41. Struggle

2.3K 166 10
                                    

"Jatuh cinta tidak sebercanda itu."-Tiara Lavina

(Mulmed : Tiara/ataskiri, Erin/ataskanan, Anggi/bawahkiri, Keren/bawahkanan.)

Please, stay
Part 41st

Author P.O.V

"Maaf yang tidak berkepentingan di larang masuk!" Seru seorang penjaga keamanan yang berdiri di ambang jalan masuk ke belakang panggung begitu seorang pemuda baru saja ingin berjalan melewatinya.

"Permisi saya ada urusan." Tukas Tama dingin, wajahnya memerah masih menahan emosinya.

Tampaknya Tama tidak peduli lagi dengan pria paruh baya itu dan langsung menerobos masuk ke dalam. Matanya memicing mencari-cari orang-orang yang tadi baru saja tampil di atas panggung dan barusan kembali berlalu ke belakang panggung.

"Mas! Anda harus keluar!" Penjaga itu berlari ke dalam menyusul Tama.

"Pak! Saya sedang ada urusan dengan seseorang. Sebentar saja, saya harap bapak mau mengerti!" Elak Tama tegas, entah bagaimana cara dia mengungkapkan kata-kata itu tadi sehingga mampu meyakinkan pria paruh baya itu untuk mempercayainya.

"Baiklah. Silahkan mas." Ucap pria itu menyerah dan mempersilahkan Tama memasuki koridor belakang panggung, lalu kembali ke tempat awalnya.

Tama mempercepat langkahnya, begitu matanya menangkap seseorang yang dikenalinya baru saja keluar dari sebuah ruangan, ujung jaket parkanya yang sengaja tidak diresleting olehnya bergerak-gerak mengikuti hentakkan kakinya. Dia tidak peduli begitu tubuhnya beberapa kali menabrak orang-orang lain yang hendak keluar dari lorong koridor itu.

Tama segera menjulurkan tangannya menarik kerah kemeja berbalut pakaian layaknya pangeran kerahaan yang dikenankan oleh pemuda itu. Semua orang yang masih ada di sana tampak kaget begitu melihat pemuda itu tiba-tiba saja datang dan nekat berbuat seperti itu.

"Wess, ada masalah apa lagi lo hah?" Tukas pemuda yang kerah bajunya kini dicekal oleh Tama dengan kencangnya sampai hampir membuatnya sulit bernapas, Tama mengepalkan tangannya sinar matanya menyala-nyala menahan amarah.

"Banyak omong lo!" Tama siap melayangkan kepalan tangannya kepada pemuda di depannya itu.

"TAMA STOP!" Teriak seorang gadis yang baru saja ingin keluar dari ruangan, gadis itu langsung mendekat ke arah mereka.

Tama tidak jadi menjalankan aksinya untuk memukul pemuda yang selalu mencari masalah dengannya itu.

"Kamu apa-apaan sih, hah!" Pekik Tiara pada Tama, Tama menyunggingkan sebelah bibirnya, tangannya tetap memegangi kerah baju milik Aldo.

"Kamu ngebelain dia?" Tukas Tama geram sinar matanya meredup begitu menatap gadis yang masih memakai kostum snow white nya itu.

"Aku bukannya ngebelain dia tapi ga seharusnya kamu bersikap kayak gini sama dia Tam." Gumam Tiara pelan.

"Ra, dia udah berani-beraninya nyium kamu! Wajar aku kayak gini! Bajingan kayak dia ini gak pantes dikasih hati!" Umpat Tama sembari menoleh ke wajah pemuda di depannya. Namun hal itu malah membuat Aldo terkekeh.

"Hahaha jadi lo marah gua udah nyium cewek lo? Cewek lo aja seneng-seneng aja tuh gua cium." Pancing Aldo dengan nada meledek yang membuat Tama semakin ingin menghabisinya.

Please, stayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang