBANYAK 10 KALI PUTARAN!" pekik Pak Tahri nyaring .

Aldo sempat terlihat kaget, sebelum akhirnya, ekspresinya terlihat biasa saja. Tapi, tidak bisa dipungkiri kalau kali ini hukuman dari Pak Tahri memang benar-benar berat, biasanya siapapun yang telat hanya disuruh skotjump atau pushup saja, itu juga tidak sampai lebih dari sepuluh kali.

Kemudian Aldo dengan gontai melangkahkan kakinya ke arah mejanya, dan meletakkan tasnya di bangku tempat dia duduk. Kami menatap prihatin ke arahnya. Kemudian dia membuka pintu kelas lalu menutupnya dengan keras. BRAK!! Pak Tahri menggelengkan kepalanya dan kembali melanjutkan pelajaran.

*****

TENG!!!

Begitu bel istirahat berbunyi aku dan Erin langsung turun ke bawah, sambil membawa novelku. Kami berjalan menuju arah taman belakang sekolah, sedangkan Anggi dan Keren tadi katanya malah mau ke kantin saja untuk membeli makanan dan yang lainnya. Begitu sampai di depan lapangan, kulihat Farah dan teman-temannya sedang asik bermain bola basket. Kami berjalan melalui mereka.

Please, stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang